Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

JK: Elektabilitas Tinggi Tak Ada Partai, Penuhi Syarat Tapi Elektabilitas Rendah

JK: Elektabilitas Tinggi Tak Ada Partai, Penuhi Syarat Tapi Elektabilitas Rendah Jusuf Kalla. ©2022 Merdeka.com/Bachtiarudin Alam

Merdeka.com - Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla menilai jika politik tahun ini adalah memiliki nuansa romantis. Karena, banyak sosok kandidat yang memiliki elektabilitas baik namun tak punya partai politik hal itu berlaku sebaliknya.

Menurut Jusuf Kalla yang akrab disapa JK, itu melihat bahwa para partai politik sedang gencar di tahun ini mencari kandidat calon presiden yang akan diusung pada pemilihan presiden (pilpres) 2024.

"Jadi kalau kita bisa bagi tahun ini romantis, tahun 2023 pemantapan, dan 2024 memilih. Kenapa romantis karena sama dengan orang pacaran semua cari pasangan yang cocok memenuhi syarat lobi cari pasangan, jadi ini tahun cari pasangan," tutur JK saat berpidato dalam acara seminar kebangsaan Rakernas Partai NasDem di Ballroom Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (16/6).

Orang lain juga bertanya?

Dengan itu, JK melihat kalau saat ini sosok kandidat yang akan terpilih pastinya yang terbaik. Karena banyak hal yang jadi faktor pasangan, faktor partai dan juga faktor elektabilitas, tiga faktor yang bakal menjadi penentu.

"Inilah suasana paling sulit keadaan ini, bukan kampanyenya yang sulit tapi tahun ini yang rumit, itu karena thresshold terlalu tinggi 20 persen. Jadi pencari menjadi 20 persen partai yang sama dan agak khas tahun ini, partai-partai yang katakanlah menengah ke atas itu memenuhi syarat tetapi calon yang diajukan elektabilitas rendah," tuturnya.

"Yang punya elektabilitas tinggi tapi tidak ada partainya. Jadi bagaimana menggabungkan dua hal ini elektabilitasnya tinggi, partainya cukup. Inilah justru karena itu saya katakan yang mengambil peranan nanti bukan partai besar tapi partai menengah," tambahnya

Pasalnya, dengan adanya presidential threshold atau ambang batas 20 persen, membuat setiap partai mengharuskan kerjasama atau koalisi untuk memenangkan kandidat

"Karena itulah maka peranan partai menengah sangat penting dalam kondisi ini, akan menentukan siapa yg menjadi calon justru bukan partai besar tapi partai menengah," tutur JK.

(mdk/fik)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengukur Kekuatan Risma-Gus Han di Pilgub Jatim, Mampu Lawan Khofifah-Emil?
Mengukur Kekuatan Risma-Gus Han di Pilgub Jatim, Mampu Lawan Khofifah-Emil?

Kombinasi keduanya dinilai paling lengkap dalam mengakomodasi kekuatan kultural di Jawa Timur.

Baca Selengkapnya
Paslon Kantongi Elektabilitas Tinggi Potensi Kalah di Pilkada Jakarta, Begini Analisisnya
Paslon Kantongi Elektabilitas Tinggi Potensi Kalah di Pilkada Jakarta, Begini Analisisnya

Ridwan Kamil-Suswono yang diusung koalisi gemuk, kemudian Pramono Anung dan Rano Karno calon dari PDIP.

Baca Selengkapnya
Jusuf Kalla Ingatkan Koalisi Besar Bukan Jaminan Menang Pilpres
Jusuf Kalla Ingatkan Koalisi Besar Bukan Jaminan Menang Pilpres

Jusuf Kalla menilai ketokohan sangat berperan dalam menambah suara dalam Pemilu.

Baca Selengkapnya
Pengamat Sebut Kaesang Tidak Tertarik dengan Jusuf Hamka
Pengamat Sebut Kaesang Tidak Tertarik dengan Jusuf Hamka

Efriza mengatakan, Kaesang memang lebih cocok bersama Ridwan Kamil.

Baca Selengkapnya
Burhanuddin Muhtadi: Kaesang Lebih Berpeluang Menang di Jateng daripada Jakarta
Burhanuddin Muhtadi: Kaesang Lebih Berpeluang Menang di Jateng daripada Jakarta

Kaesang meraih dukungan tertinggi dengan 17,7% pada simulasi semiterbuka 20 nama

Baca Selengkapnya
PKB Soal Pilgub Jatim: Siapapun Tokoh Kami Tersedia Tiketnya
PKB Soal Pilgub Jatim: Siapapun Tokoh Kami Tersedia Tiketnya

PKB akan melakukan koalisi pada Pilgub 2024 nanti.

Baca Selengkapnya
Hitung-Hitungan Jusuf Kalla soal Kemungkinan Pilpres 2024 cuma 1 Putaran
Hitung-Hitungan Jusuf Kalla soal Kemungkinan Pilpres 2024 cuma 1 Putaran

Kedatangan Ketua DPP PDIP Puan Maharani ke rumahnya disebut tidak membahas soal tawaran turut andil dalam ajang Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Elektabilitas Tinggi, Emil Ikuti Mekanisme Partai untuk Maju Cawapres
Elektabilitas Tinggi, Emil Ikuti Mekanisme Partai untuk Maju Cawapres

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku bersyukur dirinya disebut memiliki elektabilitas tinggi sebagai calon wakil presiden (cawapres).

Baca Selengkapnya
Jokowi Nilai Pilkada 2024 Sangat Demokratis: Banyak Pilihan dan Koalisi Saling Silang
Jokowi Nilai Pilkada 2024 Sangat Demokratis: Banyak Pilihan dan Koalisi Saling Silang

Ada banyak koalisi partai politik yang mengusung calon kepala daerah pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya
Survei Pilkada Jatim: Khofifah-Emil Dardak Tembus 61,2%, Risma-Gus Hans 26%, Luluk-Lukmanul 2,2%
Survei Pilkada Jatim: Khofifah-Emil Dardak Tembus 61,2%, Risma-Gus Hans 26%, Luluk-Lukmanul 2,2%

Indikator merilis elektabilitas Calon Gubernur dan Wakil Gubernur nomor urut 2 Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak menembus 61,2 persen.

Baca Selengkapnya
Reaksi Santai Ganjar Elektabilitas di Jatim di Bawah Prabowo: Masing-Masing Pollster Hasilnya Beda
Reaksi Santai Ganjar Elektabilitas di Jatim di Bawah Prabowo: Masing-Masing Pollster Hasilnya Beda

Menurut Ganjar, hasil setiap lembaga survei yang melakukan jajak pendapat terhadap masyarakat berbeda-beda.

Baca Selengkapnya
Poltracking Prediksi Khofifah-Emil Menang di Pilgub Jatim 2024
Poltracking Prediksi Khofifah-Emil Menang di Pilgub Jatim 2024

Pada simulasi tunggal, Khofifah juga unggul telak jauh di atas para rival kandidat Gubernur Jawa Timur.

Baca Selengkapnya