Jawab Djarot, Sekjen Demokrat Beberkan Pembangunan Era SBY di Sumut
Merdeka.com - Pernyataan Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat yang menyinggung kinerja Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk warga Sumatera Utara (Sumut) bikin telinga kader Demokrat gerah. Djarot mempertanyakan apa saja yang sudah dibangun SBY selama dua periode jadi Presiden ke enam RI.
Sekjen Demokrat Hinca Panjaitan menyayangkan pernyataan Djarot tersebut. Bahkan dia menyindir, Bandara Kualanamu, Medan yang menjadi transportasi Djarot ke Sumatera Utara dibangun saat era SBY.
"Kebetulan saya satu dapil dengan mas Djarot, rute kita kalau turun ke dapil kemungkinan selalu sama," kata Hinca sat dikonfirmasi merdeka.com, Senin (17/12).
-
Apa kritik Djarot untuk Jokowi? Menurut Djarot, meski tidak melanggar prosedur, tindakan Jokowi melanggar etika moral.
-
Apa yang DPR sesalkan? 'Yang saya sesalkan juga soal minimnya pengawasan orang tua.'
-
Siapa yang memberi klarifikasi ke Sekjen PDIP? Effendi Simbolon memberi klarifikasi ke Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto terkait ucapannya mendukung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
-
Kenapa Presiden Soeharto mengeluarkan pernyataan kontroversial di Pekanbaru? Pidato Kontroversi Sebuah pernyataan yang disampaikan Presiden Soeharto di Pekanbaru, Riau itu bukanlah pernyataan satu-satunya. Namun, Ia kembali mengulang pernyataan tersebut pada saat peringatan Hari Jadi Kopassus.Lantas, pernyataan tersebut membuat banyak pihak yang merasa kecewa dan mengundang kritik serta cemooh dari kaum intelektual maupun tokoh militer saat itu.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
"Turun di Bandara Kualanamu atau Silangit sama saja, keduanya pemerintahan Pak SBY bekerja keras agar fasilitas itu bisa kita nikmati berdua ya mas Djarot," sindir Hinca.
Dia juga membeberkan sederet pembangunan yang dilakukan era SBY yang dapat dinikmati oleh warga Sumut. Termasuk tol medan dan pembangkit listrik tenaga bumi.
Hinca menjelaskan, Bandara Kualanami dibangun era SBY dengan anggaran Rp 5,8 triliun. Serta jalur ganda kereta api Medan-Kualanamu dengan biaya Rp 878 miliar.
"Pembangkit tenaga panas bumi Sarula senilai Rp 17,562 triliun dan tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi dengan biaya Rp 5,25 triliun," tutup Hinca.
Diberitakan sebelumnya, dua petinggi PDI perjuangan yakni Sekjen Hasto Kristiyanto dan Ketua DPP Djarot Saiful Hidayat melanjutkan safari politik III PDIP ke daerah Sumatera Utara. Pada kesempatan ini Djarot menyinggung kinerja Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY) selama 10 tahun. Lantas membandingkannya dengan capaian Presiden ke-7 RI, Joko Widodo atau Jokowi untuk Sumatera Utara.
Ini disampaikan saat konsolidasi internal untuk pemenangan Pilpres dan Pileg yang dihadiri pengurus DPC dan Ranting PDIP Asahan, Batu Bara, Labuhan Batu Utara dan Tanjung Balai.
"Sampai saya tuh berpikir begini, 10 tahun kita membangun, zaman Pak SBY, yang dibangun di Sumatera Utara ini opo? Ora ono? Sing nikmati?," tanya Djarot di Hotel Sabty Garden, Asahan, Minggu (16/12).
Di depan ribuan kader partai berlambang banteng bermoncong putih itu, Djarot memuji prestasi Presiden Jokowi hanya dalam 4 tahun pemerintahannya.
"Pak Jokowi ini adalah kader internal kita, karena beliau pernah menjadi pengurus DPD PDIP Jawa Tengah waktu menjadi Wali Kota Solo. Dan berbuat banyak untuk Sumatera Utara. Berbuat banyak sekali," jelas Djarot.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
SBY menginstruksikan keluarga besar Partai Demokrat untuk memilih Prabowo Subianto
Baca SelengkapnyaSBY menginginkan agar masyarakat Indonesia lebih sejahtera ke depannya.
Baca SelengkapnyaAHY juga memuji prestasi Jawa Timur yang dipimpin duet Khofifah-Emil Dardak.
Baca SelengkapnyaSBY mengatakan merasa ada energi besar di sana sebagai pertanda baik
Baca SelengkapnyaSelain lapangan kerja, lanjut AHY, partainya juga akan berjuang untuk meningkatkan penghasilan rakyat.
Baca SelengkapnyaArtikel ditulis reporter magang kampus merdeka program Kemendikbud: Nayla Shabrina.
Baca SelengkapnyaSBY menegur kadernya, karena mengobrol ketika konsolidasi Partai Demokrat di Sragen
Baca SelengkapnyaKetua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan sedang berada di Jawa Tengah sejak tiga hari lalu.
Baca SelengkapnyaDia pun mengingatkan agar Partai Demokrat paham akan soal etika politik.
Baca SelengkapnyaKata "Amin" kini sensitif diucapkan di kalangan Partai Demokrat. Beberapa kader yang mengucapkannya membuat ekspresi SBY berubah.
Baca SelengkapnyaKetua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengingatkan kader Demokrat tidak boleh bicara muluk-muluk pada pemilih.
Baca SelengkapnyaSBY menegaskan, apa yang sudah berjalan baik dari pemerintahan Jokowi harus dilanjutkan.
Baca Selengkapnya