Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jawa Tengah, jargon kandang banteng & ambisi melebatkan beringin

Jawa Tengah, jargon kandang banteng & ambisi melebatkan beringin PDIP Golkar. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Jargon Jawa Tengah adalah kandang banteng belakangan ramai menjadi pembahasan. Awalnya, Sudirman Said yang bakal bertarung dengan kader PDIP Ganjar Pranowo memperebutkan kursi gubernur tak sepakat jika Jawa Tengah disebut kandang banteng alias basis kekuatan politik dan massa PDIP.

Rupanya, Partai Golkar yang notabene berkoalisi dengan PDIP di Pilgub Jateng juga tak sepakat jika Jateng disebut kandang banteng. Adalah Ketua Harian DPD Golkar Jawa Tengah, Iqbal Wibisono yang menyatakan tak tepat jika Jateng disebut kandang banteng.

Dia justru mengklaim jika dilihat dari sejarah, Golkar justru lebih dominan daripada PDIP. Menurutnya, kader Golkar lebih banyak menjadi Gubernur Jateng ketimbang PDIP. Dia menyebut setidaknya ada lima kader Golkar yang pernah menjadi Gubernur Jateng. Mereka yakni; Munadi, Parjo, Ismail, Wardi, dan Mardiyanto. Sementara, PDIP baru dua kali yakni Bibit Waluyo dan Ganjar Pranowo.

Selain itu, kata dia, di tingkat kabupaten/kota, saat ini Partai Golkar menempatkan 10 kadernya di kursi bupati/walikota maupun wakilnya. Daerah yang dipimpin kader Golkar antara lain Kabupaten Batang, Kota Demak, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Purworejo, Kabupaten Cilacap, Kabupaten Banjarnegara, Kota Tegal, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Brebes, dan Kabupaten Pemalang.

Dia mengakui PDIP memang perkasa dan berhasil mendominasi eksekutif dan legislatif di Jateng. Namun demikian, jumlah kursi PDIP di Jateng tak pernah mencapai 50 persen lebih.

"Sementara Golkar pernah mencapai 67 persen," kata Iqbal, Kamis (1/2).

Dia menilai sekarang adalah saatnya untuk mengembalikan lebatnya beringin di Jawa Tengah. Pihaknya pun memiliki target perolehan kursi DPRD Jateng pada Pemilu 2019 mendatang.

"Ada beberapa ikhtiar yang kami lakukan. Pertama, saat ini daerah pilihan terbagi menjadi 13, minimal setiap dapil memperoleh dua kursi. Minimal nanti harus 20 kursi, beringin di Jateng harus kembali lebat," katanya.

Pengamat politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio tak sepakat dengan pernyataan Iqbal. Menurutnya, jargon Jateng adalah kandang banteng sudah tepat. Sebab, PDIP memang parpol pemilik kursi terbanyak di DPRD Jateng.

Sementara soal kader Golkar lebih banyak ketimbang PDIP menjadi Gubernur Jateng, dia mengatakan hal itu terjadi karena di era Orde Baru gubernur langsung ditunjuk oleh Presiden. Sementara, di era Pilkada langsung, dua gubernur dari PDIP yang terpilih.

Menurutnya, jika Golkar ingin menumbangkan PDIP dan menguasai Jateng di Pemilu 2019, partai beringin itu harus bekerja ekstra keras.

"Selama ini kesolidan kader PDIP di Jateng sangat luar biasa. Jadi kalau mereka (Golkar) mau menumbangkan PDIP harus kerja keras. Misalnya perbanyak kepala-kepala daerah dari Golkar di Jateng," katanya kepada merdeka.com, semalam.

Berdasarkan hasil pemilu 2014 lalu, PDIP adalah parpol peraih suara terbanyak di Jateng dan berhasil meraih 31 kursi DPRD Jateng, kedua adalah PKB dengan 13 kursi, ketiga Gerindra 11 kursi, sementara Golkar dan PKS sama-sama meraih 10 kursi, Demokrat 9 kursi, PAN 8 kursi, dan PPP 8 kursi. Dia menilai, dari raihan jumlah kursi tersebut dapat dilihat bahwa Jateng adalah kandang banteng.

"Nah kalau kandangnya Golkar itu di Sumsel," katanya.

Sementara itu, pengamat politik LIPI, Siti Zuhro menilai jika dilihat dari hasil Pemilu 2014, PDIP memang pemilik kursi terbanyak di DPRD Jateng. Namun, tak serta merta bisa disebut penguasa. Sebab, jika digabungkan, jumlah kursi parpol lain lebih besar dari PDIP.

Jumlah total kursi DPRD Jateng adalah 100 kursi. PDIP memiliki 31 kursi. Artinya 69 kursi dimiliki parpol lain.

