Jika SBY jadi ketum Demokrat, rakyat dilupakan?
Merdeka.com - Akhir pekan ini, siapa yang akan menjadi ketua umum Partai Demokrat akan diketahui. Kongres Luar Biasa (KLB) yang digelar di Sanur, Bali, akan memilih pengganti Anas Urbaningrum yang mundur karena menjadi tersangka kasus Hambalang. Nama Ketua Majelis Tinggi SBY menjadi calon terkuat.
Sejak sepekan terakhir, tidak terdengar lagi nama-nama selain SBY yang akan diusung menjadi ketua umum Partai Demokrat. Dua kader yang dekat dengan Anas yakni Tri Dianto dan Saan Mustopa tidak terdengar lagi.
Sebagian besar kader kini seirama mendukung SBY agar dipilih secara aklamasi. Apalagi, setelah pertemuan di Cikeas akhir pekan lalu. 25 DPD Partai Demokrat telah menyampaikan permintaan agar SBY 'turun gunung' membenahi partai dan kembali mendongkrak elektabilitas partai.
-
Siapa pendiri Partai Demokrat? Gagasan pendirian Partai Demokrat pertama kali muncul dari SBY.
-
Siapa yang menunjukkan dukungan kepada SBY di Pestapora? Selain mendapatkan dukungan dari anak dan menantunya, SBY juga memperoleh sokongan dari para cucu serta anggota keluarga lainnya.
-
Siapa Ketua Dewan Syuro PKB? Diketahui, Ma'ruf Amin kembali dipercaya menjabat Ketua Dewan Syuro DPP PKB berdasarkan hasilMuktamar ke-VI yang digelar di Nusa Dua Bali, Minggu (25/8) lalu.
-
Siapa ketua Dewan Syura PKB? Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menjadi Ketua Dewan Syura dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin kembali menjabat Ketua Umum PKB.
-
Kenapa PKB mendukung yang lain di Pemilu lalu? 'Kita kumpul berbeda bisa kerja sama saudara-saudara sekalian walaupun dalam pemilihan yang lalu PKB mendukung yang lain, tapi saya mengatakan dari awal saya yakin pada saatnya PKB akan kembali mendukung saya. Saya yakin saya yakin bahwa PKB akan bersama saya membangun bangsa,'kata Prabowo.
-
Bagaimana Partai Demokrat meraih suara? Partai Demokrat yang lahir sebelum Pemilu 2004 merupakan partai yang mampu menarik suara dengan mengandalkan popularitas seorang tokoh, yakni Susilo Bambang Yudhoyono.
Permintaan itu dapat dimaklumi jika melihat kondisi Partai Demokrat saat ini. Dilema besar tentu akan dihadapi SBY, menerima atau menolak jadi ketua umum.
Executive Director of Pol-Tracking Institute, Hanta Yuda mengatakan kerugian besar jika SBY menjadi ketua umum adalah langkah mundur bagi partai yang didirikannya. "Demokrat terjebak pada personalisasi, ini merusak tatanan organisasi dan kelembagaan Demokrat yang baru dibangun," terangnya.
Hanta melanjutkan, rangkap jabatan yang dilakukan SBY jika terpilih menjadi ketua umum Demokrat justru mereduksi sistem pemerintahan yang dipimpinnya. Dengan demikian, fokus SBY di dalam pemerintahan menjadi berkurang.
"Ini tidak akan memberi teladan yang positif, apalagi dia juga pernah menegur menteri yang banyak urus partai dibanding negara," tegasnya.
Soal rangkap jabatan itu, Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR Nurhayati Ali Assegaf berani menjamin bahwa jabatan ketua umum tidak akan membuat SBY lupa menjalankan tugas dan fungsinya sebagai presiden.
"Masyarakat tidak perlu khawatir, komitmen demi kepentingan bangsa tetap akan diutamakan, karena banyak jutaan kader bergantung pada keberlanjutan Partai Demokrat," kata Nurhayati di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (28/3) kemarin.
Dia menilai bahwa dalam kondisi yang sangat kritis seperti ini, SBY butuh turun tangan membenahi langsung partai yang telah didirikannya ini.
Selama menjabat sebagai presiden, kata Nurhayati, SBY sama sekali belum pernah fokus mengurus partai. Selama ini, lanjut dia, SBY selalu fokus terhadap pemerintah.
"Sudah terbukti dalam pemerintahan SBY selama 2004-2009 dan 2009-2014 Demokrat sama sekali tidak mengganggu karena tidak ada masalah seperti. Ini tidak ada satupun memberikan atau meminta pak SBY untuk ikut serta memimpin partai, bahkan pak SBY hampir tidak pernah bertemu (kader Demokrat)," tegas dia.
Oleh sebab itu, karena saat ini Demokrat sedang mengalami kondisi darurat, dia berharap agar masyarakat mengerti dan memberikan waktu kepada presidennya untuk mengurus partai.
"Kondisi ini darurat, kami berharap masyarakat bisa mengerti," tandasnya. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Demokrat ingin Megawati bisa menerima pertemuan dengan SBY
Baca SelengkapnyaPolemik ini merupakan buntut dari kandasnya AHY sebagai Bakal Cawapres mendampingi Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaSBY bersiap turun gunung langsung memenangkan Capres Prabowo
Baca SelengkapnyaDia pun mengingatkan agar Partai Demokrat paham akan soal etika politik.
Baca SelengkapnyaSBY menilai ajakan PDIP dan Gerindra baik untuk transparansi politik
Baca SelengkapnyaSBY lebih memilih Prabowo Subianto-Gibran karena dinilai lebih siap memimpin Indonesia
Baca SelengkapnyaNamun SBY ingin seluruh kader Demokrat tetap tenang. Menganggap semua yang dialami Demokrat dengan tenang. Tidak emosional.
Baca SelengkapnyaPrabowo merasa terhibur dan terhormat dinyanyikan oleh SBY.
Baca SelengkapnyaSBY bahkan membanggakan sosok Prabowo sebagai sahabat lama yang turut berjuant sejak zaman Taruna TNI
Baca SelengkapnyaSBY menginstruksikan keluarga besar Partai Demokrat untuk memilih Prabowo Subianto
Baca SelengkapnyaSBY meminta kader Demokrat itu tidak bicara dan mendengarkan arahan penting darinya.
Baca SelengkapnyaPernyataan itu disampaikan Presiden RI ke 6 itu dalam pidatonya pada pertemuan konsolidasi kader dan calon legislatif dari Partai Demokrat se-Aceh.
Baca Selengkapnya