Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

JK sebut Idrus tak bisa rangkap jabatan, Airlangga tak masalah

JK sebut Idrus tak bisa rangkap jabatan, Airlangga tak masalah Wapres Jusuf Kalla. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham masuk Kabinet Kerja. Presiden Joko Widodo menunjuk Idrus menjadi Menteri Sosial menggantikan Khofifah Indar Parawansa.

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengapresiasi adanya kader partai beringin menjadi menteri. Meski begitu, JK mengatakan, Idrus tidak bisa rangkap jabatan.

"Sekjen saya kira sulit untuk merangkap. Kalau sekjen harus berada di kantor. Tak mungkin dia rangkap, berbeda dengan ketua," kata JK di Istana Presiden, Rabu (17/1).

Siapa pengganti Idrus, JK menyerahkan sepenuhnya pada internal Golkar. Sempat beredar draf pengurus Golkar di bawah Ketua Umum Airlangga Hartarto. Letjen (Purn) Eko Wiratmoko ditempatkan menjadi Sekjen.

"Kalau sekjen itu saya kira kebijakan Golkar," kata JK.

Lalu bagaimana dengan posisi Airlangga?

"Seperti yang dikatakan pak presiden tadi, ini kan secara waktu yang kurang lebih satu tahun lagi, kabinet harus konsentrasi. Urusan partai itukan bisa diurus malam-malam," jawab JK.

Bagi JK situasi antara Airlangga dan Khofifah berbeda. Khofifah diganti karena menjadi calon gubernur Jawa Timur.

"Beda dengan Khofifah karena Jawa Timur, ini Jakarta, jadi masih ada waktu untuk mengurus kebijakan di kabinet dan tentu akan ada penegasan-penegasan lagi," tuturnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo memberi alasan tidak mencopot Airlangga dari jabatan Menperin. "Ini kan tinggal satu tahun (periode kepemimpinan Jokowi-Jusuf Kalla) saja praktis ini kita. Kalau ditaruh orang (menteri perindustrian) baru, ini belajar bisa 6 bulan kalau enggak cepat bisa setahun kuasai itu," ungkap Jokowi.

Selain itu, Jokowi juga melihat Airlangga memiliki kapabilitas yang bagus. Selama menjabat sebagai Menperin, mantan Ketua Komisi VII DPR itu dinilai bekerja optimal.

"Kita lihat memang di Menperin pak Airlangga ngerti betul yang berkaitan dengan makro konsep makro industri di negara kita, hilirisasi ke depan seperti apa," ujarnya.

Jokowi mengingatkan, memilih menteri baru harus mempertimbangkan banyak hal. Di antaranya kemampuan yang dimiliki calon menteri. Sejauh ini, sosok Airlangga memang masih layak memimpin Kemenperin.

"Ini kementerian yang tidak mudah," tandasnya.

(mdk/did)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kabar Jokowi Mau Gabung Golkar, Jusuf Kalla Ingatkan Aturan Jadi Ketua Umum
Kabar Jokowi Mau Gabung Golkar, Jusuf Kalla Ingatkan Aturan Jadi Ketua Umum

JK mengingatkan jika bergabung dengan Partai Golkar tidak serta-merta bisa menjadi pengurus apalagi menjadi ketua umum.

Baca Selengkapnya
Ketum Golkar Hormati JK Dukung Anies: Kami Tetap Solid
Ketum Golkar Hormati JK Dukung Anies: Kami Tetap Solid

merupakan tokoh senior dan mantan Ketua Umum Partai Golkar yang sosoknya harus dihormati.

Baca Selengkapnya
Airlangga Memastikan Tidak Ada Menteri yang Mundur
Airlangga Memastikan Tidak Ada Menteri yang Mundur

Airlangga mengingatkan periodesasi pemerintah sudah diatur dan berjalan setiap lima tahun.

Baca Selengkapnya
JK Soal Luhut Binsar Jadi Penasihat Prabowo: Asal Sesuai Ketentuan Konstitusi
JK Soal Luhut Binsar Jadi Penasihat Prabowo: Asal Sesuai Ketentuan Konstitusi

JK tak masalah semua pihak beri nasihat untuk presiden dan wakil presiden asal sesuai aturan.

Baca Selengkapnya
Idrus Marham Heran Golkar Masih Pertahankan KIB
Idrus Marham Heran Golkar Masih Pertahankan KIB

Golkar di bawah kepemimpinan Airlangga saat ini layaknya menjaga rumah kosong. Karena KIB sudah tidak lagi berjalan.

Baca Selengkapnya
Ini Kata JK soal Kabinet Gemuk Prabowo-Gibran
Ini Kata JK soal Kabinet Gemuk Prabowo-Gibran

Jusuf Kalla menanggapi kabinet gemuk Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya
Jokowi dan Gibran Dianggap Tidak Mungkin Acak-Acak Partai Golkar
Jokowi dan Gibran Dianggap Tidak Mungkin Acak-Acak Partai Golkar

Ketua Umum MKRG, Adies Kadir menilai Jokowi dan Gibran tidak mungkin mengacak-acak Golkar

Baca Selengkapnya
Cak Imin: Tak Terlalu Penting Buat PKB Ada di Kabinet atau Tidak
Cak Imin: Tak Terlalu Penting Buat PKB Ada di Kabinet atau Tidak

PKB mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran sudah cukup.

Baca Selengkapnya
Tak Bahas Hak Angket, Istana Minta Pertemuan Jokowi dan 2 Menteri PKB Tak Dispekulasikan ke Mana-Mana
Tak Bahas Hak Angket, Istana Minta Pertemuan Jokowi dan 2 Menteri PKB Tak Dispekulasikan ke Mana-Mana

Ari menyebut pertemuan tersebut juga merupakan permintaan dari para menteri PKB.

Baca Selengkapnya
Isu Andi Widjajanto Gabung TPN Ganjar, Cak Imin: Lemhannas Jangan Partisan, Syukur-Syukur Tak Berpihak
Isu Andi Widjajanto Gabung TPN Ganjar, Cak Imin: Lemhannas Jangan Partisan, Syukur-Syukur Tak Berpihak

Cak Imin berharap Lemhannas tetap independen dan tidak partisan karena Andi Widjajanto gabung TPN Ganjar.

Baca Selengkapnya
Agung Laksono: Golkar Tak Bisa Larang Ridwan Kamil Jadi Cawapres Ganjar!
Agung Laksono: Golkar Tak Bisa Larang Ridwan Kamil Jadi Cawapres Ganjar!

Agung menilai, jika Ridwan Kamil terpilih menjadi cawapres Ganjar, menjadi sebuah kehormatan bagi Partai Golkar.

Baca Selengkapnya
Jokowi Bantah Janjikan Cak Imin Kursi Menhan: Enggak Ada Jatah-Jatah Seperti Itu
Jokowi Bantah Janjikan Cak Imin Kursi Menhan: Enggak Ada Jatah-Jatah Seperti Itu

Jokowi membantah pernah menjanjikan kursi Menteri Pertahanan kepada Cak Imin.

Baca Selengkapnya