Janji Ical dan Agung Laksono di hadapan Jusuf Kalla
Merdeka.com - Politisi senior Partai Golkar yang juga Wakil Presiden Jusuf Kalla mengundang dua kubu yang selama ini berseteru, Aburizal Bakrie atau akrab disapa Ical dan Agung Laksono ke rumas dinasnya, kemarin. Pertemuan ini sebagai bentuk tindak lanjut usai Kemenkum HAM mengeluarkan Surat Keputusan nomor M.HH-02.AH.11.01 Tahun 2016 yang memutuskan menghidupkan kembali pengurus Partai Golkar hasil Munas Riau 2009. Munas Riau menempatkan Ical sebagai ketua umum dan Agung Laksono sebagai wakil ketua umum.
Ical dan Agung tiba di rumah dinas JK di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat sekitar pukul 08.00 WIB. Pertemuan yang disebut sebagai silaturahmi tersebut berlangsung selama kurang lebih satu jam. Keduanya bertemu di rumah dinas JK membicarakan konsolidasi dan rencana menyelesaikan kisruh internal dalam tubuh partai.
"Pertemuan silaturahmi konsiliasi. Karena sesuai dengan mengikuti alur dan sesuai dengan keputusan Kemenkum HAM dan sesuai dengan keputusan Rapimnas yang berdasarkan Munas Riau, karena itu segera ada rapat DPP," ujar Jusuf Kalla.
-
Apa yang dibahas dalam pertemuan Golkar? “Yang intinya, menginginkan Hasta Karya ini solid, kami sampaikan bahwa sampai saat ini seluruh organisasi Hasta Karya “Hasilnya adalah memberikan kewenangan penuh pada Ketua Umum Golkar Bapak Airlangga Hartarto untuk menentukan arah kebijakan, langkah-langkah yang akan diambil terkait dengan pilpres, pileg, dan pilkada,“ tegas Ketum MKGR.
-
Siapa yang berhasil mengelola potensi konflik di Golkar? Lanjut Dedi, Airlangga juga mampu merawat infrastruktur partai dengan mengelola potensi konflik yang baik.
-
Kenapa Golkar harus konsolidasi? “Saya instruksikan kepada seluruh partai Golkar di Indonesia. Sekarang sedang disusun berdasarkan nomor urut dan pemilu sudah system terbuka, sehingga dengan demikian sudah waktunya sekarang untuk langsung bergerak, konsolidasi di akar rumput, rebut hati rakyat,“ katanya.
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Siapa yang memimpin Golkar? Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendampingi Presiden Joko Widodo yang memimpin jalannya KTT di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Rabu (6/9).
Dalam pertemuan singkat itu baik Ical maupun Agung mengantongi beberapa poin kesepakatan dan langkah-langkah mengakhiri kisruh internal Partai Golkar yang sudah terjadi setahun terakhir. Merdeka.com mencatat janji Ical dan Agung. Berikut paparannya.
Tak jadi calon ketum
Dalam pertemuan di kediaman Wapres Jusuf Kalla (JK) kemarin, Agung Laksono dan Aburizal Bakrie meneguhkan komitmen untuk tidak mencalonkan diri sebagai ketua umum.Â
"Intinya kita menyikapi SK Menkum HAM secara positif. Kita siap Munas dengan semangat rekonsiliasi. Di situ lahir pimpinan baru. Saya dan Ical tidak mau maju lagi," kata Agung di Markas Kosgoro 1957, Jaksel, Rabu (3/2).
Menurut Agung, para kader yang mencalonkan diri ada yang berasal dari dua ormas Golkar yaitu Kosgoro 1957 dan Soksi. Mereka diharuskan punya kompetensi, pernah jadi pengurus organisasi, punya dukungan di daerah, dan tidak transaksional.Â
"Wajar kalau kita beda. Kita ingin Golkar berubah ke arah yang lebih baik. Mudah-mudahan ada yang lebih baik dari kami," jelas dia.Â
Pulihkan kader yang dipecat
Ketua Umum Partai Golkar hasil munas Riau, Aburizal Bakrie mengatakan, setelah Kemenkum HAM mengeluarkan Surat Keputusan (SK) yang menetapkan kepengurusan partai kembali ke Munas Riau, dirinya akan mengangkat kembali kader Golkar kubu Agung yang pernah dipecatnya. Ical menjelaskan, kader yang dipertahankan merupakan nama yang tercantum hasil Munas Riau.
