Jagoan-jagoan PDIP yang kalah versi hitung cepat di Pilkada 2018
Merdeka.com - Sejumlah lembaga survei telah memprediksi pemenang Pilkada serentak 2018. Hasil itu berdasarkan hitung cepat (quick count), dengan mengambil sampel dari beberapa TPS.
Hasilnya Pilkada dari partai penguasa, PDIP, menjadi sorotan. Termasuk di Pulau Jawa dan Sumatera. Diketahui, partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu banyak mengalami kegagalan.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengakui dari hasil hitung cepat, pihaknya alami kekalahan di 11 Pilkada tingkat provinsi. PDIP hanya menang di enam daerah yakni, Bali, Jawa Tengah, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Sulawesi Selatan.
-
Bagaimana PDIP memenangkan pemilu? Kemenangan ini menunjukkan bahwa citra dan program kerja yang ditawarkan oleh PDIP dapat diterima oleh masyarakat luas.Hal ini juga menegaskan bahwa visi dan misi partai ini sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat Indonesia.
-
Mengapa PDIP menjadi partai pemenang? PDIP berhasil menjadi partai pemenang pemilu 2019 dengan memperoleh dukungan yang signifikan dari masyarakat.
-
Apa yang dilakukan PDIP untuk Pilgub Jatim? 'Jadi, kepala daerah incumbent misalnya itu muncul beberapa nama. Kalau dari kalangan menteri misalnya, ada Ibu Risma (Tri Rismaharini), ada Pak Abdullah Azwar Anas, ada Pak Pramono Anung. Pak Pramono ini laris manis, nih. Ada yang mengusulkan di Jakarta, ada yang mengusulkan di Jawa Timur,' ucap Hasto.
-
Kenapa PDIP menang Pemilu 2019? PDIP berhasil menarik pemilih dengan agenda-agenda politiknya dan berhasil meraih kepercayaan masyarakat.
-
Dimana Pilkada ini? Pilkada Jawa Tengah semakin menarik karena bakal ada 'perang bintang'.
-
Siapa yang menang pemilihan di Dapil Jawa Barat VII? Sebagaimana diketahui, Verrell resmi dinyatakan lolos ke Senayan menjadi anggota DPR RI dari daerah pemilihan (dapil) Jawa Barat VII. Ia mengalahkan sejumlah nama yang juga diusung PAN.
Namun menurutnya, kemenangan di enam dari 17 wilayah itu cukup baik jelang Pilpres 2019. Namun, tambahnya, kekalahan di 11 wilayah Pilgub 2018 harus tetap dievaluasi.
"Ya kami ada lakukan evaluasi dari aspek strateginya, aspek komunikasi politiknya," ungkap Hasto.
Sumatera Utara
PDIP bersama PPP mengusung Djarot Saiful Hidayat dan Sihar Sitorus di Pilgub Sumut. Pasangan nomor urut dua ini kalah telak oleh Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah yang diusung oleh Gerindra, PKS, PAN, PKB, PPP, Demokrat, NasDem dan PAN.
Dari hasil hitung cepat LSI Denny JA dengan data masuk sudah 86,29 persen, Edy-Musa 56,8 persen, sedangkan Djarot-Sihar hanya 43,2 persen.
NTT
Di Pilgub NTT, kekuasaan PDIP harus lengser. Sebelumnya, NTT dipimpin oleh kader PDIP yakni Frans Lebu Raya. Di Pilgub NTT 2018, PDIP alami kekalahan. Pasangan yang diusung PDIP bersama PKB yakni Marianus Sae-Emelia J Nomleni kalah dari pasangan Viktor Bungtilu Laiskodat-Joseph Nae Soi.
Dari 100 persen data yang masuk ke SMRC, Victory-Joss mendapat perolehan suara 37,17 persen. Pasangan yang diusung Partai NasDem, Golkar, dan Hanura ini unggul dari tiga pesaing lainnya.
Sementara Marianus Sae-Emmilia Nomleni (Marianus-Emmi) mendapat perolehan suara 27,31 persen. Pasangan yang diusung PDI-P dan PKB ini berada satu tingkat di bawah Victory-Joss.
Posisi ketiga disusul Esthon L Foenay-Christian Rotok, yang meraih suara 19,83 persen. Pasangan ini diusung oleh Partai Gerindra dan PAN.
Benny K Harman-Benny A Litelnoni menempati posisi terakhir. Pasangan yang diusung Partai Demokrat, PKPI, dan PKS ini meraih 17,69 persen suara.
Jawa Barat
Lebih tragis kekalahan yang dialami PDIP di Jawa Barat. Sudah tiga kali, PDIP tak berhasil merebut kekuasaan di Tanah Pasundan itu.
Suara masuk dari TPS sudah 100 persen, SMRC menyebut, Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul sebagai pemenang dengan memperoleh 32,26 persen. Pasangan ini diusung oleh PPP, NasDem dan PKB serta Hanura.
Sementara di urutan kedua ada pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu dengan 29,58 persen. Pasangan ini didukung oleh PKS, Gerindra dan PAN.
Di urutan ketiga, ada Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi mendapatkan 25,38 persen. Pasangan ini diusung oleh Golkar dan Demokrat.
Di posisi terakhir, ada Tb Hasanuddin dan Anton Charliyan dengan perolehan 12,77 persen. Pasangan ini diusung oleh PDIP.
Jawa Timur
Begitu juga di Jawa Timur. Pasangan yang diusung oleh PDIP bersama PKB yakni Saefullah Yusuf dan Puti Guntur Soekarno kalah dari pesaingnya Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak.
Dari hasil hitung cepat LSI Denny JA, Khofifah-Emil meraih 54,5 persen. Sementara, Gus Ipul-Puti meraih 45,5 persen. Data masuk 99,25 persen.
Khofifah-Emil juga unggul dalam hitung cepat yang digelar SMRC dengan meraih 52,37 persen. Sementara, Gus Ipul-Puti meraih 47,63 persen. Data masuk sudah mencapai 97.75 persen.
Khofifah-Emil didukung koalisi parpol yakni Partai Demokrat, Partai Golkar, PAN, PPP, Partai NasDem, Partai Hanura dan PKPI. Sementara Gus Ipul-Puti diusung partai PDIP, PKB, Gerindra, dan PKS.
Kalimantan Timur
Di Pilgub Kaltim, giliran Gerindra-PAN-PKS yang menang. Di sini, koalisi tersebut mengusung Isran Noor dan Hadi Mulyadi. Hasil hitung cepat LSI Denny JA, pasangan ini memperoleh 31,3 persen.
Jagoan PDIP di Pilgub Kaltim berada di posisi kedua, yakni Rusmadi dan Safaruddin dengan memperoleh 24,4 persen. Rusmadi dan Drs H Safaruddin diusung oleh Hanura dan PDIP.
Sementara, Syaharie Jaang dan Awang Ferdian Hidayat berada di posisi ketiga dengan 23,3 persen. Di posisi buncit, ada Andi Sofyan Hasdam dan M Rizal Effendi hanya mengantongi 21 persen suara.
Kalimantan Barat
PDIP juga mengalami kekalahan di Pilgub Kalbar. Jagoannya yakni Karolin Margaret Natasa - Suryadman Gidot hanya sukses finis di urutan kedua. Pasangan yang diusung PDIP, Demokrat dan PKPI memperoleh 34,61 persen suara hasil hitung cepat LSI Denny JA.
Pasangan Sutarmidji - Ria Norsan yang diprediksi menang. Pasangan yang diusung Golkar, NasDem, PKB, PKS dan Hanura ini memperoleh 57,25 persen suara. Hasil ini berdasarkan data terakhir yang masuk sebesar 92,96 persen.
Di urutan ketiga, pasangan yang diusung Gerindra dan PAN, Milton Crosby - Boyman Harun memperoleh suara 8,15 persen.
Data diambil dari 355 TPS dengan persentase margin of error sebesar 1 persen. Tingkat partisipasi pemilih berada di angka 82,63 persen.
Lampung
Di Pilgub Lampung, PDIP juga alami kekalahan. Pasangannya yakni Herman HN-Sutono hanya menempati posisi kedua dengan perolehan 25,50 persen. Pilgub di Selatan Pulau Sumatera itu dimenangkan oleh pasangan Arinal Djunaidi-Chusnunia (Nunik) yang diusung oleh PAN, PKB, dan Partai Golkar dengan angka 38,32 persen. Hasil ini berdasarkan hitung cepat SMRC.
