Jelang HUT PDIP, Megawati Tulis Pesan Mengenang Dukungan dan Perjuangan TPDI
Merdeka.com - Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri menuliskan pesan khusus berisi ucapan terima kasih untuk para Anggota Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) jelang HUT partai ke-49. TPDI adalah kumpulan ahli hukum yang pernah membela PDIP dan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dalam kasus 27 Juli 1996.
Mereka berani secara terbuka menentang kekuasaan politik Rezim Orde Baru. Di dalamnya ada para aktivis seperti Petrus Selestinus, Nusyahbani Katjasungkana, Didik Supriyanto, Sugeng Teguh Santoso, Erick S Paat, Erlina Tambunan.
Selain itu Gilbert Silitonga, Pantas Nainggolan, Simeon Petrus, Stefanus Dionysous, Tumbu Saraswati, Berlin Pandiangan, Edi Sadikun, Kaspudin Nor, Firman Akbar, Hasoloan Hutabarat, Netty Saragih, Martin Erwan, Terkelin Brahmana, Saut Pangaribuan.
-
Kapan Megawati lahir? Megawati Hangestri lahir pada 20 September 1999 di Jember, Jawa Timur.
-
Siapa yang mendampingi Tengku Dewi di persidangan? Tengku Dewi tampak tidak sendirian. Ia didampingi oleh kuasa hukumnya saat datang ke pengadilan.
-
Kenapa Megawati terkenal? Performa gemilang dan kecantikan di Korea, jadi perbincangan! Bikin Bangga Indonesia Pasalnya pevoli putri asal Jember yang saat ini bergabung dengan tim Red Sparks, Korea Selatan ini, menunjukan performanya dalam mencetak poin di lapangan menuai banyak pujian Pada dua permainan sebelumnya, Megawati mendapatkan MPV usai mencetak 31 poin dan membawa kemenangan untuk timnya.
-
Siapa Megawati Hangestri? Megawati tampaknya mengubah gaya kesehariannya dengan mengenakan blazer, meskipun biasanya ia lebih suka memadukan celana bahan dengan kaos.
-
Dimana Megawati lahir? Lahir di Jember Megawati, seorang atlet berbakat, lahir di Jember, Jawa Timur.
-
Siapa yang mengatakan Megawati dukung hak angket pemilu? Ketua Tim Demokrasi Keadilan (TDK) Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis mengatakan, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mendukung hak angket untuk menyelidiki dugaan kecurangan dalam proses Pemilu 2024.
Hasto mengatakan TPDI hadir ketika Orde Baru berusaha mengadang kepemimpinan Megawati di PDI. Serta muncul desakan aktivis demokrasi saat itu agar Megawati menggerakkan revolusi. Namun, Megawati justru memilih jalur hukum dan didukung oleh TPDI. Akhirnya perjuangan TPDI itu menjadi bagian dari sejarah hingga PDI bertransformasi menjadi PDIP.
"Ibu Megawati menyatakan TPDI telah mengukir sejarah dengan kekuatan moral dan hukum. Di partai kami pun hal ini diajarkan kepada para kader. Berpolitik harus setia pada jalan hukum. Dengan jalan hukum, PDI Perjuangan berhasil menghindari berbagai skenario Orde Baru saat itu," kata Hasto dalam keterangannya, Kamis (6/1).
Hasto membacakan pesan Megawati di hadapan para anggota TPDI yang masih hidup. Mereka diundang untuk makan bersama sekaligus berdiskusi di kantor DPP PDIP di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat.
Yasonna Laoly menambahkan PDIP berterimakasih atas dedikasi dan pengorbanan yang telah diberikan oleh TPDI. Semuanya telah berjuang bersama-sama dengan segala keterbatasan yang ada.
“Perjuangan memang selalu membutuhkan pengorbanan dan bapak ibu semua telah menunjukkan pengorbanan itu. Tanpa kehadiran bapak ibu, mungkin perjuangan ini takkan jadi sejarah,” kata Yasonna.
“Mungkin kita beda partai sekarang. Namun roh semangat anda kini hidup di diri PDI Perjuangan. Mari bersama-sama, masih banyak tugas kita buat bangsa negara ini, perjuangan yang harus kita lakukan sebagai anak bangsa,” tegas Yasonna.
Selain makan bersama, 24 dari 56 anggota TPDI yang tersisa dan hadir juga diberi kesempatan untuk berbicara menyampaikan isi hati maupun masukannya untuk PDIP. Salah satunya adalah Petrus Selestinus.
