Jika nekat nyapres, Mega akan dikalahkan Prabowo
Merdeka.com - Indo Barometer telah melakukan simulasi survei terhadap calon-calon presiden yang akan maju pada pemilihan umum 2014 mendatang. Simulasi tersebut dilakukan pada lima calon presiden dari partai politik yang ikut dalam pemilihan umum tahun depan.
Simulasi pertama, ada lima calon presiden yang akan bertarung pada Pilpres 2014. Mereka adalah Prabowo Subianto (Partai Gerindra), Aburizal Bakrie (Golkar), Megawati Soekarnoputri (PDIP), Wiranto (Hanura) dan Pramono Edhie (Partai Demokrat).
Hasilnya, Prabowo Subianto menempati urutan pertama dengan perolehan suara 21,8 persen. Aburizal Bakrie atau Ical menempati posisi kedua dengan perolehan suara sebanyak 17,9 persen.
-
Kenapa Prabowo diprediksi menang di Pilpres 2024? “Dorongan dari Pak Jokowi itu membuat Pak Prabowo Subianto sekarang lebih unggul. Endorse dari Pak Jokowi yang sudah kelihatan itu kan.“
-
Apa isu yang diangkat Prabowo untuk menyerang Jokowi? Prabowo 'menyerang' Jokowi dengan isu penegakan hukum di era Jokowi pertama belum adil.
-
Bagaimana cara Jokowi mempersiapkan Prabowo? 'Jadi, Mas Bowo berangkat ke sini ketemu ini jadi beliau yang saya siap pak siap bener saya ke Tiongkok atas petunjuk beliau saya ke Jepang saya sekarang di perintahkan untuk ke Timur Tengah karena sangat penting,' imbuh dia.
-
Siapa yang ingin Prabowo menangkan di Jawa Timur? AHY mengungkapkan Prabowo memberikan tugas khusus kepada Demokrat untuk bisa memenangkan dirinya di Jawa Timur.
-
Apa yang membuat Prabowo unggul? Survei yang selesai mereka lakukan pada 6 Februari atau delapan hari jelang pemungutan suara itu menemukan bahwa elektabilitas Prabowo-Gibran sebesar 53,5 persen. Pasangan tersebut unggul telak dibanding dua kompetitornya, Anies-Muhaimin yang elektabilitasnya 21,7 persen dan Ganjar-Mahfud dengan tingkat keterpilihan 19,2 persen.
Sedangkan Megawati hanya mendapatkan 17,7 persen. Capres dari Hanura, Wiranto mendapatkan 11,8 persen. Sedangkan, Partai Demokrat yang mengusung Pramono Edhie malah tidak mendapatkan suara sama sekali.
Sementara 1,6 persen memilih merahasiakan pilihannya. Tidak akan memilih 1,1 persen dan belum memutuskan untuk memilih 21,8 persen serta tidak tahu 6,5 persen.
Simulasi kedua, PDIP mencapreskan Jokowi . Hasilnya, lagi-lagi Gubernur DKI Jakarta itu mengalahkan pesaingnya. Jokowi memperoleh 39,8 persen.
Di urutan kedua ditempati Ical dengan perolehan 15,3 persen. Prabowo hanya menduduki posisi tiga dengan 13, 8 persen. Wiranto mendapatkan 10,2 persen. Lagi-lagi, Pramono Edhie tidak yang memilih.
Yang merahasiakan pilihannya 1,8 persen, tidak akan memilih 0,3 persen, belum memutuskan 14,3 persen dan tidak menjawab 4,7 persen.
Survei ini dilakukan pada 4-15 Desember 2014 dan dilaksanakan di 33 provinsi di seluruh Indonesia, dengan jumlah responden sebesar 1200 orang. Margin of error sebesar ± 3 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Responden dipilih dengan metode multistage random sampling untuk menghasilkan responden yang mewakili seluruh populasi publik dewasa Indonesia yang berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah. Pengumpulan data dengan wawancara tatap muka secara langsung dengan menggunakan kuesioner. Dari perbandingan karakteristik demografis yang terpilih, tampak bahwa responden survei ini mirip dengan populasi secara keseluruhan.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejumlah tokoh politik berlomba-lomba ingin bertemu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, termasuk Presiden Joko Widodo dan Calon Presiden Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaSaid menyebut memang sejak gelaran Pemilu 2024 ini, terjadi perbedaan haluan antara PDIP dengan Jokowi.
Baca SelengkapnyaDuet Prabowo-Ganjar dinilai sulit terjadi karena rumitnya menentukan Capres-Cawapres.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDI Perjuangan, Ahmad Basarah blak-blakan, arah politik PDIP akan mengikuti perintah Ketua Umum Megawati Soekarnoputri
Baca SelengkapnyaMegawati membakar semangat para pendukung di kampanye akbar Ganjar-Mahfud di Bandung
Baca SelengkapnyaGerindra mengatakan, partainya kini fokus mempersiapkan untuk kelancaran Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPanel Barus menyebut PDIP tengah memainkan taktik bambu
Baca SelengkapnyaUntuk itu, dia menilai lebih Ganjar mengalah mundur sebagai capres dan bergabung dengan Prabowo.
Baca SelengkapnyaPengamat menilai, Jokowi cenderung mendukung Prabowo di Pilpres 2024 karena ingin menjadi kingmaker.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto seringkali berkeluh kesah hingga menangis atas kondisi tersebut.
Baca SelengkapnyaSejumlah tokoh politik berlomba-lomba ingin bertemu dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto dinilai mendapatkan ‘Jokowi Effect’ yang membuat elektabilitasnya kian tinggi jelang Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya