Jika gagal atasi macet, 2 tahun lagi pamor Jokowi-Ahok merosot
Merdeka.com - Popularitas yang diraih Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo ( Jokowi ) dan Wakilnya Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok ) saat ini masih tinggi. Nama kedua orang ini masih dipuji-puji sebagian besar warga di DKI Jakarta.
Namun, popularitas keduanya terancam menurun apabila tidak dapat menyelesaikan beberapa penyakit vital yang menyerang ibu kota saat ini, yakni kemacetan, banjir dan masalah transportasi.
Hal itu disampaikan Chairman Pusat Data Bersatu (PDB) Didik J. Rachbini dalam diskusi yang bertajuk "Kinerja Pemprov DKI Jakarta dan Masa Depan Jakarta", Jumat (29/11).
-
Siapa yang menilai kemacetan di Jakarta? Tomtom International BV adalah lembaga pemeringkat lalu lintas kota dunia mencatat peringkat kemacetan di Jakarta naik menjadi 29 pada 2022.
-
Apa penyebab kemacetan parah di Jakarta? 'Kalau kemarin itu karena banjir di beberapa titik banjir. Kalau tadi malam hanya kepadatan karena aktivitas masyarakat untuk buka puasa, itu saja,' jelasnya.
-
Bagaimana cara Pemprov DKI mengatasi kemacetan Jakarta? Pemprov DKI juga bakal memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan alias Artificial Intelligence (AI). Menurut Kepala Dishub DKI Syafrin Liputo, pihaknya sedang memproses kerja sama dengan Google Inc.
-
Apa yang menyebabkan kemacetan Jakarta meningkat? Berdasarkan data TomTom Traffic Index pada Februari 2023, terjadi peningkatan signifikan kepadatan lalu lintas di Jakarta. Angkanya mencapai 53 persen.
-
Bagaimana Pemprov DKI atasi macet Jakarta? Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Dishub DKI Jakarta bersama Ditlantas Polda Metro Jaya tengah mengkaji pengaturan pembagian jam kerja.
-
Dimana kemacetan semakin parah di Jakarta? Kondisi kemacetan lalu lintas kendaraan pada jam pulang kerja di Jalan Gatot Subroto, Jakarta
"Jika masalah utama tidak bisa diatasi maka dalam setahun atau dua tahun popularitas keduanya akan menurun," ujar Didik di Pascasarjana Paramadina/PGS, the Energy Tower lantai 22 Kompleks SCBD, Jakarta.
Alasannya, menurut Didik, berdasarkan poling yang diambil dari 500 responden pada 8-10 November 2013, didapatkan hasil bahwa pihak paling bertanggung jawab terhadap permasalahan kemacetan di DKI Jakarta adalah gubernur.
"Sebanyak 22 persen mengatakan bahwa yang paling bertanggung jawab ialah gubernur DKI. Kemudian 9 persen mengatakan Dinas Perhubungan dan 5,5 persen masyarakat sendiri," kata Didik.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok di mata Said Abdullah adalah sosok pemimpin yang bekerja dengan sangat baik selama memimpin Jakarta.
Baca Selengkapnya"Kalau tingkat kepuasan Jokowi naik maka kabar baik bagi Prabowo, kurang baik bagi Anies," kata kata Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan 41,7 persen. Disusul oleh Ahok 27,0 persen dan di posisi ketiga Ridwan Kamil 15,4 persen.
Baca SelengkapnyaAlasan Ahok mengundurkan diri dari jabatan Komisaris Utama PT Pertamina agar fokus kampanye mendukung Ganjar-Mahfud dalam Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, pengaruh Jokowi masih dinilai kuat sehingga diprediksi mampu menarik ceruk pemilih yang belum menentukan pilihan atau undecided voters pada Pilkada
Baca SelengkapnyaPenurunan elektabilitas Ganjar-Mahfud dinilai karena blunder gaya kampanye yang menyerang Presiden Jokowi
Baca SelengkapnyaTingginya approval rating tersebut pun membuat rebutan capres.
Baca SelengkapnyaSohibul Iman mengaku tidak masalah dengan survei tersebut
Baca SelengkapnyaElektabilitas keduanya bisa naik dan Prabowo-Gibran bisa turun ketika ada hal khusus.
Baca SelengkapnyaSebaliknya, penurunan dialami pasangan nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Padahal, Ganjar pernah menjabat Gubernur Jawa Tengah.
Baca Selengkapnya"Mayoritas warga cukup/sangat puas atas kinerja Joko Widodo sebagai Presiden, 75,8%," tulis dalam survei tersebut
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan memperoleh suara tertinggi berdasarkan survei terbaru Litbang Kompas
Baca Selengkapnya