Petrus menyoroti tugas kebangsaan yang masih banyak untuk dikerjakan. Salah satu tantangan yang ada adalah terorisme dan radikalisme yang hadir dengan maraknya intoleransi.
“Bahkan orang-orangnya bisa masuk ke dalam siatem bernegara kota. Maka kita harus tetap waspada dan kita harus bersama-sama berjuang menjaga negara kita. Semoga perjuangan kita tetap bisa sama walau kami tetap independen, tidak menjadi anggota PDIP,” pungkas Petrus Selestinus.
Hasto mengatakan bahwa pihaknya akan membuat buku khusus mengenai sepak terjang dan perjalanan TPDI sebagai bagian dari sejarah PDIP. Rencananya, buku itu akan dikerjakan oleh sejumlah wartawan senior. PDIP juga menyerahkan piagam penghargaan kepada seluruh anggota TPDI.
“Tulisan ini nantinya akan menjadi bagian dari sejarah partai dan akan diajarkan dalam sekolah kader PDI Perjuangan,” kata Hasto.
Mewakili Megawati, Hasto memimpin jajaran pengurus partainya menjamu TPDI. Hadir Ketua DPP PDIP bidang hukum, HAM dan perundang-undangan, Yasonna Laoly, yang juga dikenal sebagai Menteri Hukum dan HAM. Hadir juga Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat, Ahmad Basarah, dan Mindo Sianipar. Anggota Komisi Hukum DPR dari Fraksi PDIP Trimedya Panjaitan juga hadir, yang sekaligus hadir sebagai anggota TPDI. Turut juga Anggota DPR Fraksi PDIP Andreas Hugo Pareira.
Isi Pesan Megawati
Berikut isi pesan Megawati:
“Tolong sampaikan ke seluruh anggota Tim Pembela Demokrasi Indonesia. Setiap merayakan HUT PDI Perjuangan, saya selalu merasakan getaran perjuangan penuh keyakinan dan optimisme, serta daya juang yang saat itu ditunjukkan oleh TPDI. Melalui jalur hukum yang ditempuhnya dan dukungan arus bawah yang begitu kuat, PDI akhirnya bertransformasi menjadi PDI Perjuangan.
Kesetiaan pada jalan hukum, dengan kebenaran moral dan jalan keadilan, serta berkat dukungan dari Tuhan Yang Maha Kuasa, akhirnya PDI Perjuangan berhasil menghadapi berbagai bentuk skenario politik yang dilakukan oleh Pemerintah Orde Baru.
Dari lubuk hati saya terdalam, saya sungguh mengucapkan terima kasih atas segala perjuangan serta dukungan dari TPDI.
Jakarta 6 Januari 2022
Ttd
Megawati Soekarnoputri.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PDIP Maknai Tragedi Kudatuli sebagai gerakan melawan rezim otoriter
Baca SelengkapnyaMegawati Soekarnoputri menyampaikan surat Amicus Curiae ke Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres
Baca SelengkapnyaMegawati mengaku meski mampu melawan dan memiliki anak buah yang kuat, namun dia memutuskan tidak melawan.
Baca SelengkapnyaMegawati juga berpesan bahwa PDIP akan selalu menjaga semangat demokrasi dan konstitusi.
Baca SelengkapnyaMegawati menyinggung terkait kondisi Mahkamah Konstitusi akhir-akhir ini, yang dipenuhi manipulasi hukum.
Baca SelengkapnyaMenurut Budi, pihak yang mengajukan Amicus Curiae, meskipun memiliki kepentingan namun tidak terlibat sengketa.
Baca SelengkapnyaDalam mengenang peristiwa kudatuli yang dahulu mungkin ideologi Megawati dianggap sebelah mata oleh orde baru.
Baca SelengkapnyaMenurut Hasto, pengungkapan tragedi Kudatuli diharapkan mampu menghilangkan kekuasaan yang menindas.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP, Hasto Kristiyanto menyerahkan, surat Amicus Curiae atau Sahabat Pengadilan yang dibuat Ketum PDIP Megawati ke MK
Baca SelengkapnyaMegawati awalnya memilih untuk pensiun dari dunia politik di usianya yang ke-77
Baca SelengkapnyaMega mengatakan siap memproses para pembullynya, selama masa kampanye pemilu 2024
Baca SelengkapnyaKetuk PDIP, Megawati Soekarnoputri meminta Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto tidak takut apabila nanti ditangkap oleh KPK.
Baca Selengkapnya