Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jagoan di Pilgub Sumut bubar, Golkar semestinya pede usung kader

Jagoan di Pilgub Sumut bubar, Golkar semestinya pede usung kader Ilustrasi Pemilu. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Pasangan yang sudah diusung Partai Golkar pada Pilgub Sumut 2018 hampir dipastikan berpisah, menyusul mundurnya Ngogesa Sitepu dari posisi bakal calon Wakil Gubernur, meninggalkan Tengku Erry Nuradi sebagai bakal calon Gubernur. Namun pecah kongsi ini sudah diperkirakan sejak jauh hari.

"Mereka ibarat pasangan yang berpisah sebelum menikah. Indikasinya sudah terlihat sebelum pasangan ditetapkan Partai Golkar," kata Arifin Saleh Siregar, pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Kamis (16/11).

Menurut Arifin, komunikasi politik antara T Erry dengan Ngogesa tersumbat sejak jauh hari. DPD Partai Golkar yang dipimpin Ngogesa pun dinilai tidak all out mengangkat pasangan ini. Apalagi sebelum DPP Partai Golkar memasangkan keduanya, Ngogesa berhasrat menduduki kursi gubernur. Target Bupati Langkat ini bukan untuk menjadi orang nomor dua.

Sosialisasi yang ditampilkan ke publik selama ini juga tidak menunjukkan komitmen kuat keduanya untuk bersatu. Baliho-baliho dan sarana komunikasi lainnya tidak menggambarkan keduanya berpasangan, melainkan sendiri-sendiri.

"Pada deklarasi yang dilakukan Partai NasDem, Minggu (8/11) kemarin, pun menunjukkan belum ada komitmen kuat, karena yang dideklarasikan hanya T Erry sebagai balon gubernur, tanpa Ngogesa. Seharusnya sebagai Ketua NasDem Sumut, T Erry dapat mengomunikasikan hal itu kepada Surya Paloh, agar pasangan yang dideklarasikan," jelas Arifin.

Dengan mundurnya Ngogesa, lanjut Arifin, Partai Golkar seyogianya dapat merevisi dukungan. Sebagai partai pemenang Pemilu di Sumut, mereka seharusnya lebih percaya diri dengan mengusung kader sendiri atau sosok lain sebagai calon gubernur.

"Kalau mereka mengusung kader partai lain itu adalah aib bagi Golkar," tegas Arifin.

Elektabilitas yang selama ini jadi alasan pengurus Partai Golkar, menurut Arifin, bukanlah hal mutlak. Masih ada waktu mengangkat sosok yang diusung.

Sebelumnya, Sekretaris DPD Partai Golkar Sumut Irham Buana Nasution menyatakan partainya masih mendukung T Erry meskipun Ngogesa, yang merupakan Ketua DPD Partai Golkar, mundur dari bakal calon wakil gubernur. Dukungan mereka masih mengacu pada surat R-452/GOLKAR/VIII/2017 yang ditandatangani Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto dan Sekjen Idrus Marham bertanggal 21 Agustus 2017.

Namun Arifin meyakini dukungan itu masih dapat berubah. "Situasi Setya Novanto di Jakarta pasti akan berpengaruh dengan pencalonan pada pilkada, termasuk di Sumut," sebut Arifin.

Bukan hanya Partai Golkar, menurut Arifin, PDIP pun seharusnya bisa lebih percaya diri menyusul mundurnya Ngogesa. Mereka seharusnya 'mendapat angin' dan dapat mengusung mengusung kader sendiri, meskipun beredar kabar partai banteng moncong putih justru akan memasangkan T Erry dengan kader sendiri.

"Seharusnya mereka juga jadi percaya diri sebagai pemenang kedua pada Pemilu, bukannya mengusung kader dari partai lain," jelas Arifin.

Intinya, mundurnya Ngogesa dipastikan mengubah peta politik di Sumut. Partai-partai dapat menyusun kembali rencana koalisinya.

Pada Pilgub Sumut 2018, tidak ada satu parpol pun yang berhak sendirian mengusung pasangan calon, karena memang tidak ada yang mendapat 20 kursi atau 20 persen suara pada Pileg 2014. Partai Golkar yang mendapat suara terbanyak pun hanya mendapatkan 17 kursi di DPRD Sumut. Posisi kedua ditempati PDIP Sumut dengan 16 kursi. Lalu, Partai Demokrat 14 kursi, Partai Gerindra 13 kursi, Partai Hanura 10 kursi, PKS 9 kursi, NasDem 5 kursi, PPP 4 kursi, PKB 3 kursi dan PKPI 3 kursi.

Sementara untuk calon independen, KPU Sumut menetapkan angka 764.578 dukungan yang harus tersebar setidaknya pada 17 kabupaten/kota se-Sumut, sebagai syarat jumlah dukungan minimal. Jumlah itu 7,5 persen dari DPT pemilu atau pemilihan terakhir sebesar 10.194.368 jiwa.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Golkar Sodorkan Nama Sekar Anak Akbar Tandjung jadi Wakil Bobby Nasution di Pilgub Sumut
Golkar Sodorkan Nama Sekar Anak Akbar Tandjung jadi Wakil Bobby Nasution di Pilgub Sumut

Hal itu disampaikan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto usai menyerahkan surat dukungan kepada Bobby Nasution.

Baca Selengkapnya
Gerindra dan Golkar, Solid di Pilpres Berhadapan di Banten
Gerindra dan Golkar, Solid di Pilpres Berhadapan di Banten

Golkar mulanya berharap Prabowo Subianto merestui Airin Rachmi Diany sebagai calon Gubernur Banten.

Baca Selengkapnya
Resmi Beri Dukungan, Golkar Daftarkan Pasangan Dedi Mulyadi-Erwan ke KPUD Jabar Sore ini
Resmi Beri Dukungan, Golkar Daftarkan Pasangan Dedi Mulyadi-Erwan ke KPUD Jabar Sore ini

Usai resmi memberikan dukungan, pasangan tersebut akan langsung didaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Jawa Barat sore ini.

Baca Selengkapnya
Golkar Munculkan Nama Baru di Bursa Pilkada Jabar Usai Jusuf Hamka Mundur
Golkar Munculkan Nama Baru di Bursa Pilkada Jabar Usai Jusuf Hamka Mundur

Partai Golkar sudah menyiapkan beberapa nama lain di Pilkada Jabar.

Baca Selengkapnya
Pensiun jadi Gubernur, Edy Rahmayadi Masih Istikharah soal Pilkada Sumut 2024
Pensiun jadi Gubernur, Edy Rahmayadi Masih Istikharah soal Pilkada Sumut 2024

Kendati Edy masih malu-malu mengungkapkan niatnya untuk maju di Pilkada Sumut 2024.

Baca Selengkapnya
Blak-blakan Musa Rajekshah: Alasan Golkar Duetkan Bobby Nasution & Bupati Asahan di Pilkada Sumut
Blak-blakan Musa Rajekshah: Alasan Golkar Duetkan Bobby Nasution & Bupati Asahan di Pilkada Sumut

Keputusan untuk mengusung Surya menjadi bakal calon wakil gubernur dari Bobby juga telah disepakati oleh Ketum Partai Golkar, Airlangga Hartarto.

Baca Selengkapnya
Maju Pilgub Sumsel Diusung PDIP, Eddy Santana Terancam Dipecat Gerindra
Maju Pilgub Sumsel Diusung PDIP, Eddy Santana Terancam Dipecat Gerindra

Ketua DPD Gerindra Sumsel Kartika Sandra Desi menilai Eddy Santana tidak mengikuti putusan partai yang telah mengusung Mawardi Yahya-RA Anita Noeringhati.

Baca Selengkapnya
Golkar Ungkap Kandidat Cawagub Jabar Diumumkan Sebelum Munas
Golkar Ungkap Kandidat Cawagub Jabar Diumumkan Sebelum Munas

Calon yang maju di Pilkada itu sudah disampaikan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Partai Golkar, Agus Gumiwang Kartasasmita.

Baca Selengkapnya
KIM Plus Usung Rudy Susmanto-Jaro Ade di Pilkada Kabupaten Bogor, Kamis Daftar ke KPU
KIM Plus Usung Rudy Susmanto-Jaro Ade di Pilkada Kabupaten Bogor, Kamis Daftar ke KPU

Pasangan Rudy Susmanto-Jaro Ade diusung 7 partai politik di DPRD Kabupaten Bogor.

Baca Selengkapnya
PKS Ungkap Alasannya Tak Dukung Edy Rahmayadi di Pilkada Sumut
PKS Ungkap Alasannya Tak Dukung Edy Rahmayadi di Pilkada Sumut

Saat ini PKS lebih memilih mendukung bakal calon gubernur lainnya yaitu Bobby Nasution.

Baca Selengkapnya
Tokoh-tokoh Yang Maju Pilgub Sumut, Ada Mantu Presiden Jokowi Hingga Edy Rahmayadi
Tokoh-tokoh Yang Maju Pilgub Sumut, Ada Mantu Presiden Jokowi Hingga Edy Rahmayadi

Bobby dikabarkan sudah mendapat restu dari Presiden Jokowi untuk berlaga di Pilgub 2024 mendatang.

Baca Selengkapnya
Golkar Gerilya untuk Pilwakot Semarang, Termasuk Dekati PDIP
Golkar Gerilya untuk Pilwakot Semarang, Termasuk Dekati PDIP

Ada empat kader yang potensial diusung dalam Pilwakot Semarang.

Baca Selengkapnya