Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

JK mulai tabuh genderang perang terbuka lawan Ical

JK mulai tabuh genderang perang terbuka lawan Ical Jusuf Kalla berkunjung ke merdeka.com. ©2013 Merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Mantan Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla ( JK ) sepertinya sedang menabuh genderang perang terbuka menghadapi Aburizal Bakrie ( Ical ). Pemantiknya adalah karena Ketua Umum Partai Golkar itu main pecat tiga kader Golkar yang telah mendukung pasangan capres dan cawapres, Jokowi - JK di Pilpres 2014.

Cawapres JK melawan. Dia juga membela tiga pengurus Golkar yang dipecat Ical . Ketiga kader Golkar itu adalah Agus Gumiwang Kartasasmita , Poempida Hidayatullah, dan Nusron Wahid.   Sejak JK resmi menjadi cawapres, banyak kader Golkar yang membelot dan mendukung pasangan Jokowi - JK . Padahal Ical sudah memutuskan Golkar bergabung dalam barisan pasangan Prabowo - Hatta .   Berikut ini kisah JK melawan keputusan Ical:

JK ancam depak Ical setelah pilpres

JK angkat bicara soal pemecatan yang dilakukan Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie (Ical) kepada tiga kader Golkar yakni Agus Gumiwang Kartasasmita, Poempida Hidayatulloh, dan Nusron Wahid. Ketiganya dipecat karena mendukung Jokowi - JK di Pilpres 2014.

 

JK menantang Ical untuk memecat dirinya yang mencalonkan diri menjadi cawapres Jokowi pada Pilpres 9 Juli mendatang. "Saya tantang pecat saya. Silakan saja pecat hari ini, setelah Pilpres kita pecat lagi balik," kata JK di Aceh Besar, Kamis (26/6).

 

Seperti diketahui, DPP Partai Golkar akhirnya mengambil sikap tegas terhadap tiga kader mudanya yang membangkang itu. Sikap mereka dianggap tidak sejalan dengan partai karena Golkar merupakan partai yang berkoalisi mendukung pasangan Prabowo - Hatta.

Sebut Ical lakukan politik dagang

JK juga menyindir Ical sedang melakukan praktik politik dagang. Oleh karena itu, JK dalam kesempatan itu berkeyakinan dan menaruh harapan pada kader yang muda-muda agar berpandangan ideologis.

 

JK berharap tidak terpengaruh dengan pemecatannya. Sebagai kader muda harus punya idealis. ? Sebelumnya DPP Partai Golkar akhirnya mengambil sikap tegas terhadap tiga kader mudanya yang membangkang karena tidak mendukung pasangan Prabowo-Hatta. Ketiga kader Golkar itu adalah Agus Gumiwang Kartasasmita, Poempida Hidayatullah, dan Nusron Wahid.

 

Sikap mereka dianggap tidak sejalan dengan partai karena Golkar merupakan partai yang berkoalisi mendukung pasangan Prabowo - Hatta.

Kader Golkar pendukung JK dianggap waras

JK menganggap wajar jika kader Partai Golkar lebih memilih mendukungnya ketimbang mengikuti instruksi Ical untuk mendukung Prabowo-Hatta. ? "Kalau saya bilang ada kewajaran dan kewarasan bahwa kader-kader Golkar itu yakin sebagian besar wajar dan waras saja apabila berpihak kadernya sendiri," kata JK.

 

JK menilai faktor dirinya pernah menjabat sebagai ketua umum Golkar menjadi salah satu alasan kader Golkar lebih memilih mendukungnya ketimbang mendukung Prabowo - Hatta. "Apalagi mantan ketua umumnya," katanya.

JK: Logikanya di mana disuruh pilih Prabowo

JK menyayangkan sikap Ical yang memecat kader partainya lantaran tidak mendukung Prabowo-Hatta. Menurutnya, Ical patut disalahkan dalam persoalan tersebut.

 

"Kita sayangkan bahwa hak-hak untuk, katakanlah mempunyai pandangan berbeda, bukan memilih Golkar jangan lupa. Kalau memilih Golkar harus diberikan sanksi. Tapi bukan hal milih memilih Golkar, karena Ical di situ diberi sanksi, kan bukan Ical di situ ketua umum Gerindra, ketua umum PAN (Prabowo - Hatta). Harus disuruh memilih ketuanya dibanding kader Golkar. Di mana letak logikanya," ujar JK kepada wartawan di Kediaman Ginandjar Kartasasmita, Jalan Daksa 2 No 9 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (26/5).

 

JK menuturkan, partai berlogo pohon beringin itu tidak relevan mendukung partai lain ketimbang kader partainya sendiri. Seharusnya di internal Golkar harus mengedepankan tatanan demokrasi. ? "Saya bicara Pak Ical, ini di Golkar demokrasi. Setiap orang mempunyai hak memilih dan dipilih, itu hak asasi. Tidak bisa dikendalikan selama yang dipilih itu partai yah langsung diberi sanksi," terang JK.

Wajar tak patuhi instruksi Ical

JK juga menilai banyak kader Golkar tak patuhi instruksi Ical adalah hal wajar. Sebab kader Golkar malah disuruh mendukung ketua umum partai lain dalam pilpres tahun ini.

