Jika Golkar gelar Munas baru, Agung enggan calonkan diri jadi ketum
Merdeka.com - Wakil Ketua Umum Partai Golkar kubu Agung Laksono, Priyo Budi Santoso meyakini putusan MA tidak membuat pihaknya menjadi kalah ataupun membuat kubu Aburizal Bakrie menjadi menang. Sebab, dia meyakini putusan MA itu mengembalikan kepengurusan Golkar yang sah ke Munas Riau.
Dengan demikian, ujar dia, sudah seharusnya Golkar menggelar Munas baru dikarenakan kepengurusan Golkar hasil Munas Riau tengah mengakhiri masa kepengurusan.
Ketua DPP Golkar kubu Agung Laksono, Lawrence Siburian mengklaim apabila benar nantinya akan ada Munas memilih Ketua Umum baru, maka Agung Laksono ogah ikut bertarung dalam perebutan pemegang komando partai beringin. Dia pun menyatakan ada baiknya Golkar dipimpin oleh kader yang lebih muda.
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Mengapa Partai Golkar eksis hingga sekarang? Partai Golongan Karya (Golkar) salah satu partai tertua yang tetap eksis hingga kini, keberhasilannya tidak lepas dari soliditas kader hingga simpatisan untuk terus tampil dalam setiap Pemilu sejak 1971.
-
Siapa Ketua Umum Partai Golkar? Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto bersilaturahmi dengan pimpinan ormas Hasta Karya atau pendiri, ormas yang didirikan, dan organisasi sayap partai berlambang pohon beringin, Minggu (6/8/2023).
-
Kenapa Golkar harus konsolidasi? “Saya instruksikan kepada seluruh partai Golkar di Indonesia. Sekarang sedang disusun berdasarkan nomor urut dan pemilu sudah system terbuka, sehingga dengan demikian sudah waktunya sekarang untuk langsung bergerak, konsolidasi di akar rumput, rebut hati rakyat,“ katanya.
-
Bagaimana Golkar berperan? Pertemuan KTT ke-26 ASEAN-RRT menyepakati pentingnya penguatan kerjasama regional untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan mewujudkan cita-cita Asia Tenggara sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, terutama dengan adanya upgrading ASEAN-China Free Trade Agreement (FTA) 3.0 dan implementasi penuh Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).
-
Apa yang Golkar dukung? Terakhir, pertemuan juga kembali menggarisbawahi dukungan terhadap kerangka kerja ASEAN Outlook on Indo-Pacific (AOIP) sebagai landasan sekaligus panduan bagi ASEAN dalam menavigasikan konstelasi politik kawasan yang dinamis.
"Agung Laksono siap tidak mencalonkan diri lagi dalam munas berikutnya. Nah, sekarang kurang apa lagi, kurang apalagi demi partai ini utuh kompak. Setya Novanto, Ade Komarudin, Airlangga Hartarto, Mahyudin semua yang mau maju silakan," kata Lawrence di DPP Golkar, Rabu (22/10).
Keinginan tak ingin maju sebagai Ketua Umum Golkar itu, kata dia, telah disampaikan oleh Agung Laksono dalam rapat internal pihaknya dua hari lalu. Sebab itu pula, dia berharap agar Aburizal Bakrie (Ical) juga tak memutuskan maju sebagai Ketua Umum apabila benar Munas akan digelar.
"Malam tanggal 20 rapat terbatas dia (Agung Laksono) udah menyatakan itu. Itu kan pengorbanan. Tinggal kita tuntut Pak Ical melakukan hal yang sama. Agar Golkar ke depan dipimpin oleh orang muda," ujarnya.
Dia menyatakan sudah seharusnya Golkar dipimpin oleh kader muda yang masih memiliki pemikiran yang segar. Pasalnya, kata dia, hal tersebut bertujuan ihwal nasib Golkar di Pemilu 2019.
"Agar Golkar lebih maju pertarungan 2019 pertarungan muda. Yang tua-tua agar legowo. Dua-duanya memikirkan partai. Partai ini harus solid untuk memenangkan pilkada dan memenangkan Pileg bersama partai partai lain," tukasnya.
Selain menyebut nama Setya Novanto, Ade Komaruddin, Airlangga Sutarto dan Mahyudin yang memiliki potensi sebagai Ketua Umum Partai penguasa orde baru ini di masa mendatang. Dia juga menyebut beberapa nama lain di dua kubu yang dianggap perlu dipertimbangkan sebagai pemimpin Golkar.
"Yang masuk radar: Priyo, Airlangga, Agus Gumiwang, Zainudin Amali, Mahyudin. Kubu sana, Setnov, Ade Komarudin, Bambang Soesatyo ada potensi juga dia masih muda," simpulnya.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Tidak ada Munaslub. Semua sudah final dan tegas, Munas digelar 2024," tegas Agung Laksono.
Baca SelengkapnyaGolkar merupakan partai besar yang tak bisa ditekan oleh siapapun.
Baca SelengkapnyaPenentuan siapa yang akan melanjutkan estafet kepemimpinan Partai Golkar akan ditentukan di Musyawarah Nasional (Munas) ke-11.
Baca SelengkapnyaSekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewijk F Paulus menegaskan, tidak ada dorongan Munaslub oleh Dewan Pakar Golkar.
Baca SelengkapnyaKepemimpinan Airlangga diguncang melalui desakan Munaslub. Luhut didukung untuk maju di pemilihan Ketum.
Baca SelengkapnyaGolkar yakin tidak akan ada Munaslub di tengah kepemimpinan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto.
Baca SelengkapnyaAirlangga menyatakan, Golkar masih solid sesuai keputusan rapat kerja nasional.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Umum Partai Golkar, Adies Kadir menyebut Munas Golkar mendatang berpeluang mengubah AD/ART kepartaian.
Baca SelengkapnyaJelang diskusi GMPG yang digelar di Restoran Pulau Dua Senayan, Jakarta Pusat, diwarnai kericuhan oleh belasan orang yang mengaku dari AMPG.
Baca SelengkapnyaJK sebut Golkar telat dalam menentukan arah koalisi pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Baca SelengkapnyaDia menyebut, jika isu Munaslub sering terjadi di Partai Golkar menjelang penyelenggaraan Pemilu.
Baca SelengkapnyaSeluruh kader Partai Golkar sudah menyerahkan keputusan di Pilpres 2024 kepada Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Baca Selengkapnya