JK didorong lagi jadi cawapres Jokowi, Golkar bulat usung Airlangga
Merdeka.com - Partai Golkar menegaskan akan tetap mendorong ketua umum Airlangga Hartarto menjadi calon wakil presiden mendampingi Joko Widodo. Hal ini menanggapi langkah Perindo yang mengupayakan Jusuf Kalla menjadi cawapres.
Salah satu caranya dengan mengajukan gugatan pasal soal masa jabatan presiden dan wakil presiden dalam pasal 169 huruf n UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu ke Mahkamah Konstitusi.
Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily mengatakan partainya akan menunggu putusan uji materi pasal tersebut di MK.
-
Siapa yang ingin Airlangga memimpin Golkar? Kendati begitu, mayoritas pengurus dan kader Partai Golkar menginkan Airlangga melanjutkan kepemimpinannya.
-
Siapa yang memimpin Golkar? Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendampingi Presiden Joko Widodo yang memimpin jalannya KTT di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Rabu (6/9).
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Siapa saja yang mendukung Airlangga? Ketiga Dewan Partai Golkar menyatakan menolak wacana musyawarah nasional luar biasa (munaslub). Mereka solid mendukung Airlangga, yakni Dewan Pembina, Dewan Kehormatan, dan Dewan Pakar.
-
Apa prestasi Airlangga di Golkar? 'Prestasi AH (Airlangga Hartarto) yang bisa naikkan elektabilitas Golkar tak bisa dibantah,' ujar Pengamat Politik Adi Prayitno, Jumat (29/3).
"Namun hingga pak Jokowi belum benar mengumumkan siapa cawapresnya tentu aspirasi yang kuat dari Golkar tetap menginginkan pak Airlangga sebagai cawapres dari Golkar untuk mendampingi pak Jokowi," kata Ace di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (18/7).
Golkar juga akan menghormati sikap politik JK jika bersedia maju kembali di Pilpres 2019. Namun, aspirasi kader Golkar saat ini bulat mendukung Airlangga.
Ace menambahkan, pihaknya tidak melihat untung rugi apabila mantan Ketua Umum Golkar itu kembali mendampingi Jokowi. Dia belum melihat apakah JK bisa menjadi pemecah kebuntuan di tengah koalisi untuk dukung Jokowi.
"Ya tidak dilihat dari keuntungan tapi harus kita lihat mana yang hari ini pemegang otoritas di partai, ya pak Airlangga," ujarnya.
Selain itu, Golkar masih menunggu siapa cawapres yang bakal ditunjuk Jokowi. Ace yakin kans Airlangga dipinang menjadi cawapres masih besar.
"Saya tidak tahu tentang kantong, kan Presiden juga mengatakan ada kantong kiri, kantong kanan, kantong celana gitu, yang jelas seperti apa yang dikatakan Pak Jokowi bahwa salah satu dari para nama itu adalah Pak Airlangga juga," ungkapnya.
"Jadi tentu sejauh pak Jokowi belum memutuskan siapa cawapresnya, kans Pak Airlangga Kami yakini insya Allah kuat," sambung Ace.
Masa jabatan presiden dan wakil presiden kembali digugat di Mahkamah Konstitusi. Kali ini, Partai Perindo menjadi pemohon menggugat pasa 169 huruf n UU Pemilu. Alasannya, partai besutan Hary Tanoesoedibjo menilai pasal tersebut menghalangi Jusuf Kalla (JK) untuk maju di Pilpres 2019.
Adapun pasal tersebut berbunyi. "Belum pernah menjabat sebagai presiden atau wakil presiden selama 2 (dua) kali masa jabatan dalam jabatan yang sama."
Di sisi lain, menurut Ketua Tim Ahli Wakil Presiden Sofjan Wanandi, Wakil Presiden Jusuf Kalla bersedia mendampingi Presiden Joko Widodo di Pilpres 2019. Namun, kata dia, keputusan ini menunggu Joko Widodo.
"Pak JK itu sebenarnya bersedia saja untuk kepentingan bangsa dan negara. itu nomor satu," kata Sofjan.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua Umum MKRG, Adies Kadir menilai Jokowi dan Gibran tidak mungkin mengacak-acak Golkar
Baca SelengkapnyaMenurut dia, Presiden Jokowi merupakan tokoh nasional.
Baca SelengkapnyaJokowi membantah ikut cawe-cawe soal isu Munaslub Golkar.
Baca SelengkapnyaAirlangga dinilai berhasil dengan membawa Golkar berada di urutan kedua pada Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaIcal tetap berpegang pada keputusan Rapat Pimpinan Nasional partainya yakni memajukan Airlangga.
Baca SelengkapnyaSenior Golkar Musfihin Dahlan mengusulkan Jokowi menjadi Ketua Umum Golkar bersama Bahlil Lahadalia sebagai Sekjen.
Baca SelengkapnyaPeluang Ridwan Kamil di Jakarta tetap ada walaupun diakui elektabilitasnya belum optimal.
Baca SelengkapnyaJK menegaskan, pihaknya mendukung Airlangga memimpin Golkar untuk memenangkan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Airlangga menyebut Jokowi memiliki pengaruh pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Baca SelengkapnyaSebelumnya Jokowi blak-blakan menyebut presiden dan menteri boleh berkampanye, berpihak dalam Pemilu
Baca SelengkapnyaGubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berpotensi menggantikan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto sebagai cawapres 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi memuji mantan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto yang berhasil membuat kondisi partai tetap kondusif, meski ada pergantian ketua umum.
Baca Selengkapnya