"Kalau keputusannya kan sudah jelas, keputusan Menkum HAM jelas nama-namanya dan nama itu akan kita pertahankan, juga di daerah, di daerah mulai dari Munas Riau," kata Ical usai melakukan pertemuan dengan Agung di rumah dinas Jusuf Kalla di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (3/2).
Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Agung Laksono mengatakan, pertemuan yang rencananya digelar hari ini, Kamis (4/2), untuk konsolidasi dan memulihkan semua kader yang pernah dipecat.Â
"Rapat pimpinan harian dari ketum sampai wakil bendum, tapi undangan hanya menyebutkan konsolidasi organisasi. Yang diberhentikan bisa dikembalikan dan kita dorong supaya ada edaran ke seluruh Indonesia, jangan lagi sampai sanksi pemecatan sampai Munas," kata Agung di Markas Kosgoro 1957, Jaksel, Rabu (3/2).
Ical persiapkan munaslub bareng Agung
Ketua Umum Golkar hasil Munas Riau, Aburizal Bakrie (Ical) akan menggelar rapat perdana, setelah Kemenkum HAM mengeluarkan Surat Keputusan yang kembali mengesahkan Munas Riau di mana Ical sebagai ketua dan Agung Laksono sebagai wakilnya pada Kamis (3/2) besok. Dalam pertemuan tersebut, ketiga tokoh senior partai Golkar tersebut membicarakan rencana Munas 2016.
"Pak JK (Jusuf Kalla) tadi membicarakan bagaimana kita nanti rapatnya baik, Munasnya baik," kata Ical usai melakukan pertemuan dengan JK dan Agung Laksono di rumah dinas JK di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (3/2).
Ical menjelaskan, dalam rapat yang akan digelar Kamis (3/2), kubu Ical dan Agung akan melakukan silaturahmi dan melakukan konsolidasi. Golkar, lanjut Ical, akan menjalani SK Kemenkum HAM.
Pimpinan munaslub yang bisa akomodir dua pihak
Waketum Golkar Agung Laksono menyebut Wapres Jusuf Kalla (JK) menyarankan agar penyelenggara Munaslub haruslah orang-orang yang jauh lebih lembut. Agung sendiri tidak tahu apa maksud JK tersebut ketika ia dan Aburizal Bakrie bertemu di rumah dinas Wapres di Menteng, Jl Diponegoro, Jakpus, Rabu (3/2).
"Yang soft, tidak keras, bisa mengakomodir semua pihak," kata Agung ketika ditemui di markas Kosgoro 1957, Jl Hang Lekiu, Jaksel, Rabu (3/2).
Lanjut Agung, Wapres JK berharap agar kepanitiaan munas pun sebaiknya bukan orang-orang yang bermasalah. "Tadi Pak JK berharap kepada kepanitiaan pun sebaiknya bukan orang-orang yang bermasalah," kata Agung.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ical berpesan kepada Ketua Umum Golkar terpilih untuk mempertimbangkan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait syarat ambang batas pilkada.
Baca SelengkapnyaJK menegaskan, pihaknya mendukung Airlangga memimpin Golkar untuk memenangkan Pemilu 2024.
Baca Selengkapnya"Tidak ada Munaslub. Semua sudah final dan tegas, Munas digelar 2024," tegas Agung Laksono.
Baca Selengkapnyamerupakan tokoh senior dan mantan Ketua Umum Partai Golkar yang sosoknya harus dihormati.
Baca SelengkapnyaPerihal pembahasan yang akan dibicarakan saat bertemu Megawati, JK secara singkat menyebut masalah kenegaraan.
Baca SelengkapnyaAGK mengatakan, penunjukkan dirinya sebagai PLT ketua umum Partai Golkar dilkukan secara musyawarah mufakat.
Baca SelengkapnyaMeski mengaku prihatin dengan keputusan tersebut, Aburizal Bakrie mengatakan tetap memahami posisi Airlangga.
Baca SelengkapnyaIdrus menjadi saksi ketika pertemuan saat open house di kediaman Rosan, pada Kamis (11/4) itu.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil sudah bertemu dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto membahas peluang menjadi Cawapres Ganjar.
Baca SelengkapnyaSikap JK dinilai senior Golkar terkait munaslub tidak konsisten kepada Airlangga dan Setya Novanto.
Baca SelengkapnyaAirlangga menegaskan, Golkar menghormati keputusan yang telah diambil oleh MK.
Baca SelengkapnyaKetua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto menggelar pertemuan tertutup dengan sesepuh dan para mantan ketua umum partai Golkar.
Baca Selengkapnya