Jejak Gema Puan Maharani yang Tak Bertuan
Merdeka.com - Gerbang besi berwarna oranye itu selalu tertutup rapat selama satu tahun belakangan ini. Tidak ada tanda-tanda aktivitas apapun di rumah kawasan elite Tebet, Jakarta Selatan, Senin (10/5).
Di rumah ini, kelompok relawan Gema Perjuangan Maharani Nusantara atau yang disingkat GPMN kabarnya berkantor. Dari situs gemaperjuanganmaharani.com, lokasinya berada di Jalan Tebet Timur IV, Jakarta Selatan.
Tak mudah menemukan rumah relawan Puan Maharani tersebut. Akibat protokol Covid-19, untuk mengakses kantor GPMN perlu memutar melalui jalan Tebet Timur X yang dikawal sebuah pos satpam.
-
Dimana letak rumah terbengkalai ini? Bangunan tersebut diketahui berlokasi di area Gajahmungkur, Semarang.
-
Apa yang terjadi pada rumah warga di Ganting? Terjangan banjir bandang telah meluluhlantakkan rumah-rumah warga di Ganting, Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
-
Bagaimana kondisi atap rumah Kurnia Meiga? Kondisi Plafon Rumah Kekhawatiran muncul melihat kondisi atap rumah Kurnia Meiga yang hampir runtuh, menandakan bahwa renovasi tempat tinggal Meiga telah terlupakan dalam waktu yang cukup lama.
-
Bagaimana kondisi rumah? Meskipun demikian, menariknya beberapa perabotan masih tersusun rapi.
-
Bagaimana kondisi rumah di permukiman terbengkalai? Rata-rata, rumah di permukiman padat tersebut masih berbentuk utuh, dan tak jauh dari pinggir jalan.Semakin dalam masuk ke dalam gang, beberapa rumah yang awalnya masih layak ditinggali, perlahan-lahan berganti menjadi rumah yang tampak rusak karena tidak terurus lama.
-
Bagaimana kondisi rumah dinas bupati saat ini? Namun saat dilihat lebih dekat, bangunan tersebut sudah tak digunakan lagi. Sudah banyak bagian rumah itu yang rusak. Bahkan dinding-dinding bercat putih itu telah penuh oleh coretan.
Kantor GPMN terletak di antara dua rumah lain. Kondisinya terlihat tidak terawat dan terkunci rapat. Dua buah tiang bambu diikat bendera merah putih yang sudah kusam masih tertancap di pekarangan. Sementara, lampu depan rumah itu masih menyala.
Tidak ada tanda-tanda rumah itu dijadikan kantor relawan. Satpam di kompleks tersebut yang memberitahu.
"Rumah pager oranye itu dijadikan tempat relawan," kata satpam berperawakan muda yang namanya tak mau disebut itu saat berbincang dengan merdeka.com di lokasi, Senin (10/5).
Satpam ini bercerita, sejak pandemi dimulai tahun lalu, rumah sewaan itu sepi. Tidak ada yang beraktivitas kecuali penjaga rumah. Biasanya, hanya ada perusahaan ekspedisi barang menuju rumah itu. Aktivitas pengurusnya ia ketahui semuanya melalui virtual.
©2021 Merdeka.com/ahda bayhaqiApalagi mendekati lebaran seperti saat ini. Rumah tersebut sepi ditinggal oleh penjaganya pula. Benar-benar tampak seperti rumah kosong tidak terawat dari luar.
Satpam komplek itu bercerita, rumah itu sudah dipakai sejak Pilpres 2019. Kelompok relawan itu adalah pendukung pasangan nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Pada saat Pilpres 2019 di kantor relawan itu cukup ramai. Mulai dari pertemuan hingga menggalang bantuan untuk membantu pemenangan Jokowi. Kondisinya berbeda dengan hari ini.
Menurut laman GPMN, mereka mengaku merupakan bekas aktivis 98 dan kelompok relawan Jokowi bernama Barisan Penggerak Rakyat Jokowi (Barak Join). Namun situs tersebut tidak menampilkan informasi mengenai pengurus GPMN.
Salah seorang staf Puan, mengaku tidak tahu menahu mengenai relawan tersebut. Termasuk siapa yang mengurus GPMN.
Di media sosial Twitter, jejak digital Gema Puan sempat tampak beraktivitas. Namun setahun belakangan, sejak 11 September 2020 akun ini pamit tak lagi berselancar.
Jejak terakhir. Semoga sukses untuk kalian. Bye. Akun ini kami non aktifkan. pic.twitter.com/MerKhA7iA9
— DPP GEMA PUAN MAHARANI NUSANTARA (@DppGema) September 11, 2020Dulur Ganjar Pranowo (DGP) sempat menyinggung aktivitas Gema Puan. Ketum DGP Suroto menyebut, orang-orangnya dipakai untuk mendukung Gema Puan di daerah.
Menurut dia, Gema Puan instruksi dari PDIP. Sementara DGP, murni dari gerakan relawan yang dibangun lebih dulu sebelum Gema Puan.
"Saya bilang saya ketawa saja, karena yang dipanggil itu orang-orang saya, DPD-DPD itu (untuk dukung Gema Puan) iya. Terus saya bilang, saya demennya Pak Ganjar kok gimana. Terus ditanya duit darimana, duit dari rakyat, rakyat yang seneng kok. Temen-temen saya bilang begitu yang DPD, kan dia bingung bisa bikin spanduk, bikin baju, mereka iuran," jelas Suroto saat wawancara dengan merdeka.com.
Hingga berita ini diturunkan, merdeka.com masih belum berhasil mengkonfirmasi relawan Puan Maharani tersebut.
©2021 Merdeka.com/nur habibieSuroto juga menyebut, di daerah Gema Puan cukup aktif. Bahkan, dengan kelompok relawan pendukung Ganjar, relawan Puan itu sempat berkomunikasi dan bersilahturahmi. Hubungan keduanya cukup baik.
"Masih banyak teman-teman di daerah diskusi sama mereka. Tidak masalah, biasa diskusi di lapangan. Teman-teman DGP di lapangan saling komunikasi. Hanya sebatas diskusi biasa dan silaturahmi," ucap Suroto.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Viral Rumah yang dulunya dipakai syuting Genta Buana tak terurus. Penampakan rumah ini pun curi perhatian.
Baca SelengkapnyaPotret makam para Pejuang Indonesia terbengkalai di pelosok desa Sumedang, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaSeperti apa penampakan dari rumah mewah yang kini terbengkalai tersebut?
Baca SelengkapnyaHunian mewah milik Anjasmara di Bandung terbengkalai dan tidak terawat. Seperti apa potretnya?
Baca SelengkapnyaRumah mewah yang diduga milik pelawak Tukul Arwana tersebut beberapa bagiannya tampak mengalami kerusakan.
Baca SelengkapnyaPotret Rumah Mewah Tukul Arwana yang Sudah Terbengkalai 23 Tahun
Baca SelengkapnyaBerikut penampakan rumah mewah Ibu Ani anak jenderal yang tinggal di rumah bak hutan terbengkalai.
Baca SelengkapnyaBanyak coretan pada tembok-tembok di rumah itu. Suasananya pun terasa menyeramkan
Baca SelengkapnyaPotret kantor dinas regu pemadam kebakaran Tasikmalaya ramai disorot.
Baca SelengkapnyaRumah mewah Jenita Janet sebelum terkenal diketahui sudah lama dibiarkan. Kental bernuansa angker, ini potretnya:
Baca Selengkapnya