Jatah menteri NasDem dikurangi satu, PDIP ditambah
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik lima menteri dan satu pejabat setingkat menteri baru di kabinet kerja periode 2014-2019. Dalam komposisi ini, Jokowi menarik satu jatah menteri dari NasDem dan menambah satu menteri dari PDIP.
Jokowi mengganti Menko Polhukam Tedjo Edhy Purdijatno yang juga kader Partai NasDem. Tedjo digantikan oleh mantan Politikus Golkar Luhut Binsar Panjaitan yang sebelumnya menjabat sebagai kepala staf kepresidenan.
Sementara untuk jatah PDIP, Jokowi menunjuk Pramono Anung untuk duduk di kursi sekretaris kabinet, menggantikan Andi Widjajanto. Total kursi menteri PDIP kini lima di kabinet kerja.
-
Kenapa Golkar tidak khawatir jatah menteri mereka berkurang? Terlebih, kata Doli, antara Prabowo dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto intens berkomunikasi. Sehingga, keduanya sudah saling memahami.
-
Apa yang membuat Surya Paloh heran? Ketua Umum Nasdem, Surya Paloh mengungkapkan, keheranannya atas kasus yang menjerat eks timses Anies Baswedan yakni Tom Lembong. Menurutnya, mengapa pemerintah mengungkap kasus-kasus yang justru berada di masa lalu.
-
Siapa yang diprioritaskan NasDem untuk Pilgub Jakarta 2024? NasDem akan mengusung Anies Baswedan di Pilgub Jakarta 2024. Bahkan, Anies dianggap menjadi tokoh prioritas untuk diusung pada Pilkada yang digelar November mendatang.
-
Kenapa Surya Paloh berharap tidak ada politisasi kasus Tom Lembong? Paloh berharap isu politisasi yang menjerat Tom Lembong tidak benar. Kalaupun jika benar, maka menurutnya Tom Lembong hanya apes saja.
-
Mengapa Surya Paloh lebih menginginkan Pilpres dua putaran? 'Bagi kami AMIN masuk putaran kedua dan menang itu lebih baik daripada hanya satu putaran saja,' kata Surya Paloh seusai usai rapat konsolidasi pemenangan NasDem pada Pemilu 2024 di Kota Ambon.
-
Bagaimana Surya Paloh menanggapi isu hak angket? Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh mengatakan koalisi perubahan menunggu langkah dari partai politik lain terkait bergulirnya isu hak angket di DPR.
Jatah menteri bagi NasDem memang sempat ramai dibahas saat Jokowi mengumumkan kabinet kerja akhir Oktober 2014 lalu. Dengan jumlah kursi yang tidak terlalu banyak, NasDem dinilai terlalu banyak mendapatkan jatah kursi. NasDem dapat tiga jatah kursi menteri ditambah satu jabatan Jaksa Agung.
Menanggapi dikuranginya jatah satu kursi menteri, Ketua Umum NasDem Surya Paloh mengaku tidak masalah. Menurut dia, pergantian ini dilakukan untuk memperkuat kerja pemerintahan ke depan semakin baik.
"Yang penting kita outputnya, bagaimana kinerja kabinet kerja bisa berjalan lebih baik," kata Surya Paloh saat menghadiri acara pelantikan menteri kabinet kerja baru di Istana Negara, Jakarta, Rabu (12/8).
Seperti diketahui, ada empat wajah baru yang mengisi Kabinet Kerja Jokowi. Mereka adalah Darmin Nasution sebagai Menko Perekonomian, Thomas Lembong sebagai Menteri Perdagangan, Rizal Ramli sebagai Menko Maritim, dan Pramono Anung sebagai Sekretaris Kabinet.
Sedangkan dua nama lainnya wajah lama yang berganti posisi jabatan. Luhut Panjaitan menjadi Menko Polhukam dan Sofyan Djalil sebagai Kepala Bappenas.
Pelantikan 5 menteri ini berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 79/P/2015 tentang penggantian beberapa menteri periode 2014-2015. Sedangkan pelantikan Sekretaris Kabinet berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 80/P/2015 tentang pemberhentian dan pengangkatan Sekretaris Kabinet.
Reshuffle Kabinet ini terbilang cepat untuk periode baru pemerintah. Mereka dilantik Oktober lalu, genap 10 bulan bekerja Jokowi mengganti sejumlah menteri kabinet kerja.
Sementara itu, Tedjo Edhy, Rachmat Gobel, Indroyono Susilo, Andi Widjajanto terusir dari kabinet.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Joko Widodo (Jokowi) ternyata sempat mengobrol dengan Ketua Umum NasDem Surya Paloh sebelum melakukan reshuffle kabinet.
Baca SelengkapnyaPaloh tak masalah apabila partainya kembali kehilangan jatah menteri di kabinet Jokowi.
Baca SelengkapnyaSurya Paloh memahami penyusunan komposisi kebijakan menjadi hak prerogratif Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaSurya Paloh memahami penyusunan komposisi kebijakan menjadi hak prerogratif Prabowo Subianto sebagai Presiden RI
Baca SelengkapnyaMenurutnya sumbang ide, pemikiran, dan pandangan juga bisa menjadi kontribusi bagi pemerintahan.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengungkapkan Presiden ke-8 RI Prabowo Subianto memberikan jatah menteri untuk Partai NasDem.
Baca SelengkapnyaSurya Paloh meyakini, jabatan atau pun kursi menteri bukanlah segalanya
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai NasDem Surya Paloh menegaskan posisi NasDem untuk mendukung pemerintahan Prabowo Subianto ke depan.
Baca SelengkapnyaDemokrat menyebut duet Anies-Cak Imin diputuskan sepihak oleh Surya Paloh
Baca SelengkapnyaSurya Paloh memilih memberikan saran sebagai sahabat tanpa perlu mengisi jabatan Wantimpres.
Baca SelengkapnyaSurya Paloh berharap bergabungnya NasDem ke pemerintahan Prabowo-Gibran bukan menambah beban.
Baca SelengkapnyaJokowi memuji Surya Paloh. Dia menyebut, Surya Paloh memiliki jiwa besar.
Baca Selengkapnya