"Itu (kandang banteng) hanya julukan prokem saja. Kalau bicara Pileg, memang PDIP dominan di Jawa Tengah. Meski dominan tapi tidak semua karena ada sisa partai lain," kata Siti Zuhro saat berbincang dengan merdeka.com, Senin (29/1) malam lalu.

(mdk/dan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: PDIP Akui Jateng Bukan Lagi Kandang Banteng, Tapi Geser ke Jakarta
VIDEO: PDIP Akui Jateng Bukan Lagi Kandang Banteng, Tapi Geser ke Jakarta

Namun Deddy menyampaikan kandang banteng bergeser ke Jakarta, hal ini bisa dilihat dari Pilkada Jakarta dan Pileg.

Baca Selengkapnya
Jokowi Kunker ke Magelang Bareng Prabowo, Yenny Wahid: Mungkin Mau Bantu Putranya tapi Cuti Dulu
Jokowi Kunker ke Magelang Bareng Prabowo, Yenny Wahid: Mungkin Mau Bantu Putranya tapi Cuti Dulu

Namun, Yenny mengingatkan agar Jokowi lebih baik cuti dahulu sebelum berkampanye untuk Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya
Jokowi dan Prabowo-Gibran Intens Blusukan di Jawa Tengah, Puan Targetkan Jateng Tetap Kandang Banteng
Jokowi dan Prabowo-Gibran Intens Blusukan di Jawa Tengah, Puan Targetkan Jateng Tetap Kandang Banteng

Ketua DPP PDIP Puan Maharani menargetkan Jawa Tengah tetap menjadi kandang banteng di tengah blusukan Jokowi dan Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya
Ahmad Luthfi Sebut Jateng Bukan Lagi Kandang Banteng, Hendi: Mungkin Sudah Merasa Kuat
Ahmad Luthfi Sebut Jateng Bukan Lagi Kandang Banteng, Hendi: Mungkin Sudah Merasa Kuat

Mantan Wali Kota Semarang mengatakan jika pernyataan itu merupakan hak asasi Luthfi.

Baca Selengkapnya
Ganjar Tegaskan Banteng Siap Lawan yang Memecah Belah PDIP
Ganjar Tegaskan Banteng Siap Lawan yang Memecah Belah PDIP

Ganjar mengaku sedih karena akhirnya harus berbeda jalan dengan Presiden Joko Widodo.

Baca Selengkapnya
Jenderal Andika Perkasa Ungkap 'Kandang Banteng' Jawa Tengah Kini Terbelah Dua
Jenderal Andika Perkasa Ungkap 'Kandang Banteng' Jawa Tengah Kini Terbelah Dua

Jenderal (Purn) Andika Perkasa mengakui 'kandang banteng' di Jawa Tengah terbelah menjadi dua kubu imbas Gibran Cawapres.

Baca Selengkapnya
Survei Terbaru LSI Denny JA: Suara Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud di Jateng Selisih 1,6%
Survei Terbaru LSI Denny JA: Suara Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud di Jateng Selisih 1,6%

Di Jawa Tengah, elektabilitas paslon 02 Prabowo-Gibran dan pasangan 03 Ganjar-Mahfud hanya selisih sedikit.

Baca Selengkapnya
Ganjar dan Gibran Pecah Suara PDIP, PKB Bidik Peluang Rebut Pemilih di Jateng
Ganjar dan Gibran Pecah Suara PDIP, PKB Bidik Peluang Rebut Pemilih di Jateng

PKB bahkan ingin menjadi partai pemenang di Jateng dalam kontestasi Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Konsolidasi ke Daerah, Puan Minta Aparat Netral di Pilkada Jateng
Konsolidasi ke Daerah, Puan Minta Aparat Netral di Pilkada Jateng

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri juga menekankan tentang konsolidasi 3 pilar partai.

Baca Selengkapnya
Airlangga Bantah Kunjungan Jokowi ke Jateng Strategi TKN Prabowo-Gibran
Airlangga Bantah Kunjungan Jokowi ke Jateng Strategi TKN Prabowo-Gibran

Airlangga menilai arah dukungan Jokowi di Pilpres 2024 sudah jelas

Baca Selengkapnya
Ditanya Suara PDIP usai Gibran Dampingi Prabowo, TPN Ganjar-Mahfud: Itu Kecil, Jateng Kandang Banteng
Ditanya Suara PDIP usai Gibran Dampingi Prabowo, TPN Ganjar-Mahfud: Itu Kecil, Jateng Kandang Banteng

Bahwa ada beberapa daerah yang kiranya bukan basis PDIP yakni Rembang dan Pekalongan.

Baca Selengkapnya
Gibran Diusung Jadi Cawapres Prabowo, Mampukah Kalahkan PDIP di Kandang Banteng?
Gibran Diusung Jadi Cawapres Prabowo, Mampukah Kalahkan PDIP di Kandang Banteng?

Keberadaan Gibran akan menjadi bonus tersendiri bila dipasangkan dengan Prabowo.

Baca Selengkapnya