JK sebut Agung-Ical kompak gandeng KPK hindari politik uang di Munas
Merdeka.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan Ketua Umum Golkar hasil Munas Riau Aburizal Bakrie dan Wakil Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Riau Agung Laksono telah meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Bareskrim Mabes Polri untuk mengawasi Musyawarah Nasional Partai Golkar pada bulan April mendatang. Sebab, diketahui beredar kabar adanya Bakal Calon Ketua Umum Partai Golkar bagi-bagi 10 ribu dollar Singapura ke para pemilik suara.
"Ya karena itulah DPP Ketua Pak Ical dan Agung minta KPK dan Bareskrim turut mengawasinya," kata Jusuf Kalla di Kantornya, Jakarta, Jumat (26/2).
Namun, dalam menanggapi adanya kabar money politik saat Munas Golkar, JK membantahnya. Dia mengharapkan kader Golkar untuk memilih calon ketua umum sesuai hati nurani.
-
Kapan Golkar akan mengadakan Munas? Posisi Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto ramai menjadi perbincangan, terlebih soal rencana musyawarah nasional (Munas) partai tersebut akhir tahun ini.
-
Bagaimana KPK dan Polri akan berkolaborasi? Kunjungan tersebut dalam rangka menandatangani kerja sama antara Polri dengan KPK terkait pemberantasan korupsi.
-
Apa yang dibahas dalam pertemuan Golkar? “Yang intinya, menginginkan Hasta Karya ini solid, kami sampaikan bahwa sampai saat ini seluruh organisasi Hasta Karya “Hasilnya adalah memberikan kewenangan penuh pada Ketua Umum Golkar Bapak Airlangga Hartarto untuk menentukan arah kebijakan, langkah-langkah yang akan diambil terkait dengan pilpres, pileg, dan pilkada,“ tegas Ketum MKGR.
-
Siapa yang mengawasi Pilkada? Diawasi oleh Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) Provinsi dan Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) Kabupaten/Kota.
-
Bagaimana Golkar berperan? Pertemuan KTT ke-26 ASEAN-RRT menyepakati pentingnya penguatan kerjasama regional untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan mewujudkan cita-cita Asia Tenggara sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, terutama dengan adanya upgrading ASEAN-China Free Trade Agreement (FTA) 3.0 dan implementasi penuh Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).
"Bukan. Boleh saja mereka ambil uangnya tapi tidak pilih," kata dia.
Sementara pencalonan ketua umum oleh Setya Novanto, ia enggan menanggapinya. Menurut dia, hal menjadi hak dari DPD I dan DPD II Golkar yang akan memilih para calon ketua umum Golkar, termasuk apakah akan memilih mantan Ketua DPR itu.
"Yang memilih kan bukan saya, yang memilih dari daerah. pasti daerah itu kan memilih yang mempunyai latar belakang yang baik, yang mampu, bersih, pasti," kata dia.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kejagung dan Polri Bantah Tutup Pintu Koordinasi, Ini Respons KPK
Baca SelengkapnyaKejagung menegaskan tidak menutup ruang koordinasti dan surpervisi dan mempersilakan KPK mencari bukti apabila ada personel korps Adhyaksa.
Baca SelengkapnyaKapuspenkum Kejagung, Harli Siregar mengklaim hubungan KPK dengan Kejagung RI berlangsung dengan sangat baik
Baca SelengkapnyaJK mengatakan, apabila Golkar pecah, tidak akan bisa menang pada Pemilu 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaKPK akan mengundang tiga pasangan capres-cawapres pada 17 Januari 2024 untuk membahas persiapan menjelang Penguatan Anti Korupsi.
Baca SelengkapnyaKejagung memastikan tidak memiliki hubungan buruk dengan BPK RI.
Baca SelengkapnyaGanjar menyadari paslon 3 tidak bisa sendirian mengajukan hak angket di DPR.
Baca SelengkapnyaKPK telah menaikkan status penanganan kasus korupsi LPEI.
Baca SelengkapnyaJuru Bicara Mahkamah Agung (MA), DR Yanto menyataka, komitmen institusinya untuk mengawasi Majelis Kasasi yang menangani kasus Ronald Tannur.
Baca Selengkapnya"Tidak ada Munaslub. Semua sudah final dan tegas, Munas digelar 2024," tegas Agung Laksono.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla (JK) menyambut baik rencana hak angket atas dugaan kecurangan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaKPK berbeda sikap dengan Kejaksaan Agung (Kejagung) berkaitan dengan penanganan kasus korupsi di masa Pemilu 2024.
Baca Selengkapnya