Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jelang pencoblosan, politik uang marak di sejumlah daerah di Sultra

Jelang pencoblosan, politik uang marak di sejumlah daerah di Sultra Ilustrasi politik uang. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Isu permainan politik uang merebak di tujuh kabupaten se-Sulawesi Tenggara, menjelang pemilihan kepala daerah digelar besok, 9 Desember. Hal itu diakui beberapa warga yang ditawari fulus supaya memilih calon tertentu.

"Para tim sukses masing-masing pasangan calon bupati dan wakil bupati sejak beberapa hari terakhir bergerilya menawarkan uang kepada para pemilih," kata Hary, salah seorang warga Langgikina, Kabupaten Konawe Utara, di Kendari, seperti dilansir dari Antara, Selasa (8/12).

Sejak awal proses Pilkada, kata Hary, para tim sukses sudah memberi iming-iming duit sebesar Rp 1,5 juta buat orang yang bisa merekrut pemilih. Di Konawe Utara ada tiga pasangan calon bupati yang ikut Pilkada. Satu pasangan calon bupati petahana Aswad Sulaeman-Ruksamin, sedangkan satu pasangan calon lainnya merupakan wajah baru.

Sementara itu di Pilkada Wakatobi hanya diikuti dua pasangan calon bupati-wakil bupati, yakni Haliana-Muhamad Syawal dan Aruhawi Ruda-Ilmiati Daud.

Tak jauh beda, praktik jual beli suara juga tercium di Wakatobi. Kabarnya, para pemilih dijanjikan uang Rp 200 ribu hingga Rp 300 ribu buat memilih calon tertentu. Para tim sukses kabarnya menggelontorkan duit sejak awal kampanye hingga menjelang pemungutan suara.

"Dua pasangan tim sukses yang bertarung di Pilkada Wakatobi, secara terbuka menjanjikan uang kepada para pemilih. Bahkan, sejak kampanye dimulai, uang panjar sudah diberikan kepada setiap pemilih," kata Deny, warga Wangiwangi, Wakatobi, saat dihubungi dari Kendari.

Menurut Deny, pasangan dua tim sukses tidak malu-malu menggoda pemilih dengan uang. Bahkan ada tim sukses pasangan calon bupati menggratiskan penumpang kapal tujuan Wangiwangi-Kendari, jika memilih pasangan calon jagoan pemilik kapal.

"Tidak jarang, calon penumpang yang tidak mau mengikuti keinginan pemilik kapal, harus turun dari kapal. Mereka tidak diikutkan berangkat ke Kendari," ujar Deny. (mdk/ary)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Perludem Ungkap Pola Praktik Jual Beli Suara
Perludem Ungkap Pola Praktik Jual Beli Suara

Praktik curang itu tetap bisa terjadi meskipun pemilih menggunakan hak suaranya.

Baca Selengkapnya
Uang Perahu Jelang Pemilu, Apa Itu?
Uang Perahu Jelang Pemilu, Apa Itu?

Uang perahu ini akan banyak ditemukan menjelang pemilu.

Baca Selengkapnya
Mengenal ‘Uang Perahu’, Mahar Politik Dibutuhkan untuk Jadi Calon Wakil Rakyat
Mengenal ‘Uang Perahu’, Mahar Politik Dibutuhkan untuk Jadi Calon Wakil Rakyat

Ikhsan pernah melakukan penelitian saat pemilihan Walikota Serang, Banten tahun 2013 dan mendapati salah satu calon membayar Rp5 miliar.

Baca Selengkapnya
Suasana Blora Jelang Pilkades Serentak, Pemkab Antisipasi Serangan Fajar
Suasana Blora Jelang Pilkades Serentak, Pemkab Antisipasi Serangan Fajar

Pelaksanaan pilkades berada di bawah ancaman serangan fajar.

Baca Selengkapnya
Bawaslu: Politik Uang Sanksinya Berat, Bisa Dipenjara 72 Bulan
Bawaslu: Politik Uang Sanksinya Berat, Bisa Dipenjara 72 Bulan

Bawaslu DKI Jakarta mengingatkan warga yang kedapatan terlibat politik uang baik menerima maupun memberi bisa dikenakan sanksi pidana

Baca Selengkapnya
Hasil Survei Populi: Masyarakat Cemas Permainan Politik Uang di Pilpres 2024
Hasil Survei Populi: Masyarakat Cemas Permainan Politik Uang di Pilpres 2024

Persoalan politik uang menempati posisi pertama di angka 37,2 persen.

Baca Selengkapnya
PDIP Sebut Usulan Untuk Legalkan Politik Uang Hanya Sarkasme
PDIP Sebut Usulan Untuk Legalkan Politik Uang Hanya Sarkasme

Hugua dianggap sudah muak dengan praktik suap menyuap yang terjadi di Indonesia

Baca Selengkapnya
Bawaslu Temukan Dugaan Politik Uang Libatkan Caleg DPR di Jakbar saat Masa Tenang
Bawaslu Temukan Dugaan Politik Uang Libatkan Caleg DPR di Jakbar saat Masa Tenang

Bawaslu menemukan dugaan politik uang atau serangan fajar yang dilakukan oleh salah seorang Caleg DPR RI di Jakbar.

Baca Selengkapnya
Timses RK-Suswono Janjikan Hadiah Besar Jika Warga Berani Laporkan 'Serangan Fajar'
Timses RK-Suswono Janjikan Hadiah Besar Jika Warga Berani Laporkan 'Serangan Fajar'

Ariza bilang, hal ini dimaksudkan agar kontestasi Pilkada Jakarta jelang pencoblosan 27 November 2024 berlangsung tertib.

Baca Selengkapnya
Legislator PDIP Usul KPU Legalkan Money Politik dalam PKPU
Legislator PDIP Usul KPU Legalkan Money Politik dalam PKPU

Usul itu diajukan saat Komisi II rapat bareng Komisi Pemilihan Umum (KPU) di DPR

Baca Selengkapnya
Tergoda Tawaran Penggandaan Uang dan Suara Berlimpah, Caleg Golkar di Pekalongan Tertipu Rp300 Juta
Tergoda Tawaran Penggandaan Uang dan Suara Berlimpah, Caleg Golkar di Pekalongan Tertipu Rp300 Juta

Polres Pekalongan mengungkap kasus penipuan dengan modus penggandaan uang bermotif politik. Korbannya seorang caleg dari Partai Golkar.

Baca Selengkapnya
Bawaslu Catat 130 Dugaan Pelanggaran Politik Uang di Masa Tenang dan Pencoblosan Pilkada 2024
Bawaslu Catat 130 Dugaan Pelanggaran Politik Uang di Masa Tenang dan Pencoblosan Pilkada 2024

Anggota Bawaslu RI Puadi mengatakan, jumlah dugaan pelanggaran ini tercatat hingga Rabu, 27 November 2024.

Baca Selengkapnya