Jero: Demokrat hanya dukung capres penerus program SBY
Merdeka.com - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY ) telah memutuskan untuk menjadi partai oposisi dalam pemerintahan mendatang. Keputusan itu disampaikan SBY dalam rapat pimpinan nasional (rapimnas) Demokrat, kemarin.
Meski tidak mendukung poros manapun, SBY tetap memberikan kesempatan kepada kader maupun pimpinan partai untuk memilih Jokowi atau Prabowo Subianto sebagai presiden. Namun, pilihan itu bukan berarti tanpa syarat.
"Demokrat tidak golput, nanti pada saat pilpres kami akan memilih, siapa yang akan kami dukung adalah calon yang programnya segaris dengan Partai Demokrat . Semua program-program SBY itu akan dijalankan dengan benar, ditingkatkan misalnya BOS, raskin. Jika itu dijalankan semua kita akan dukung," kata Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Jero Wacik di Istana Negara, Jakarta, Senin (19/5).
-
Siapa yang menyatakan Demokrat tidak akan rujuk? Ketua BPOPKK DPP Partai Demokrat Herman Khaeron mengatakan tidak mungkin partainya memutuskan untuk rujuk kembali dengan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) mendukung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai capres-cawapres di Pilpres 2024.
-
Apa yang dilakukan Golkar di Pilpres 2024? 'Kesempatan bagi saya untuk menyampaikan terima kasih saya atas kerja keras Partai Golkar dalam pemilihan umum yang tentu saja kita rasakan bersama tahun 2024 ini, peran Partai Golkar sangat besar,' kata Prabowo.
-
Bagaimana cara memilih di Pemilu 2024? Sebagaimana tertuang dalam Pasal 353 ayat 1 Undang Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, 'Pemberian suara untuk Pemilu dilakukan dengan cara mencoblos satu kali.
-
Pilkada memilih apa saja? Pilkada adalah proses pemilihan demokratis untuk memilih kepala daerah dan wakil kepala daerah.Dalam hal ini, hak suara masyarakat digunakan untuk memilih Gubernur, wakil gubernur, Bupati, wakil bupati, Wali kota, dan wakil wali kota.
Sebelumnya, Rapat Pimpinan Nasional Partai Demokrat kemarin memutuskan mengambil sikap siap menjadi oposisi. Ketua Umum Partai Demokrat , Susilo Bambang Yudhoyono, menyatakan enggan bergabung dengan dua kubu koalisi yang sudah terbentuk. Sementara sulit untuk membentuk koalisi.
Meski menyatakan tidak condong kepada calon presiden tertentu, SBY mengharamkan kader dan simpatisan Partai Demokrat menjadi golput. Dia mempersilakan para kader dan simpatisan memilih, asal calon yang mereka dukung punya pikiran sejalan dengan partai besutannya.
"Pilihan ini tidak berarti menjadikan kader dan simpatisan Partai Demokrat golput. Para kader dan simpatisan akan memberikan suara mereka kepada calon presiden yang memiliki pemikiran dengan platform dan solusi segaris dengan Partai Demokrat ," kata SBY saat membacakan putusan Rapimnas Partai Demokrat , di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (18/5). (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Direncanakan, hari ini para Ketum partai KIM akan bertemu mematangkan pembahasan soal cawapres Pabowo.
Baca SelengkapnyaSBY lebih memilih Prabowo Subianto-Gibran karena dinilai lebih siap memimpin Indonesia
Baca SelengkapnyaHeru dianggap tak akan menjadikan jabatan gubernur Jakarta sebagai batu loncatan.
Baca SelengkapnyaDia mengaku, jika partai yang dipimpin oleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) telah diminta untuk memberikan masukan terkait Bacawapres.
Baca SelengkapnyaSelain Gibran, ada pula tiga nama lain yang menguat seperti Airlangga Hartarto, Erick Thohir, maupun Khofifah Indar Parawansa.
Baca SelengkapnyaDemokrat hanya mendorong Prabowo untuk mencari sosok cawapres yang bisa bawa kemenangan
Baca SelengkapnyaAHY menegaskan, kini sikap Demokrat menyukseskan program pemerintahan Jokowi.
Baca SelengkapnyaAHY menegaskan, Demokrat akan mengambil peran terbaik di eksekutif hingga legislatif.
Baca SelengkapnyaDemokrat merespons pernyataan Menteri Bahlil, dan menegaskan penentu kemenangan Pilpres adalah rakyat.
Baca SelengkapnyaSBY menegaskan mendukung penuh pencapresan Prabowo.
Baca SelengkapnyaKeputusan berkoalisi dengan partai pengusung Ganjar maupun Prabowo itu masih menunggu keputusan Majelis Tinggi Partai Demokrat.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo dianggap capres paling bisa melanjutkan program Presiden Jokowi.
Baca Selengkapnya