Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

'Jika turuti surat Setnov, tamparan bagi martabat DPR & lonceng kematian Golkar'

'Jika turuti surat Setnov, tamparan bagi martabat DPR & lonceng kematian Golkar' Setnov ditahan KPK. ©2017 istimewa

Merdeka.com - Tersangka kasus dugaan korupsi e-KTP Setya Novanto (Setnov) mengirimkan 'surat sakti' meminta tak dilengserkan dari jabatannya sebagai Ketua DPR dan Ketua Umum Partai Golkar. Surat tersebut dinilai menjadi bukti bahwa Setnov tak ingin kehilangan kekuasaan.

Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus menilai surat tersebut membuktikan bahwa Setnov sangat menikmati jabatan prestisius sebagai Ketua DPR dan Ketua Umum Partai Golkar. Setnov tak mau mundur atau dilengserkan sehingga menghalalkan segala cara agar tak terpental dari jabatannya.

"Nikmatnya kekuasaan cenderung membuat penguasa ingin terus merengkuhnya hingga kapan pun. Saya kira keinginan Novanto ke DPR dan Golkar agar posisinya di puncak tertinggi itu tidak buru-buru diganti lebih banyak didorong oleh dorongan akan kenikmatan dari kekuasaan sekaligus keinginannya untuk terus mereguk nikmat dari kekuasaan itu. Setnov nampaknya sulit menerima kegetiran hidup tanpa kekuasaan dalam tempo yang sangat singkat," kata Lucius melalui pesan singkat yang diterima merdeka.com, Rabu (22/11).

Ambisinya itu menunjukkan bahwa Novanto bukan seorang pemimpin yang menganggap kekuasaan sebagai sebuah amanah dari orang-orang yang dipimpinnya. Keinginan berkuasa hanya karena kekuasaan itu memberinya kenikmatan bagi dirinya sendiri.

"Keinginannya untuk tak diganti dari posisinya walaupun faktanya dia sudah ditahan oleh KPK karena dugaan korupsi e-KTP, memperlihatkan bahwa Setnov memang menikmati indahnya kekuasaan bagi dirinya sendiri. Dia tak mempertimbangkan kepentingan orang lain yang dipimpinnya." katanya.

setnov jalani pemeriksaan perdana

Lucius melihat, saat Setnov tersangkut kasus korupsi e-KTP, dia cenderung menggunakan kekuasaannya untuk terlepas dari jerat hukum. Setnov seolah tak mempedulikan aspirasi publik yang memintanya legowo meninggalkan dua jabatan yang dipegang guna fokus menjalani proses hukum.

"Dan parahnya keinginan untuk terus berkuasa itu masih saja dia perjuangkan bahkan ketika dia sudah jelas-jelas dibatasi ruang geraknya oleh proses penahanan yang dilakukan KPK. Saya kira sudah jelas bagaimana kualitas kepemimpinan seperti yang dijalankan oleh Setnov ini," katanya.

Surat sakti yang dikirimkan pada Selasa (21/11) dari balik tahanan KPK tersebut dinilai sebagai cara otoriter. "Dia menjalankan kepemimpinannya hanya untuk dirinya sendiri. Karena yang dipimpin sudah kehilangan kepercayaan, maka keputusannya pun sudah kehilangan legitimasi. Maka dalam sejarah, penguasa yang haus dan ingin mempertahankan kekuasaan sekalipun sudah kehilangan kepercayaan dari rakyat akan menggunakan cara-cara yang otoriter."

MKD dan Golkar tak perlu penuhi permintaan Setnov

Lucius meminta Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) tak menuruti permintaan Setnov. Apabila dituruti justru menjadi bumerang bagi DPR yang harus menghormati permintaan dari seorang Setnov yang kini menjadi tahanan di KPK.

"Jika DPR menerima permintaan itu artinya semakin dahsyat tamparan terhadap kehormatan lembaga karena mereka bahkan mau memenuhi permintaan dari Setnov yang justru kuat diduga telah menggerayangi kehormatan DPR baik karena statusnya sebagai tahanan juga karena aksi-aksinya yang secara langsung menampar martabat lembaga parlemen," katanya.

rapat pleno golkar

Sebaliknya, apabila MKD bersidang dan memutuskan memberhentikan Setnov maka itu akan memberikan kehormatan bagi DPR di mata rakyat. Hal sama juga berlaku bagi Partai Golkar. Lucius berharap ada baiknya partai berlambang pohon beringin itu melanjutkan proses pergantian ketua umum.

