Jelang putusan Mahkamah Partai Golkar, kubu Agung sesumbar menang
Merdeka.com - Kubu Agung Laksono menyatakan optimis memenangkan putusan Mahkamah Partai Golkar. Mereka mengaku memiliki bukti-bukti sebagai kepengurusan Golkar yang sah.
"Kami optimis menang. Kami mengacu pada AD/ART dan Undang Undang Nomor 2 tahun 2008 tentang Partai Politik maka adakan munas di Ancol," ujar Wakil Ketua Umum kubu Agung, Yorrys Raweyai di kantor DPP Golkar Jalan Anggrek Neli Murni, Slipi, Jakarta Barat, Selasa (3/3).
Dia menilai jika munas di Ancol lebih demokratis daripada munas di Bali. Hal itu lantaran munas di Bali dilaksanakan dalam suasana yang penuh intimidasi.
-
Dimana intimidasi terjadi saat PSU Kuala Lumpur? Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menyelenggarakan PSU Kuala Lumpur pada Minggu (10/3) dengan dua metode, yakni Kotak Suara Keliling (KSK) dan Tempat Pemungutan Suara (TPS).
-
Dimana Golkar punya kursi terbanyak? Dari keempat partai pengusung Prabowo Subianto, Golkar menjadi pemilik kursi terbanyak di DPR RI.
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Siapa Ketua Umum Partai Golkar? Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto bersilaturahmi dengan pimpinan ormas Hasta Karya atau pendiri, ormas yang didirikan, dan organisasi sayap partai berlambang pohon beringin, Minggu (6/8/2023).
-
Bagaimana cara kader Golkar menghadapi perompak demokrasi? “Saya mengajak semua kader dan elit Partai Golkar selalu kompak untuk menghadapi perompak demokrasi yang bisa merusak tatanan dan keluhuran demokrasi yang telah kita bangun,“ tuntasnya.
-
Kenapa Pilkada DIY rawan konflik? Di beberapa daerah, penyelenggaraan pemilihan kepala daerah (Pilkada) rawan terjadi konflik, tak terkecuali di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
"Munas di Bali penuh intimidasi karena banyak melakukan pemecatan di sana-sini. Kalau mereka (kubu Ical) berjiwa partai ya dari dulu islah saja. Tidak jadi seperti ini kalau mereka memikirkan partai," terang dia.
Lanjut dia, Mahkamah Partai Golkar berisi tokoh-tokoh senior yang memiliki kemampuan dan pengalaman yang tidak diragukan lagi. Mereka dipastikan dapat memberikan keputusan yang melegakan bagi kedua kubu yang bermasalah.
"Kami serahkan pada keputusan mahkamah partai untuk melihat mana yang sah dan apa sesuai AD/ART parpol dan Undang Undang parpol. Dan kami baru akan lihat jiwa kepartaian para majelis dengan keputusan ini," pungkas dia.
(mdk/efd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Megawati mengatakan, aparat penegak hukum saat ini dipakai untuk mengintimidasi lawan politik.
Baca SelengkapnyaGanjar sangat optimis dapat mendulang suara yang sempurna di Pulau Dewata.
Baca SelengkapnyaTempat unjuk rasa dari lokasi Muktamar PKB sekitar 1,5 kilo meter, massa aksi diadang oleh aparat kepolisian dah pecalang
Baca SelengkapnyaSelain PDIP, Koster dan Nyoman diusung Hanura, Perindo, PKB, PPP, PBB, Partai Ummat, Partai Gelora dan Partai Buruh.
Baca SelengkapnyaBawaslu RI belum berkoordinasi dengan Polri terkait intimidasi yang terjadi di PSU Kuala Lumpur.
Baca SelengkapnyaKoster mengimbau simpatisan I Nyoman Mulyadi agar mengikuti dan melaksanakan apa yang menjadi keputusan partai.
Baca SelengkapnyaMassa mengatasnamakan kader Golkar datang sekira pukul 14.00 Wib. Tidak berselang lama kemudian, terjadi kericuhan.
Baca Selengkapnya"Pasti mikirin politik supaya PDIP Perjuangan menang mutlak 2024 di Bali," kata Koster.
Baca SelengkapnyaSeperti diketahui, sejumlah massa menggelar aksi unjuk rasa di depan Lapangan Lagoon di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, pada Sabtu (24/8) sore.
Baca SelengkapnyaSetelah mencoblos di desa kelahirannya, Koster akan menuju Kantor DPD PDIP Bali di Kota Denpasar untuk memantau hitung cepat.
Baca SelengkapnyaKetua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto menargetkan Prabowo-Gibran menang di atas 50 persen dan Golkar menang 20 persen suara di Bali.
Baca SelengkapnyaCawapres Gibran Rakabuming Raka merespons pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengenai tekanan penguasa pada rangkaian Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya