Jika tolak dukung Ahok-Djarot di Pilgub, kader Golkar bisa dipecat
Merdeka.com - Partai Golkar tengah melakukan investigasi terhadap sejumlah kader yang menolak mendukung Ahok-Djarot. Koordinator Bidang Polhukam DPP Partai Golkar Yorrys Raweyai mengatakan kemungkinan sejumlah kader yang tidak mengikuti keputusan partai itu akan mendapatkan sanksi.
Yorrys menyebut sanksi yang akan diberikan cukup beragam, misal pemanggilan dan diberi teguran, sanksi tertulis hingga pemecatan. Pemberian sanksi tersebut akan disesuaikan dengan kadar pelanggaran yang dilakukan.
"Sanksi kita lihatkan ada banyak dipanggil dinasihati, secara tertulis sampai dengan sanksi yang paling berat. Itu kan ada tahapan," kata Yorrys saat dihubungi merdeka.com, Rabu (28/9).
-
Siapa yang bilang Ahok dukung Ganjar gak ngaruh? 'Itu menurut saya too little too late, atau bahkan enggak ngaruh sama sekali,' ujar Habiburokhman di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Senin (5/2).
-
Siapa yang diminta tidak mengklaim sebagai kader Golkar? Partai Golkar meminta Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia tidak mengklaim sebagai kader partai yang dipimpin Ketua Umum Airlangga Hartarto.
-
Kenapa Golkar tidak khawatir jatah menteri mereka berkurang? Terlebih, kata Doli, antara Prabowo dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto intens berkomunikasi. Sehingga, keduanya sudah saling memahami.
-
Bagaimana Ahok dukung Ganjar? Menjelang hari pencoblosan, sejumlah pejabat negara makin terang-terangan memberikan dukungan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden. Baru-baru ini, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mundur dari jabatannya. Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Apa yang Golkar dukung? Terakhir, pertemuan juga kembali menggarisbawahi dukungan terhadap kerangka kerja ASEAN Outlook on Indo-Pacific (AOIP) sebagai landasan sekaligus panduan bagi ASEAN dalam menavigasikan konstelasi politik kawasan yang dinamis.
-
Mengapa Golkar meminta Bahlil tak mengklaim sebagai kader? Sahmud Ngabalin mengingatkan, Bahlil bukan lagi sebagai kader partai berlambang pohon beringin. Ia meminta Bahlil tak menjilat ludah sendiri dengan mengaku sebagai kader Golkar. Sebab, Bahlil sendiri sudah mengakui bukan menjadi bagian dari Partai Golkar sejak lama.
Akan tetapi, dia menyebut perbedaan pandangan soal dukungan kepada kepala daerah yang diusung masih wajar. Menurutnya, jumlah kader yang ogah mendukung Ahok sangat kecil sehingga tidak perlu dikhawatirkan.
"Menurut saya ini masih batas kewajaran saja. Enggak ada masalah. Kita juga punya data, ini yang ngomong kan beberapa orang saja, sedikit saja. Enggak banyak secara umum enggak banyak. Cuma mereka kan mengklaim saja di medsos, dia begini-begini," tegasnya.
Sebelumnya diketahui, sejumlah kader Partai Golkar disebut-sebut berbeda sikap soal dukungan yang diberikan pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat di Pilgub DKI 2017. Kabar itu dibenarkan Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Idrus Marham
Idrus menegaskan, keputusan mengusung Ahok dan Djarot harus dipatuhi oleh seluruh kader. Bila ada yang tak menyetujui, Idrus menegaskan, kader tersebut akan diberikan sanksi.
"Kalau ada antara kita tak mengikuti kebijakan, seperti DKI kemarin, kita mencalonkan Ahok-Djarot ada satu dua kader mendukung lain, kita jalankan penegakan disiplin," kata Idrus di sela-sela Pertemuan Nasional legislatif dan eksekutif Partai Golkar di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (27/9).
Namun, Idrus enggan mengungkapkan siapa kader yang tak mendukung Ahok dan Djarot tersebut. Dia hanya menegaskan kader tersebut akan terlebih dahulu mendapatkan teguran. Jika tak diindahkan, maka kader tersebut akan mendapatkan sanksi yang lebih tegas.
"Hingga sampai tak diindahkan Partai Golkar akan ambil kebijakan tegas," ujarnya. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Habiburokhman yakin rakyat lebih memihak Jokowi dibanding Ahok.
Baca SelengkapnyaAhok menanggapi pertanyaan adanya kemungkinan koalisi antara paslon 03 dengan paslon 01 jika ada putaran kedua
Baca SelengkapnyaPengurus DPD Golkar yakin rekomendasi yang telah dikeluarkan untuk calon kepala daerah tidak akan terdampak dari keputusan Airlangga mengundurkan diri.
Baca SelengkapnyaMengumpulkan dukungan untuk maju sebagai calon independen bukan merupakan perkara mudah.
Baca SelengkapnyaKetua Umum MKRG, Adies Kadir menilai Jokowi dan Gibran tidak mungkin mengacak-acak Golkar
Baca SelengkapnyaPDIP bicara peluang Anies Baswedan berpasangan dengan Basuki Tjahja Purnama atau Ahok di Pilgub Jakarta.
Baca SelengkapnyaPDIP belum memutuskan bakal mendukung siapa di Pilkada Sumut 2024
Baca SelengkapnyaAhok menyatakan kubu KIM plus yang mengusung Ridwan Kamil akan malu jika kalah melawan kotak kosong.
Baca Selengkapnya"Surveinya yang tertinggi Anies, Zaki masih kecil. Tapi kan belum tentu Zaki yang kalah,"
Baca SelengkapnyaAgung Laksono menjelaskan, bahwa untuk menjadi Dewan Pembina Golkar tak ada syarat harus menjadi pengurus kader.
Baca SelengkapnyaAhok pun meluruskan pernyataannya soal Gibran dan Jokowi tak bisa kerja jika Prabowo memenangi Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaBelakangan ini, isu Munaslub berembus kencang untuk melengserkan Airlangga dari kursi Ketum Golkar.
Baca Selengkapnya