Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jika Munas tertunda, Golkar terancam tak bisa ikut Pilkada 2017

Jika Munas tertunda, Golkar terancam tak bisa ikut Pilkada 2017 Bambang Soesatyo. ©2015 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Penundaan berkali-kali terhadap rapat pleno DPP Partai Golkar terkait pelaksanaan Munas Islah menimbulkan keresahan di kalangan pengurus DPD I dan II Golkar se-Indonesia. Sebab situasi yang saat ini belum jelas mengancam kesiapan Partai Golkar, bahkan terancam tak bisa mengikuti Pilkada serentak 2017.

"Penundaan itu jelas menimbulkan banyak spekulasi. Terutama dari DPD I dan DPD II Partai Golkar se-Indonesia. Mereka khawatir Golkar kembali tidak siap dan bahkan terancam tak bisa mengikuti pilkada serentak putaran kedua pada 2017 karena tahapan pencalonan akan dimulai pada Juni 2016," kata Politikus Golkar Bambang Soesatyo dalam pesan singkatnya kepada merdeka.com, Jakarta, Minggu (6/3).

Bamsoet atau biasa disapa ini menjelaskan, para kader Golkar sudah merasa kemelut partai seharusnya berakhir melalui Munas Islah pada pertengahan April mendatang. Sebagaimana kesepakatan rapat harian kepengurusan Riau yang dipimpin langsung oleh Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie.

Namun, karena keluarnya putusan Mahkamah Agung (MA) yang menolak kasasi Partai Golkar kubu Munas Ancol, terjadi kevakuman. Bahkan rapat pleno persiapan pelaksanaan Munas Islah pun tertunda-tunda.

"Posisi kami ikut saja, apakah Munas mau digelar bulan April, Juli atau Oktober tahun ini. Bahkan jika diputuskan tahun 2019 pun, tidak ada masalah. Kami percaya semua kader partai Golkar mulai dari akar rumput hinggal sesepuh dan pinisepuh berkepentingan Golkar tidak boleh hancur hanya karena ego dan ambisi kelompok tertentu," jelasnya.

Bamsoet yang juga Timses pemenangan calon ketua Umum Partai Golkar Ade Komarudin ini mengaku pihaknya sepakat untuk menyerahkan keputusan sepenuhnya pada kebijakan Aburizal Bakrie (Ical). Sebab, pihaknya yakin bila Ical paham dan bijak mengambil keputusan mana yang terbaik bagi masa depan Partai Golkar.

Ketua Komisi III DPR ini menambahkan, jika keadaan tanpa kejelasan ini terus berlarut-larut, diprediksi nasib Golkar tak jauh beda dengan PPP. Yang mana kepengurusan hasil Munas Ancol telah dibatalkan dan kepengurusan hasil Munas Bali tetap digantung walaupun sudah dimenangkan oleh MA.

"Kalau situasi seperti itu, dikhawatirkan akan muncul lagi Munas tandingan kedua dengan modus penyelamatan partai. Dan ujung-ujungnya mudah ditebak. Munas penyelamatan partai inilah yang bakal di-endorse dan kembali menjadi kuda troya pemerintah melalui operasi senyap untuk mengakhiri kemelut Partai Golkar," tandasnya.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jusuf Kalla Tolak Munaslub Golkar Melengserkan Airlangga: Partai Diganggu Lagi, Makin Kacau Negeri Ini
Jusuf Kalla Tolak Munaslub Golkar Melengserkan Airlangga: Partai Diganggu Lagi, Makin Kacau Negeri Ini

JK mengatakan, apabila Golkar pecah, tidak akan bisa menang pada Pemilu 2024 mendatang.

Baca Selengkapnya
Tak Ada Celah Untuk Munaslub Golkar
Tak Ada Celah Untuk Munaslub Golkar

Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewijk F Paulus menegaskan, tidak ada dorongan Munaslub oleh Dewan Pakar Golkar.

Baca Selengkapnya
Klarifikasi Dewan Pakar Dianggap Biang Kerok Isu Munaslub Golkar
Klarifikasi Dewan Pakar Dianggap Biang Kerok Isu Munaslub Golkar

Sebagai informasi, desakan Munaslub untuk melengserkan Airlangga dilakukan Kelompok Pemrakarsa Penggerak Kebangkitan Partai Golkar.

Baca Selengkapnya
Munaslub Golkar, Upaya Ganggu Soliditas di Tikungan Terakhir
Munaslub Golkar, Upaya Ganggu Soliditas di Tikungan Terakhir

Munaslub Golkar dilakukan oleh Faksi Kecil yang bermain di tikungan terakhir jelang Pemilu 2024

Baca Selengkapnya
Gerindra dan Golkar, Solid di Pilpres Berhadapan di Banten
Gerindra dan Golkar, Solid di Pilpres Berhadapan di Banten

Golkar mulanya berharap Prabowo Subianto merestui Airin Rachmi Diany sebagai calon Gubernur Banten.

Baca Selengkapnya
Diskusi Ricuh, Generasi Muda Golkar Singgung Upaya Penyelamatan Partai
Diskusi Ricuh, Generasi Muda Golkar Singgung Upaya Penyelamatan Partai

Jelang diskusi GMPG yang digelar di Restoran Pulau Dua Senayan, Jakarta Pusat, diwarnai kericuhan oleh belasan orang yang mengaku dari AMPG.

Baca Selengkapnya
Keras!, Ada Ancaman Pemecatan Bagi Kader Golkar Suarakan Munaslub
Keras!, Ada Ancaman Pemecatan Bagi Kader Golkar Suarakan Munaslub

Waketum Golkar curiga ada penumpang gelap dengan kemunculan gagasan Munaslub melalui orang yang mengaku anggota Dewan Pakar Golkar.

Baca Selengkapnya
Membaca Manuver Golkar usai Ditinggal KIM di Pilkada Banten, Koalisi dengan PDIP Pilihan Terakhir?
Membaca Manuver Golkar usai Ditinggal KIM di Pilkada Banten, Koalisi dengan PDIP Pilihan Terakhir?

Dinamika Pilkada Banten mulai memanas usai Golkar yang ditinggal Koalisi Indonesia Maju di Pilkada Banten.

Baca Selengkapnya
Tegas, Akbar Tandjung Minta Wacana Munaslub Golkar Dihentikan
Tegas, Akbar Tandjung Minta Wacana Munaslub Golkar Dihentikan

Akbar meminta seluruh pengurus dan kader Golkar menjaga kekompakan dan soliditas partai.

Baca Selengkapnya
Waketum Pastikan Munas Golkar di Luar Desember 2024 Inkonstitusional
Waketum Pastikan Munas Golkar di Luar Desember 2024 Inkonstitusional

Seluruh kader Partai Golkar diminta untuk taat kepada AD/ART.

Baca Selengkapnya
Didorong Ambil Alih Kursi Ketum Golkar, Luhut: Lihat Sajalah
Didorong Ambil Alih Kursi Ketum Golkar, Luhut: Lihat Sajalah

Kepemimpinan Airlangga diguncang melalui desakan Munaslub. Luhut didukung untuk maju di pemilihan Ketum.

Baca Selengkapnya
JK: Golkar Sangat Tergantung Penguasa Cari Koalisi, Bahaya Kalau Begini Terus
JK: Golkar Sangat Tergantung Penguasa Cari Koalisi, Bahaya Kalau Begini Terus

JK sebut Golkar telat dalam menentukan arah koalisi pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Baca Selengkapnya