Jelang Pilkada, dana bansos selalu rawan diselewengkan
Merdeka.com - Jelang pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) akan dilaksanakan 9 Desember, banyak hal kerap disalahgunakan. Salah satunya dana bantuan sosial kerap menjadi celah penyelewengan.
Hal itu dibenarkan oleh pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Siti Zuhro. Menurut dia, alih fungsi bantuan sosial ketika Pilkada buat mendongkrak perolehan suara sudah biasa.
"Banyak disalahgunakan karena sistem demokrasi Indonesia yang dimainkan oleh banyak partai. Demokrasi banyak partai ini mendorong terjadinya praktik pengalihfungsian anggaran rakyat menjadi anggaran partai dan itu sudah," kata Siti dalam diskusi di Jakarta, Sabtu, (14/11).
-
Apa itu pantarlih pilkada? Salah satunya adalah Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih).
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Bagaimana menjadi pantarlih pilkada? Dengan mematuhi semua syarat-syarat yang telah ditetapkan, calon Pantarlih akan memenuhi kualifikasi untuk mendaftar sebagai Pantarlih pada Pilkada 2024.
-
Apa itu Pilkada? Pilkada atau Pemilihan Kepala Daerah adalah proses demokratisasi di Indonesia yang memungkinkan rakyat untuk memilih kepala daerah mereka secara langsung.
-
Bagaimana Pilkada Serentak diadakan? Dalam sistem presidensial, pemilihan dilakukan secara langsung oleh rakyat, yang menciptakan akuntabilitas dan legitimasi bagi pemimpin daerah.
Menurut Siti, demokrasi di Indonesia belum bisa membangun partai politik. Sebab menurut dia, banyak partai politik merekrut kader sembarangan, tidak serius, dan bukan unggulan.
"Peran uang jadi sangat besar untuk berlangsungnya pesta demokrasi. Pasalnya biaya di luar kegiatan politik (non politic cost) jauh lebih besar ketimbang biaya politik itu sendiri. Kemudian, negara hanya mengalokasikan sedikit anggaran untuk partai politik," ujar Siti.
Siti menambahkan, Indonesia selalu mengulang perilaku negatif ini sejak lama.
"Praktik bancakan sosial bukan hanya terjadi 10, 20 tahun saja. Artinya ada pembiaran yang dilakukan sehingga akhirnya bantuan sosial menjadi bancakan sosial," tutup Siti.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jusuf Kalla atau JK menduga ada pengkondisian suara rakyat bila melihat hasil pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaKapten Timnas AMIN Syaugi menilai pembagian bansos sengaja dimasifkan pemerintah jelang Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaKepala desa biasanya memiliki hubungan dengan petahana sehingga dapat mendobrak atau mengurangi suara politisi tersebut.
Baca SelengkapnyaKerawanan tinggi potensial terjadi pada tahapan kampanye dan proses pemungutan suara.
Baca SelengkapnyaMenurut Saldi, pembagian bansos tersebut nantinya dapat menjadi celah hukum untuk dapat memenangkan salah satu pasangan calon di Pilkada Serentak.
Baca SelengkapnyaUang perahu ini akan banyak ditemukan menjelang pemilu.
Baca SelengkapnyaSaat ini banyak rakyat atau keluarga miskin yang membutuhkan bantuan akibat kenaikan harga bahan-bahan pokok.
Baca SelengkapnyaDewan Ketahanan Nasional (Wantannas) mengungkap potensi kerawanan konflik di daerah yang menggelar Pilkada serentak 2024.
Baca SelengkapnyaMenurut Arsul, seharusnya membahas bansos harus didahului mengetahui soal APBN.
Baca SelengkapnyaTernyata, dana ini tidak mengalami pergerakan yang signifikan, namun terjadi perputaran dana hingga mencapai triliunan rupiah
Baca SelengkapnyaDitemukan tingginya transaksi penukaran uang pecahan Rp50 ribu dan Rp100 ribu ketika masa tenang.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, banyak spekulasi yang muncul bahwa bansos itu digunakan untuk kepentingan Gibran
Baca Selengkapnya