Janji setia Ahok buat Megawati
Merdeka.com - Sikap politik Basuki Tjahaja Purnama kembali dipertanyakan menjelang pemilihan gubernur DKI Jakarta 2017 mendatang. Kesetiaan Ahok sapaan Basuki Tjahaja Purnama terhadap NasDem, Hanura dan Golkar, yang mendukungnya kembali memimpin ibu kota diperkirakan bakal bernasib seperti Gerindra ketika mengusungnya bersama Joko Widodo (Jokowi) dalam Pilgub DKI 2012 lalu.
Pada Pilgub 2012 lalu, PDIP dan Gerindra saling bahu membahu memenangkan pasangan Jokowi-Ahok melawan Fauzi Bowo (Foke) dan Nachrowi Ramli (Nara) yang diusung oleh banyak partai. Hasilnya, Jokowi-Ahok memang di putaran kedua melawan Foke-Nara.
Namun hubungan partai pimpinan Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto menjadi senggang ketika menghadapi Pilpres 2014. PDIP lebih menjagokan Jokowi-JK, sementara Gerindra mengusung Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Bagaimana Ahok dukung Ganjar? Menjelang hari pencoblosan, sejumlah pejabat negara makin terang-terangan memberikan dukungan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden. Baru-baru ini, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mundur dari jabatannya. Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Kenapa Ahok dukung Ganjar? Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Kapan Ahok menikahi Puput? Pada tanggal 25 Januari 2019 yang lalu, eks Gubernur DKI Jakarta menikah pada usia 52 tahun, sementara pada saat itu Puput masih berusia 22 tahun.
-
Apa komitmen PKB di Pilgub Jabar? 'Pokoknya prinsipnya PKB siap siapapun yang berkompetisi karena PKB akan menyuguhkan alternatif pilihan untuk publik, sebanyak-banyaknya,' ujar Huda ketika ditemui di Gedung DPR RI, Kamis (13/6).
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
Hubungan PDIP dan Gerindra pecah hingga merembet ke pemerintahan Provinsi DKI Jakarta. Keadaan diperparah dengan keluarnya Ahok dari Partai Gerindra karena berseteru dengan para kader partai berlambang burung garuda itu di DPRD DKI Jakarta. Di sisi lain, hubungan Ahok dan PDIP makin mesra.
Ahok kerap terlihat makan bareng dengan Megawati Soekarnoputri. PDIP tegas mendukung kepemimpinan Ahok di DKI. Sementara Gerindra, kerap melakukan kritik dan kecaman keras terhadap Ahok.
Namun menghadapi Pilgub DKI 2017 hubungan antara Ahok dan PDIP juga ternodai. Ahok memilih jalur independen dan menunjuk Heru Budi Hartono sebagai cawagubnya. Sementara PDIP yang dulu diyakini bakal mengusung Ahok, kini tengah mencari siapa lawan terbaik buat mantan Bupati Belitung Timur itu.
DPD PDIP DKI Jakarta keras menolak Ahok kembali diusung untuk Pilgub DKI 2017. Sedangkan DPP mengaku masih belum ada keputusan sehingga segala kemungkinan masih bisa terjadi.
Di tengah perbedaan sikap kader PDIP, Ahok mengaku berhubungan baik dengan semua elite partai berlambang moncong putih itu. Dia menampik bersinggungan dengan kader PDIP. Dia berdalih itu hanya yang terekam di media, di luar itu komunikasi mereka sangat baik.
"Kalau PDIP hubungan dari dulu baik. Semua orang PDIP baik," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (26/8).
Mantan Bupati Belitung Timur menegaskan sampai saat ini tak pernah berniat meninggalkan Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Akan tetapi soal dukungan PDIP, dia tak mau berharap banyak.
"Tunggu waktunya dong. Tapi saya enggak meninggalkan Bu Mega! Gimana lu, kok jadi meninggalkan PDIP," kata dia.
Pun begitu dengan sikap politik Ahok atas dukungan yang diberikan NasDem, Golkar dan Hanura. Banyak yang mengaitkan kesetiaan Ahok pada gerak dan sikap parpol dengan keputusannya lompat dari partai yang pernah membesarkannya yakni Gerindra dan PIB.
"Kalau tiga partai ngotot dengan konsep undang-undang dasar untuk demokrasi, ya pasti gue lawan," kata Ahok.
Ahok menegaskan dirinya akan meninggalkan partai jika sikap parpol tersebut bertentangan dengan UU. "Tapi kayak Gerindra enggak mungkin gue tinggal kalau dia enggak ngotot minta semua kader dan kepala daerah dukung kepala daerah melalui DPRD. Ya itu beda, saya dipaksa sebagai kader untuk itu," sambungnya.
Bukan cuma Gerindra, lanjut Ahok, saat di PIB dirinya juga memutuskan meletakkan jabatan sebagai Sekjen karena beberapa orang di dalamnya tidak memiliki idealisme.
Persoalan dengan partai yang saat ini mendukungnya di Pilgub DKI, ditegaskan ahok dirinya sejak awal sudah mengatakan tidak mau bergabung dengan kader. Sehingga jika pada akhirnya mereka berpisah jalan seharusnya tak ada yang merasa ditinggalkan.
"Jadi ninggalin apa? Lagian sekarang saya sama partai yang enggak dukung saya juga baik kok. Maksudnya ninggalin apa," tandasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok menceritakan hanya Megawati yang mendukungnya sebagai Cagub DKI.
Baca SelengkapnyaMegawati Tegaskan Ganjar-Mahfud Belum Dipensiunkan: Mereka Masih Tetap Kuat!
Baca SelengkapnyaAhok mengatakan penolakan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mendukung capres Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaDalam beberapa kebijakan, keduanya memang memiliki perbedaan pendapat.
Baca SelengkapnyaRelasi Jokowi kepada Megawati tidak berubah meski keduanya kini berbeda jalan politik.
Baca SelengkapnyaAhok memutuskan untuk mundur dari Komut Pertamina untuk berkampanye memenangkan Ganjar-Mahfud
Baca SelengkapnyaMegawati meminta Ahok untuk tidak berkomentar di hadapan media.
Baca SelengkapnyaHubungan baik tersebut dalam kapasitas Megawati sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila.
Baca SelengkapnyaPDIP disebutnya sebagai partai yang konsisten dalam memperjuangkan Ideologi Pancasila.
Baca SelengkapnyaAhok mundur dari Komisaris Utama Pertamina pada masa kampanye Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaMegawati Soekarnoputri juga menjawab soal jabatan presiden menjadi tiga periode. Mega tegas mengatakan masih paham dengan UU dan tap MPR
Baca Selengkapnya"Ibu Mega itu penjaga demokrasi yang konsisten yang berani beliau tidak ingin ada pelanggaran-pelanggaran atas konstitusi," kata Anies
Baca Selengkapnya