Tempat ketiga ditempati oleh pasangan petahana Muhammad Ridho Ficardo-Bachtiar Basri dengan perolehan suara 24,83 persen. Pasangan ini diusung oleh PPP, Partai Gerindra, dan Partai Demokrat.
Di posisi terakhir, ditempati oleh Mustafa-Ahmad Jajuli dengan perolehan suara 11,35 persen. Pasangan ini diusung oleh Partai Hanura, PKS, dan Partai NasDem.
NTB
PDIP juga keok di NTB. Partai penguasa ini bersama PPP, Gerindra, PAN, Hanura, dan PBB hanya menduduki posisi ketiga. Koalisi ini mengusung Ahyar Abduh-Mori Hanafi hanya memperoleh 25,5 persen.
Hasil itu berdasarkan quick count Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA. Suara masuk sudah 100 persen.
Juaranya adalah Zulkieflimansyah-Siti Rohmi Djalilah. Pasangan yang diusung Partai Demokrat dan PKS ini meraih 30,7 persen suara. Posisi kedua diraih M Suhaili FT-Muhammad Amin. Pasangan yang diusung PKB, NasDem, dan Golkar ini mendapat perolehan suara 26,7 persen.
Posisi terakhir ditempati pasangan calon independen Ali bin dachlan-TGH Lalu Gede Sakti. Mereka memperoleh suara 17,1 persen.
Sumatera Selatan
Jago PDIP di Sumatera Selatan juga kalah. Pasangan Dodi Alex Noedin-Giri Ramanda Kiemas berada diurutan kedua dengan perolehan 30,68 persen. Hasil itu berdasarkan hitung cepat populi center.
Pasangan Herman Deru-Mawardi Yahya menjadi pemenang dengan perolehan suara 36,68 persen. Pasangan Ishak Mekki-Yudha Mahyudin berada di posisi ketiga karena hanya mendapatkan 21,52 persen.
Sedangkan di posisi terakhir ditempati oleh pasangan Syaifuddin Aswari Rivai-Muhammad Irwansyah. Dia memperoleh 11,12 persen suara.
Riau
Di Riau PDIP juga kalah. Pasangannya Arsyadjuliandi Rachman-Suyatno hanya menempati posisi kedua sebesar 24,35 persen. Hal ini berdasarkan hitung cepat lembaga survei PolMark.
Syamsuar-Edy Nasution sebagai pemenang dengan perolehan 38,17 persen. Di posisi kedua yakni Firdaus-Rusli Effendi 20,23 persen. Posisi buncit, ditempati oleh Lukman Edy-Hardianto 17,25 persen.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PSI menilai tidak semua kader PDI Perjuangan memenangkan Pilkada di 14 provinsi tersebut.
Baca SelengkapnyaPDI Perjuangan menyatakan Jawa Tengah (Jateng) tidak lagi menjadi kandang banteng,
Baca SelengkapnyaAnomali terekam dalam hitung cepat atau quick count.
Baca SelengkapnyaHasto memberi contoh calon kepala daerah yang menjadi simbol perlawan terhadap Jokowi meraih hasil positif
Baca SelengkapnyaDari total kemenangan tersebut, 16 kepala daerah dan wakil kepala daerah yang terpilih merupakan kader PDIP.
Baca SelengkapnyaHingga 29 November 2024, tercatat sudah ada lima petahana di Pilgub yang tumbang menurut hasil quick count sejumlah lembaga survei.
Baca SelengkapnyaMegawati menyebutkan Pilkada 2024 menjadi tontonan demokrasi yang kini terancam mati karena penggunaan sumber daya dan alat negara.
Baca SelengkapnyaPDIP berhasil meraup total 5.859.448 suara di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaSekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengungkapkan ada sembilan kader PDI Perjuangan dari 14 provinsi berhasil dimenangi di Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Puan Maharani mengklaim partainya mengantongi kemenangan di 19 daerah Pilkada di Jawa Tengah 2024.
Baca SelengkapnyaPada Pemilu 2024, PDIP masih memuncaki daftar perolehan suara partai berdasarkan hasil quick count CSIS.
Baca SelengkapnyaDi antaranya, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Semarang, Grobogan, dan Kota Semarang
Baca Selengkapnya