"Ini tentu semata-mata untuk menyelamatkan partai di mata publik. Mempertahankan Setnov di hadapan kenyataan proses hukum yang tengah dijalaninya hanya akan menjadi lonceng kematian bagi partai," katanya. (mdk/rzk)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
FOTO: Rapimnas Golkar Dibuka di Tengah Isu Jokowi Diusulkan jadi Ketua Umum
FOTO: Rapimnas Golkar Dibuka di Tengah Isu Jokowi Diusulkan jadi Ketua Umum

Sebelumnya, beredar surat sejumlah politisi senior Golkar yang meminta Jokowi menggantikan Airlangga Hartarto.

Baca Selengkapnya
Senior Golkar Usul Jokowi jadi Calon Ketum Golkar, Bahlil: Silakan Bermain dalam Aturan
Senior Golkar Usul Jokowi jadi Calon Ketum Golkar, Bahlil: Silakan Bermain dalam Aturan

Bahlil Lahadalia merespons usulan politisi senior Partai Golkar kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjadi Ketua Umum Golkar.

Baca Selengkapnya
Komarudin Ditanya soal Jokowi: Sudah Gabung di Sana dan Habisi PDIP, Kita Bertarung
Komarudin Ditanya soal Jokowi: Sudah Gabung di Sana dan Habisi PDIP, Kita Bertarung

Komarudin juga menyinggung, Jokowi sudah menghabisi PDIP. Dia menegaskan, PDIP tidak akan gentar terhadap manuver Jokowi di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya
Adies Kadir Beberkan Latar Belakang Senior Golkar Dorong Jokowi jadi Ketum
Adies Kadir Beberkan Latar Belakang Senior Golkar Dorong Jokowi jadi Ketum

Surat tersebut bahkan sudah ditanda tangani oleh tujuh kader Partai Golkar.

Baca Selengkapnya
Respons Puan Maharani Soal Pengakuan Agus Rahardjo Diperintah Jokowi Hentikan Kasus Korupsi e-KTP
Respons Puan Maharani Soal Pengakuan Agus Rahardjo Diperintah Jokowi Hentikan Kasus Korupsi e-KTP

Sebelumnya, Agus Rahardjo mengungkapkan dirinya pernah dipanggil dan diminta Presiden Jokowi untuk menghentikan penanganan kasus korupsi pengadaan e-KTP

Baca Selengkapnya
Ditolak Golkar Daerah, Idrus Marham dinilai Tidak Punya Pengaruh
Ditolak Golkar Daerah, Idrus Marham dinilai Tidak Punya Pengaruh

Dalam konferensi pers, Idrus mendesak Airlangga segera melepas jabatannya sebagai ketua umum DPP Partai Golkar

Baca Selengkapnya
Jokowi Diisukan Jadi Ketua Umum Golkar, Ini Respons AGK
Jokowi Diisukan Jadi Ketua Umum Golkar, Ini Respons AGK

Rumor Jokowi akan menjadi Ketum Golkar muncul menyusul beredarnya surat sejumlah politisi senior Golkar yang meminta Jokowi menggantikan Airlangga Hartarto.

Baca Selengkapnya
UU MD3 Masuk Prolegnas 2024, Revisi untuk Beri Jalan Golkar Ambil Jatah Ketua DPR?
UU MD3 Masuk Prolegnas 2024, Revisi untuk Beri Jalan Golkar Ambil Jatah Ketua DPR?

UU MD3 Masuk Prolegnas 2024, Revisi untuk Beri Jalan Golkar Ambil Jatah Ketua DPR?

Baca Selengkapnya
Hasto PDIP Ungkap Ada Tekanan Terkait Hak Angket: Mau Rebut Kursi Ketua DPR
Hasto PDIP Ungkap Ada Tekanan Terkait Hak Angket: Mau Rebut Kursi Ketua DPR

Hasto ungkap PDIP menerima tekanan terkait hak angket

Baca Selengkapnya
Luhut Ungkap Konsekuensi Golkar Bergabung Koalisi Prabowo
Luhut Ungkap Konsekuensi Golkar Bergabung Koalisi Prabowo

Luhut menyarankan Golkar fokus untuk membesarkan perolehan suara di DPR.

Baca Selengkapnya
Para Senior Golkar Teken Surat Minta Jokowi Jadi Ketum Golkar
Para Senior Golkar Teken Surat Minta Jokowi Jadi Ketum Golkar

Dukungan tersebut sebagai bentuk aspirasi pemilih Golkar di akar rumput agar Presiden Jokowi bersedia menjadi bagian dari Partai Golkar.

Baca Selengkapnya
Gerindra Tidak Tertarik Revisi UU MD3, Tak Masalah PDIP Dapat Ketua DPR
Gerindra Tidak Tertarik Revisi UU MD3, Tak Masalah PDIP Dapat Ketua DPR

Gerindra tidak mendukung wacana revisi Undang-Undang MD3 soal kursi Ketua DPR.

Baca Selengkapnya