Jabatan Ketua DPR dan 'deal' Setnov-Akom di Munas Golkar
Merdeka.com - Di tengah ramai pemberitaan kasus penistaan agama yang diduga dilakukan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan isu makar terhadap pemerintahan Jokowi-JK, muncul isu politik baru. Isu pergantian Ketua DPR muncul dari Partai Golkar.
Partai berlambang beringin itu berencana mencopot Ade Komarudin (Akom) dari posisi Ketua DPR. Penggantinya tak lain adalah sang Ketua Umum Setya Novanto (Setnov).
Wacana tersebut berawal dari rapat pleno terbatas Partai Golkar pada 8 November lalu. Kemudian pada rapat pleno DPP Partai Golkar, Senin (21/11), usul pengembalian jabatan Setnov sebagai Ketua DPR kembali ditindaklanjuti dan disepakati.
-
Siapa ketua DPR? Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Golkar Puteri Komarudin sampaikan apresiasi.
-
Siapa Ketua Umum Partai Golkar? Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto bersilaturahmi dengan pimpinan ormas Hasta Karya atau pendiri, ormas yang didirikan, dan organisasi sayap partai berlambang pohon beringin, Minggu (6/8/2023).
-
Siapa yang menjadi Ketua DPR RI? Bahkan, lanjut dia, sudah diputuskan dan menjadi sebuah resolusi untuk mengapresiasi Ketua DPR RI Puan Maharani atas kepemimpinannya sebagai Chair dan Presiden AIPA 44th.
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Siapa ketua pemenangan Pramono Anung? Meskipun demikian, susunan KIM Plus memang belum semuanya diumumkan secara resmi. Dengan telah ditunjuknya Ahmad Sahroni otomatis bakal bersaing dengan Lies Hartono alias Cak Lontong yang ditunjuk jadi ketua pemenangan pasangan Pramono Anung - Rano Karno di Pilgub Jakarta 2024.
-
Siapa yang memimpin Golkar? Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendampingi Presiden Joko Widodo yang memimpin jalannya KTT di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Rabu (6/9).
Alasannya, Golkar ingin mengembalikan nama baik nama baik Setnov terkait kasus 'Papa Minta Saham'. Sebab, berdasarkan putusan MK rekaman kasus 'Papa Minta Saham' ilegal.
Seperti diketahui, Setnov pernah menjabat sebagai Ketua DPR sejak 2 Oktober 2014 hingga 16 Desember 2015. Namun, rekaman pertemuan diduga Setnov dengan Riza Chalid, terkait perpanjangan kontrak izin Freeport saat itu terkuak. Rekaman tersebut dilakukan oleh Presdir PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin yang turut ikut dalam pertemuan dengan keduanya.
Rekaman yang dikenal dengan 'Papa Minta Saham' itu lantas membuah heboh tanah air. Setnov pun harus rela lengser dari posisinya sebagai Ketua DPR kala itu. Ade Komarudin lantas didaulat menggantikan Setnov menjadi Ketua DPR.
Setnov dan Akom lantas bertarung memperebutkan kursi Ketua Umum Partai Golkar di Munaslub Golkar, Bali, 14-17 Mei 2016 lalu. Saat itu perebutan kursi orang nomor satu di parpol warisan Orde Baru itu berlangsung sengit.
Sejak sebelum Munaslub digelar, nama Setnov dan Akom memang sudah digadang-gadang menjadi calon kuat. Benar saja, dari delapan calon, Setnov dan Akom yang sukses masuk putaran dua. Di putaran pertama, Setnov meraih 277 suara dan Akom 173 suara dari total 554 suara.
Namun bukannya bertarung di putaran kedua, Akom justru mundur dari kontestasi perebutan kursi Ketum Golkar tersebut.
"Saya dan rekan-rekan saya akan memberikan support pada Novanto, nanti kepengurusan itu untuk kebesaran partai Golkar. Saya mengucapkan selamat kepada Pak Novanto, kata Akom di Bali Nusa Dua Convention Centre (BNDCC), Nusa Dua, Bali, Selasa (17/5).
Setnov pun menyambut gembira keputusan Akom. Setnov mengaku bangga pada Akom karena memiliki kebesaran hati buat mundur.
"Saya bangga dan hormat kepada Akom yang memberikan hal baru pada Golkar," kata Setnov kala itu.
Namun rupanya ada deal di balik mundurnya Akom tersebut. Akom mau tetap menjadi ketua DPR dan Setnov tak mengutak atik hal itu.
"Harapan saya dan banyak orang aman. Tapi itu kan tergantung partai hendakinya bagaimana. Tapi kan saat Munaslub saya mengalah. Bukan kalah loh yah. Yang jelas dealnya gini, saya fokus urus DPR, Setya Novanto urus DPP," kata Akom di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (20/5) lalu.
Akom juga menjelaskan bahwa kemunduran dirinya agar tak ikut pemilihan pada putaran kedua bukan tanpa sebab. Akom juga minta ada perjanjian agar tim suksesnya tidak dimusuhi.
"Sebelum saya umumkan mengalah, saya bilang tolong tim saya diakomodir untuk rekonsiliasi partai. Munas itu Munas rekonsiliasi. Saya sudah ngalah, jadi harus dijaga sama-sama. Setya Novanto sudah oke," katanya.
Namun sekitar enam bulan pascamunaslub, posisi Akom sebagai Ketua DPR digoyang. Rapat pleno DPP Golkar memutuskan untuk mengembalikan Setya Novanto sebagai ketua DPR.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ade Jona tak mau ambil pusing dengan kabar itu dan memilih fokus memenangkan Bobby-Surya.
Baca SelengkapnyaUU MD3 Masuk Prolegnas 2024, Revisi untuk Beri Jalan Golkar Ambil Jatah Ketua DPR?
Baca SelengkapnyaGolkar merespons kabar Ade Ginanjar akan menjadi pasangan Dedi Mulyadi di Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaPAW harus dilakukan secepat mungkin agar tidak terjadi kekosongan anggota Dewan.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar segera menentukan pelaksana tugas (Plt) ketua umum dalam rapat pleno
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Agus Rahardjo mengungkapkan dirinya pernah dipanggil dan diminta Presiden Jokowi untuk menghentikan penanganan kasus korupsi pengadaan e-KTP
Baca SelengkapnyaKomarudin juga menyinggung, Jokowi sudah menghabisi PDIP. Dia menegaskan, PDIP tidak akan gentar terhadap manuver Jokowi di Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaNantinya, pimpinan ini akan menjalani pada masa bakti 2024-2029.
Baca SelengkapnyaDalam nama-nama kepengurusan, tidak tercantum nama Joko Widodo di dalamnya
Baca SelengkapnyaAirlangga Hartarto menyatakan diri mundur sebagai Ketua Umum Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaAirlangga mengundurkan diri dari Ketua Umum Golkar.
Baca SelengkapnyaDPD PDIP Sumut hanya menerima pemberitahuan surat pengunduran diri Eko.
Baca Selengkapnya