Jika DPR tak setuju, Jokowi tetap berhak lantik Tito jadi Kapolri
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajukan Komjen Pol Tito Karnavian menjadi calon Kapolri ke DPR. Nama Tito dinilai mengejutkan, karena dianggap melewati banyak seniornya di kalangan perwira tinggi Polri.
Wakil Ketua Komisi III DPR Mulfachri Harahap mengakui jika dilihat dari sisi senioritas, nama Tito cukup mengejutkan ditunjuk menjadi calon Kapolri oleh Jokowi. Menurut dia, dalam uji kepatutan dan kelayakan akan banyak menimbulkan pertanyaan dari Komisi III DPR khususnya soal senioritas.
"Saya enggak bernai berspekulasi, tentu tiap fraksi punya cara pandang berbeda. Saya kira soal senioritas, bagaimana yang bersangkutan nanti mengatasi gap soal itu, soal psikologinya, nanti akan muncul, kan menjadi pertanyaan menarik dalam fit and proper test," kata Mulfachri saat dihubungi, Rabu (15/6).
-
Kenapa hubungan toxic melelahkan? Jika kamu merasa hubunganmu melelahkan dan terus-menerus memunculkan drama, ini adalah pertanda besar bahwa kamu terjebak dalam toxic relationship.
-
Kenapa konflik terjadi? Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi.
-
Apa yang membuat hubungan tidak sehat? Banyak dari kita hidup dalam kebiasaan otomatis yang bisa mempengaruhi hubungan. Hal ini bisa membuat Anda menjadi kurang memperhatikan pasangan, tidak menyadari masalah yang muncul, dan merasa terputus hubungannya.
-
Bagaimana Khalifah berinteraksi dengan Kapolri? Bahkan beberapa kali, Khalifah nampak terlibat perbincangan singkat yang akrab dengan sang Polri-1 itu.
-
Bagaimana hubungan mereka sekarang? Setelah melewati badai dalam rumah tangga mereka, keduanya sepakat untuk memperbaiki hubungan dan kini kembali menunjukkan romantisme seperti dulu.
-
Kenapa Kompol Syarif ditinggalkan? Sony akan menempuh pendidikan S2 di di Melbourne, Australia.
Mulfachri menjelaskan, DPR memang berhak menolak pencalonan Tito Karnavian jika memang dinilai belum tepat. Hanya saja, Jokowi tetap bisa melantik Tito nantinya meski ditolak oleh DPR.
"Sejauh yang saya tahu, (calon Kapolri) selalu diterima, walaupun tidak tertutup Komisi III menolak calon yang diajukan presiden, bisa saja (menolak) kan bunyi UU-nya untuk dimintai persetujuannya, bukan pertimbangan, tapi kalau DPR tidak setuju, tetap presiden punya kewenangan, begitulah UU kita," jelas Ketua Fraksi PAN di DPR ini.
Hanya saja nanti, kata dia, hubungan antara Presiden dan DPR akan menjadi tidak baik jika Tito kemudian ditolak. Sejauh ini, lanjut dia, tidak pernah ada calon Kapolri yang ditolak DPR.
"Cuma kan hubungan menjadi tidak baik. Sepanjang yang saya tahu, hampir semua selalu dapat disetujui, meski dengan macam-macam dinamika," tutur dia.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mendagri belum menerima surat dari DPR maupun draf RUU DKJ.
Baca SelengkapnyaJokowi menunjuk Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian sebagai Plt Menko Polhukam.
Baca SelengkapnyaRelasi Jokowi kepada Megawati tidak berubah meski keduanya kini berbeda jalan politik.
Baca SelengkapnyaHal ini lantaran Parlemen yang membatalkan pengesahan Revisi Undang-Undang (RUU) Pemilu atau Pilkada.
Baca SelengkapnyaSigit merupakan Kapolres Solo saat Jokowi menjadi wali kota. Ia juga merupakan mantan ajudan Jokowi.
Baca SelengkapnyaHasto mengatakan, seharusnya Presiden Jokowi berjanji di hadapan rakyat.
Baca SelengkapnyaFaldo meyakini Adian juga pernah berbeda pendapat dengan pimpinan partainya.
Baca SelengkapnyaMasa depan politik Jokowi menjadi sorotan setelah PDIP memutuskan melepasnya. Golkar dan Gerindra siap menerima Jokowi dengan tangan terbuka.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto memaklumi jika ada aspirasi pemakzulan dari masyarakat yang diterima Mahfud
Baca SelengkapnyaHasto mengatakan, PDIP mencintai Jokowi dan keluarganya sampai memberikan privilese yang besar.
Baca SelengkapnyaMenurutnya hal itu tidak sejalan dengan semangat negara hukum yang menjamin tidak ada diskriminasi.
Baca SelengkapnyaPrabowo dan Gibran bahkan sudah resmi mendaftar KPU pada Rabu (25/10) kemarin.
Baca Selengkapnya