Jalan Terjal Demokrat akan Masuk Koalisi Jokowi
Merdeka.com - Partai Demokrat mulai menunjukkan ketertarikannya untuk bergabung dengan koalisi Jokowi-Ma'ruf Amin. Hal ini diketahui dari banyaknya kader yang menginginkan partai berlambang mercy merapat ke pemerintah.
"Memang mayoritas memang ya sih ingin ya bergabung, dengan catatan ya kalau memang chemistry dan kebersamaan ya bisa dibangun," kata Waketum Demokrat Syarief Hasan, saat dihubungi merdeka.com, Senin (12/8).
Keinginan Demokrat ditanggapi dingin oleh partai pendukung Jokowi-Ma’ruf. Mereka memberi sinyal penolakan jika Demokrat gabung atau masuk dalam pemerintahan Jokowi. Berikut alasan kubu Jokowi menolak Demokrat gabung koalisi Jokowi:
-
Apa tanggapan PDIP soal Jokowi di Golkar? 'Dari manuver-manuver ini kan terbaca bahwa series cawe-cawe yang berlangsung selama ini dan kemungkinan ke depan, tidak lebih tidak kurang dari cara bagaimana agar bisa tetap berkuasa baik itu secara langsung maupun tidak langsung,' imbuh dia.
-
Siapa yang akan menjembatani Jokowi dan PDIP? 'Pak Prabowo yang akan bisa menjembatani kembali, merajut kembali hubungan Pak Jokowi dengan PDIP. Kita tahulah, dalam hati mereka masing-masing sebenarnya sih sangat mungkin ketemu. Kenapa? Ya Pak Jokowi juga kan besar di PDI-P dan PDI-P juga kan pernah ikut dibesarkan Pak Jokowi,' kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/3).
-
Kenapa hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Siapa yang menyatakan Demokrat tidak akan rujuk? Ketua BPOPKK DPP Partai Demokrat Herman Khaeron mengatakan tidak mungkin partainya memutuskan untuk rujuk kembali dengan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) mendukung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai capres-cawapres di Pilpres 2024.
-
Siapa yang usulkan Jokowi jadi pemimpin? Usulan tersebut merupakan aspirasi dan pendapat dari sejumlah pihak.
-
Bagaimana Nurdin Halid menanggapi wacana Jokowi bergabung dengan Golkar? 'Pak Jokowi bergabung dengan Golkar hal yang bagus. Tapi tunggu dulu, beliau ingin bergabung dengan Golkar dengan tangan terbuka sangat menerima, karena beliau sangat dekat dengan Golkar,' ucapnya.
PDIP Sebut Sudah Terlambat
Keinginan sebagian kader Demokrat ingin gabung dalam pemerintahan Jokowi-Ma'ruf dinilai terlambat oleh PDIP. Politikus PDIP, Andreas Hugo Pareira mengakui, Demokrat memang lebih dekat dengan Jokowi-Ma'ruf. Namun, dia menyayangkan hal tersebut baru dilakukan pasca Pilpres 2019.
Andreas melihat, Demokrat ingin mendekat ke Jokowi-Ma'ruf karena ingin mendapatkan pembagian kekuasaan.
"Seharusnya ini sudah dilakukan sebelum pilpres. Sudah sangat terlambat apabila baru sekarang diekspresikan," jelas Andreas kepada merdeka.com, Senin (12/8).
Alasan Golkar Karena Perbedaan Sikap
Partai Golkar mengaku tak masalah Demokrat gabung dengan koalisi Jokowi-Ma’ruf, asal tidak diberi jabatan strategis di eksekutif. Alasannya, di level eksekutif perlu pengambilan keputusan yang cepat, sedangkan dalam kampanye Pilpres 2019 lalu banyak perbedaan sikap antara pendukung 01 dan 02 salah satunya konsep pembangunan infrastruktur.
Demokrat sendiri merupakan partai pengusung paslon 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. Golkar khawatir jika Demokrat duduk di kabinet akan menyulitkan di level teknis.
"Pada dasarnya, untuk memperkuat koalisi pemerintah, baik saja. Tapi bukan dalam formasi di kabinet ataupun di faksi pimpinan-pimpinan di legislatif," kata Politikus Partai Golkar, Bobby Adhityo Rizaldi lewat pesan kepada merdeka.com, Selasa (12/8).
Kata NasDem
Partai NasDem menyebut Demokrat harus melewati persetujuan parpol koalisi Indonesia kerja (KIK) jika ingin bergabung dengan pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin. Menurut NasDem semua keputusan harus diambil dari seluruh partai, bukan hanya satu partai.
"Saya kira semua harus diputuskan bersama presiden dan partai koalisi, tidak bisa hanya persetujuan oleh satu partai saja," kata Ketua DPP Partai NasDem, Irma Suryani Chaniago lewat pesan kepada merdeka.com, Selasa (13/8).
PKB: Tergantung Kesepakatan Jokowi dan Demokrat
Keinginan Demokrat bergabung dengan pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin ditanggapi santai oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Menurut PKB mengenai keinginan Demokrat bergabung tergantung kesepakatan Jokowi dengan partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Meski begitu hingga saat ini belum ada pembahasan soal merapatnya Demokrat ke koalisi.
"Kalau soal bergabung atau tidak, itu kan keputusan partai yang bersangkutan ya. Pada prinsipnya, kata kuncinya kan tergantung pada kesepakatan Demokrat dengan Pak Jokowi," kata Ketua DPP PKB, Abdul Kadir Karding, di Jakarta Selasa (13/8). (mdk/has)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PDIP akan membuka pintu kepada partai politik lain termasuk Demokrat
Baca SelengkapnyaSebenarnya isu Demokrat bergabung ke koalisi pemerintah bisa dirunut dari peristiwa-peristiwa politik sebelumnya.
Baca SelengkapnyaTidak banyak yang dikatakan Jokowi saat diminta tanggapan terkait rasa sedih PDIP.
Baca SelengkapnyaDemokrat merespons pernyataan Menteri Bahlil, dan menegaskan penentu kemenangan Pilpres adalah rakyat.
Baca SelengkapnyaDi DPP PAN, bersama Jokowi partai-partai pemerintah minus PDIP dan NasDem bicara wacana pembentukan koalisi besar.
Baca SelengkapnyaGolkar dan PAN sudah mendeklarasikan dukungan untuk Prabowo.
Baca SelengkapnyaSikap politik Demokrat dalam beberapa tahun belakangan menjadi oposisi disoroti PDI Perjuangan apabila menerima tawaran kursi menteri dari Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaReshuffle merupakan kewenangan dari Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaKubu Ganjar Pranowo membuka pintu bagi Partai Demokrat apabila ingin bergabung.
Baca SelengkapnyaPKB mendukung partai manapun yang berkeinginan untuk bekerja sama di Pemilu 2024.
Baca Selengkapnya