Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jadi ketum Golkar tak cukup modal sosial tapi finansial

Jadi ketum Golkar tak cukup modal sosial tapi finansial Rakernas partai Golkar. ©2012 Merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Pengamat Politik, M Qodari mengatakan, untuk jadi calon ketua umum partai politik tidaklah cukup hanya berbekal kedekatan sosial dengan berbagai pihak. Menurutnya, finansial menjadi salah satu modal lain bagi caketum partai untuk bisa maju dalam bursa pemilihan.

"Kalau mau jadi ketua umum tidak cukup bermodalkan sosial saja, tetapi juga perlu modal finansial untuk membayar ini itu," kata Qodari di depan Idrus Marham saat menjadi pembicara dalam diskusi publik bertajuk, 'Babak Baru Partai Politik di Indonesia' di Jenggala Center, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (15/4).

Qodari menuturkan, sebagai ketua umum dipastikan akan mengeluarkan sejumlah uang untuk berbagai hal. Semisal, jika ada sebuah pertemuan partai pasti membutuhkan dana yang tidak sedikit untuk transportasi dan akomodasi para peserta acara.

"Untuk modal finansial Bang Idrus ini saya gelap, saya enggak tahu apakah banyak atau tidak," kata dia sambil menunjuk Idrus yang duduk di sebelahnya.

"Saya doakan bang, modal finansialnya banyak, kalau modal finansialnya banyak pasti bisa. Karena Abang modal sosialnya besar mudah-mudahan modal finansialnya juga besar,"sanjung Qodari.

Sementara itu, Sekjen Partai Golkar, Idrus Marham ini mengaku siap maju dalam bursa pemilihan ketua umum partai Golkar. Idrus mengaku optimis akan membawa Golkar kembali merebut kejayaan pada tiap pesta politik mendatang.

"Saya menyatakan akan maju sebagai Ketua Umum Partai Golkar setelah Rapimnas DPP Partai Golkar pada tanggal 23 Januari 2016 yang menetapkan adanya munas dilakukan sebagai jalan keluar untuk mengkonsolidasikan pengurus partai golkar seluruh Indonesia," kata Idrus usai diskusi tersebut.

Idrus mengaku terpanggil untuk menjadi pemimpin dari partai Golkar yang menyisakan waktu 3 tahun sebagaimana hasil Munas Bali sebelumnya. Dia berkomitmen untuk memperkuat magnet politik partai Golkar dalam mengisi kemerdekaan partai 1945. Ia menyebutkan diperlukan pemimpin yang kuat dan kolektif dari anggota partai dalam menjalankan agenda politik partai.

"Seperti dalam pilkada 2017, pilkada 2018, pilpres dan pileg 2019 yang dilakukan secara bersama-sama. Jadi bilamana saya terpilih jadi ketua umum untuk melanjutkan kepengurusan DPP Partai Golkar yang tinggal 3 tahun ini," tutup Idrus.

(mdk/dan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
JK Ungkap Jadi Ketum Golkar Butuh Modal Rp600 Miliar, Pengamat: Ada Harga yang Harus Dibayar
JK Ungkap Jadi Ketum Golkar Butuh Modal Rp600 Miliar, Pengamat: Ada Harga yang Harus Dibayar

Karena, jika tidak mempunyai itu semua. Akan terasa sulit bagi orang tersebut untuk bisa menjadi ketua umum partai.

Baca Selengkapnya
Jusuf Kalla: Jangan Harap Jadi Ketua Golkar Kalau Tidak Punya Modal Rp600 Miliar
Jusuf Kalla: Jangan Harap Jadi Ketua Golkar Kalau Tidak Punya Modal Rp600 Miliar

JK menegaskan untuk dapat menjadi Ketua Umum Partai Golkar perlu modal yang cukup banyak.

Baca Selengkapnya
Pemkab Garut Pentingkan Anggaran Dinas Luar Negeri Ketimbang Bansos Atasi Kemiskinan
Pemkab Garut Pentingkan Anggaran Dinas Luar Negeri Ketimbang Bansos Atasi Kemiskinan

KPK heran mengapa Pemkab mementingkan perjalanan dinas yang tidak bisa mengentaskan kemiskinan.

Baca Selengkapnya
JK: Golkar Sangat Tergantung Penguasa Cari Koalisi, Bahaya Kalau Begini Terus
JK: Golkar Sangat Tergantung Penguasa Cari Koalisi, Bahaya Kalau Begini Terus

JK sebut Golkar telat dalam menentukan arah koalisi pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Baca Selengkapnya
Kelakar Cak Imin Soal Biaya Maju Caleg: Saya Tahu Ada yang Gadaikan SK Sampai Hari Ini Belum Lunas
Kelakar Cak Imin Soal Biaya Maju Caleg: Saya Tahu Ada yang Gadaikan SK Sampai Hari Ini Belum Lunas

Cak Imin malah berkelakar bahwa tepuk tangan yang diberikan menandakan kemiskinan yang tengah dirasakan.

Baca Selengkapnya
Chairul Tanjung Beberkan PR Besar Pemerintahan Prabowo, Termasuk Pemanfaatan Sisa Anggaran
Chairul Tanjung Beberkan PR Besar Pemerintahan Prabowo, Termasuk Pemanfaatan Sisa Anggaran

Permasalahan anggaran juga akan dihadapi kabinet Prabowo-Gibran pada masa awal pemerintahan di tahun depan.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Pecah Cak Imin Soal Anggaran Kementerian
VIDEO: Pecah Cak Imin Soal Anggaran Kementerian "Menko Airlangga Cari Uang, Saya yang Habiskan"

Cak Imin mengatakan banyaknya pengeluaran di Kementerian Pemerdayaaan Masyarakat.

Baca Selengkapnya
Cak Imin Ungkap Biaya Politik di Jakarta Sentuh Rp40 M: Caleg Miskin Masa Depan Suram
Cak Imin Ungkap Biaya Politik di Jakarta Sentuh Rp40 M: Caleg Miskin Masa Depan Suram

Menurut Cak Imin, kompetisi politik sudah semakin pragmatis. Dia ingin pemilihan dikembalikan kepada nilai-nilai dari tujuan berbangsa dan bernegara.

Baca Selengkapnya
JK: Siapa pun Pemerintah Selanjutnya Hadapi Tantangan Berat
JK: Siapa pun Pemerintah Selanjutnya Hadapi Tantangan Berat

Wapres ke-10 dan 12, Jusuf Kalla atau JK memperkirakan, siapa pun yang menggantikan Jokowi akan menghadapi tantangan berat.

Baca Selengkapnya
Pembangunan IKN Era Prabowo-Gibran, Indef: Hidup Segan Mati Tak Mau
Pembangunan IKN Era Prabowo-Gibran, Indef: Hidup Segan Mati Tak Mau

Prediksi Indef terkait masa depan IKN di era kepemimpinan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya
Golkar Tegaskan AD/ART Tidak Diubah Hanya untuk Seseorang
Golkar Tegaskan AD/ART Tidak Diubah Hanya untuk Seseorang

Perubahan AD/ART bukan untuk satu orang saja. Melainkan, untuk menyesuaikan situasi dan kondisi ke depan.

Baca Selengkapnya
Laporan Awal Dana Kampanye Pilkada Sumsel, Paslon Petahana Herman Deru Tembus Rp50 Juta
Laporan Awal Dana Kampanye Pilkada Sumsel, Paslon Petahana Herman Deru Tembus Rp50 Juta

KPU Sumsel menetapkan jumlah dana kampanye para paslon tak lebih dari Rp226 miliar.

Baca Selengkapnya