 

"Ini kan negara demokrasi, harusnya punya pandangan kritis itu tentu hal yang biasa dan perlu untuk saling mengoreksi, saling memberikan pandangan," ujar JK. ? JK menambahkan, dukungan yang diberikan sejumlah elite Golkar kepada dirinya dan Jokowi merupakan hal yang wajar. Sebab, kader Golkar pastinya lebih ingin mendukung capres yang berasal dari Golkar ketimbang capres dari partai lain.

 

"Bagaimanapun mereka itu wajar saja, yah waras saja. Saya kira teman-teman di Golkar akan mendukung kadernya, dibandingkan ketua umum yang mendukung partai lain. Itu kan terjadi di partai apapun, pasti. Teman-teman di Golkar ini yah yakin akan berpikiran seperti itu," tuturnya.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jusuf Kalla Tolak Munaslub Golkar Melengserkan Airlangga: Partai Diganggu Lagi, Makin Kacau Negeri Ini
Jusuf Kalla Tolak Munaslub Golkar Melengserkan Airlangga: Partai Diganggu Lagi, Makin Kacau Negeri Ini

JK mengatakan, apabila Golkar pecah, tidak akan bisa menang pada Pemilu 2024 mendatang.

Baca Selengkapnya
JK: Golkar Sangat Tergantung Penguasa Cari Koalisi, Bahaya Kalau Begini Terus
JK: Golkar Sangat Tergantung Penguasa Cari Koalisi, Bahaya Kalau Begini Terus

JK sebut Golkar telat dalam menentukan arah koalisi pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Baca Selengkapnya
JK ke Cak Imin: Masa Kalah dengan Gibran?
JK ke Cak Imin: Masa Kalah dengan Gibran?

Jusuf Kalla berpesan kepada Cak Imin agar tidak kalah dengan Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya
JK: Airlangga Jenderal Perang Golkar di Pemilu 2024
JK: Airlangga Jenderal Perang Golkar di Pemilu 2024

JK menegaskan, pihaknya mendukung Airlangga memimpin Golkar untuk memenangkan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Blak-blakan JK Soal Hak Angket, Pemakzulan Jokowi Hingga Pertemuan Dengan Megawati
VIDEO: Blak-blakan JK Soal Hak Angket, Pemakzulan Jokowi Hingga Pertemuan Dengan Megawati

Jusuf Kalla blak-blakan mengenai hak angket hingga rencana pertemuan dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Baca Selengkapnya
Cak Imin 'Ancam' Para Caleg PKB: Kalau di Dapil Menang, Tapi AMIN Kalah, Awas!
Cak Imin 'Ancam' Para Caleg PKB: Kalau di Dapil Menang, Tapi AMIN Kalah, Awas!

Cak Imin ingin calegnya terpilih, suara AMIN menang di dapil masing-masing

Baca Selengkapnya
Ical ke Ketum Golkar Baru: Pelajari Putusan MK agar Memenangkan Paling Banyak Pilkada
Ical ke Ketum Golkar Baru: Pelajari Putusan MK agar Memenangkan Paling Banyak Pilkada

Ical berpesan kepada Ketua Umum Golkar terpilih untuk mempertimbangkan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait syarat ambang batas pilkada.

Baca Selengkapnya
Jusuf Kalla akan Bertemu Megawati, Idrus Marham Ingatkan Tak Bawa Nama Golkar
Jusuf Kalla akan Bertemu Megawati, Idrus Marham Ingatkan Tak Bawa Nama Golkar

Jusuf Kalla berencana untuk bertemu Megawati. Pertemuan itu akan turut membahas hak angket dugaan kecurangan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Ketum Golkar Hormati JK Dukung Anies: Kami Tetap Solid
Ketum Golkar Hormati JK Dukung Anies: Kami Tetap Solid

merupakan tokoh senior dan mantan Ketua Umum Partai Golkar yang sosoknya harus dihormati.

Baca Selengkapnya
JK Ingatkan Jokowi Tak Kampanye Terselubung: Kalau Melanggar Permalukan Diri Sendiri
JK Ingatkan Jokowi Tak Kampanye Terselubung: Kalau Melanggar Permalukan Diri Sendiri

JK mengapresiasi Jokowi yang menegaskan tidak akan ikut kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
JK: Kalau Ada Satu Kontestan Tidak Berjanji Demokratis akan Merusak Bangsa ke Depan
JK: Kalau Ada Satu Kontestan Tidak Berjanji Demokratis akan Merusak Bangsa ke Depan

JK berharap agar Ganjar jika terpilih menjadi presiden di 2024 mendatang harus mengikuti jejak Megawati sebagai pemimpin yang demokratis.

Baca Selengkapnya
Sambil Tertawa, Jokowi Jawab Isu Jadi Ketum Golkar: Ketua Indonesia saja
Sambil Tertawa, Jokowi Jawab Isu Jadi Ketum Golkar: Ketua Indonesia saja

Isu Jokowi masuk dalam bursa ketua umum Partai Golkar semakin kencang. Jokowi akhirnya merespons isu tersebut.

Baca Selengkapnya