'Jangan Golput di Pilpres 2019'
Merdeka.com - Golput menjadi kekhawatiran dalam setiap kontestasi pemilu baik di daerah maupun nasional. Golput merupakan masalah sekaligus musuh utama dalam pemilu. Bukan cuma karena masyarakat apatis, tapi sisa surat suara karena golput khawatir disalahgunakan.
Sehingga, golput bukanlah sebuah pilihan. Golput hadir dari rasa pesimistis dan apatisme sekelompok orang terhadap calon pemimpin dan kondisi lingkungan. Gerakan golput ini juga tidaklah membawa perubahan bagi kondisi Indonesia.
Forum Aktivis Realistis (FAR) mengajak masyarakat menyambut pemilu dengan antusias tinggi. Dengan demikian, angka Golput dapat ditekan.
-
Kenapa golput merugikan? Golput bukan hanya merugikan individu saja, namun berdampak pada keberlanjutan demokrasi.
-
Apa itu Golput? Golput adalah singkatan dari ‘golongan putih’ atau berarti memilih untuk tidak memilih.
-
Mengapa pemilu 2019 penting? Pemilu 2019 menjadi pemilu dengan jumlah pemilih terbanyak dalam sejarah Indonesia.
-
Mengapa pelanggaran pemilu berbahaya? Pelanggaran pemilu mencakup berbagai tindakan yang dapat merusak keabsahan suara dan mengancam prinsip demokrasi.
-
Apa itu Surat Suara Pemilu? Surat suara pemilu adalah selembar kertas atau dokumen yang digunakan oleh pemilih untuk memberikan suara mereka dalam pemilihan umum atau pemilu.
-
Mengapa asas pemilu penting? Pertanyaan sebutkan asas pemilu menjadi penting untuk dijawab. Pasalnya, tanpa asas yang jelas, pemilu akan berlangsung secara serampangan dan mengesampingkan peraturan yang sudah ditentukan.
Mereka juga mengajak seluruh komponen masyarakat untuk berpartisipasi dalam Pilpres 2019 yang damai tanpa caci maki.
"Stop Golput di Pilpres 2019, demi menjaga situasi kamtibmas yang aman, damai dan indah. Pileg dan Pilpres 2019 damai rakyat pun ikut tenang," ungkap Koordinator FAR Michael dalam siaran persnya, Jumat (14/9).
Lebih lanjut, Michael mengingatkan agar publik tanah air turut serta, meramaikan dan memilih pemimpin yang memiliki rekam jejak terbaik, dan sudah jelas kerjanya nyatanya.
"Kita masih butuh pemimpin yang track record baik, bersih, jujur dan tidak korupsi serta bekerja dengan baik dan tulus. Dan terpenting sudah jelas kerja nyatanya untuk Indonesia," tuturnya.
FAR pun menggelar aksi damai mengajak masyarakat yang lewat di kawasan Patung Kuda, Jl Medan Merdeka Barat untuk tidak golput. Di sela aksinya, para pengendara yang melintas dikejutkan dengan beredarnya 'pocong' di tengah jalan. Para 'pocong-pocong' itu nampak kompak berteriak 'Jangan golput, jangan golput' di sepanjang jalan.
"Dengan aksi ini, kami mengajak masyarakat untuk tidak golput saat Pilpres 2019 nanti. Harapannya melalui upaya persuasif ini bisa mengurangi keapatisan masyarakat terhadap pemilu," pungkas Michael.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Golput bukan hanya merugikan individu saja, namun berdampak pada keberlanjutan demokrasi.
Baca SelengkapnyaMasyarakat sudah seharusnya antusias dalam mengikuti momen Pilkada 2024 ini.
Baca SelengkapnyaGerakan Anak Abah Tusuk 3 paslon tersebut dianggap sebagai bentuk kekecewaan pendukung lantaran Anies Baswedan tak diusung.
Baca SelengkapnyaFenomena golput masih banyak ditemui dan menjadi salah satu tantangan yang serius di setiap pemilu
Baca SelengkapnyaGanjar meyakini, rakyat Indonesia bakal memilih calon pemimpin bangsa sesuai pilihan dan hati
Baca SelengkapnyaBivitri menilai, modus ketua KPPS TPS 028, Pinang Ranti, Makassar, Jaktim yang mencoblos 19 surat suara milik Pramono-Rano bukan hal baru.
Baca SelengkapnyaPersoalan politik uang menempati posisi pertama di angka 37,2 persen.
Baca SelengkapnyaBawaslu menyebut, menurunnya partisipasi pemilih di Pilkada Jakarta harus menjadi refleksi bersama.
Baca SelengkapnyaPoses kandidasi yang telah terjadi dalam Pilkada 2024 dinilai sangat jauh dari prinsip-prinsip demokrasi.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto ingin, Golput di Pemilu 2024 sirna.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan angkat bicara soal kemungkinan angka golput di Pilkada Jakarta 2024 naik pasca dirinya gagal mencalonkan.
Baca SelengkapnyaLembaga survei Charta Politika mencatat penurunan partisipasi pemilih di Pilkada DKI Jakarta 2024 menjadi hanya 58 persen.
Baca Selengkapnya