JK diminta turun tangan bantu Jokowi selesaikan kisruh KPK-Polri
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkesan tak cepat menyelesaikan kisruh yang terjadi antara KPK dan Polri. Dengan sikap Jokowi tersebut, berbagai kalangan meminta Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) untuk turun tangan mengatasi kisruh tersebut.
Chairman Populi Center Nico Harjanto mempertanyakan keberadaan JK dalam masalah ini. Mengingat, sikap kenegarawanan JK yang menurutnya sudah teruji.
"Seharusnya JK turun tangan. Dia senior. Ini Pak JK enggak berperan. Kenegarawanan beliau ini sudah teruji," kata Nico dalam diskusi Perspektif Indonesia di Jakarta, Sabtu (7/2).
-
Siapa yang dilantik Jokowi menjadi Ketua KPK? Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik Nawawi Pomolango sebagai Ketua KPK sementara.
-
Siapa yang disebut Jokowi sebagai sosok yang keliru? “Karena ia percaya sumber daya planet bumi terbatas. Akan tetapi, ternyata Thanos keliru.“
-
Apa yang dibicarakan Jokowi dengan PKB? Menurut dia, Jokowi memuji raihan suara PKB dalam Pileg 2024.
-
Kapan Jokowi melantik Ketua KPK sementara? Pelantikan ini dilaksanakan di Istana Negara, Jakarta, Senin (27/11).
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Siapa yang mengklaim telah menyatu dengan Jokowi? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan.
Nico menyebut JK seakan hanya menjadi figur di balik layar dan tidak tampil untuk menyelesaikan kisruh KPK dan Polri. Mengingat, rekam jejak JK yang tegas dalam menyelesaikan sebuah isu.
"Situasi seperti ini di mana JK? Dia seakan hanya di balik layar. Tidak tampil dalam situasi ini," ucapnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi berjanji akan mengambil sikap terkait Komjen Budi Gunawan pada pekan depan. Jokowi sebelumnya menunda pelantikan Komjen Budi setelah KPK menetapkan Kalemdikpol itu sebagai tersangka.
"Saya selesaikan semuanya minggu depan," kata Jokowi sesudah mengikuti Rakor BNN di Hotel Bidakara Jakarta, Rabu (4/2).
Jokowi beralasan, belum mengambil sikap karena masih banyak persoalan. Namun Jokowi tak menjelaskan persoalan tersebut.
"Ada beberapa urusan yang harus saya selesaikan dulu. Harus dirampungkan," ujarnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kejagung dan Polri Bantah Tutup Pintu Koordinasi, Ini Respons KPK
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi terbuka untuk bertemu dengan siapa saja. Namun, Jokowi ingin menghormati KPK sebagai institusi yang independen.
Baca SelengkapnyaAgus Rahardjo Ngaku Diintervensi Jokowi, Firli Bahuri: Saya Kira Semua Akan Alami Tekanan
Baca SelengkapnyaKejagung menegaskan tidak menutup ruang koordinasti dan surpervisi dan mempersilakan KPK mencari bukti apabila ada personel korps Adhyaksa.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua KPK Johanis Tanak menyatakan empat pimpinan KPK akan berembuk apakah memberi bantuan hukum.
Baca SelengkapnyaJohan Budi meminta agar permasalahan itu disampaikan kepada Komisi III DPR RI sebagai mitra KPK.
Baca SelengkapnyaTanak mengusulkan tidak ada posisi ketua dan wakil di dalam KPK, cukup disebut pimpinan
Baca SelengkapnyaKetua Sementara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nawawi Pomolango menyatakan akan menerapkan sistem kerja kolektif kolegial di lembaga antirasuah.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi buka suara dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dugaan tindak nepotisme.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, kinerja KPK sudah sangat bagus. Sejumlah pejabat mulai ditangkap, melalui operasi tangkap tangan KPK.
Baca SelengkapnyaKunto menerangkan, dengan menunjuk relawannya, Jokowi juga tidak harus konsultasi dengan pimpinan parpol jika ingin mengambil kebijakan di Kominfo.
Baca SelengkapnyaMabes Polri membantah pernyataan Wakil Ketua KPK Alexander Marwata yang menyebut ada masalah koordinasi dan supervisi antara KPK dengan Kejaksaan dan Polri.
Baca Selengkapnya