JK Sebut Kasus Rommy Berpengaruh pada Elektabilitas Jokowi di Pilpres
Merdeka.com - Operasi tangkap tangan (OTT) dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kepada Rommahurmuziy akan berefek pada Partai Persatuan Pembangunan (PPP) secara keseluruhan maupun pemenangan di Pilpres. Terlebih, kasus dugaan rasuah tersebut tindakan negatif untuk masyarakat.
Hal itu disampaikan Mantan Ketua Umum Partai Golkar yang saat ini menjabat Wakil Presiden, Jusuf Kalla usai menghadiri acara Silahturahmi Kebangsaan di Hotel Horison, Jalan Pelajar Pejuang, Kota Bandung, Minggu (17/3/2019).
Meski demikian, pria yang akrab disapa JK ini tidak mengungkap detil seberapa besar pengaruh dari penangkapan Rommahurmuziy yang merupakan kader partai yang tergabung dalam koalisi pendukung Joko Widodo-Maruf Amin.
-
Bagaimana pengaruh Jokowi terhadap Pilgub Jateng? Responden yang puas dengan kinerja presiden Jokowi mendukung Kaesang dengan 33,8 persen. Di posisi kedua Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi 29,1 persen dan diposisi ketiga Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul 14,8 persen.
-
Apa yang dibicarakan Jokowi dengan PKB? Menurut dia, Jokowi memuji raihan suara PKB dalam Pileg 2024.
-
Apa saja faktor yang mempengaruhi Pilgub Jateng? 'Peta kompetisi Pemilihan Gubernur Jawa Tengah berdasarkan temuan survei ini tampak masih cair. Semua kandidat masih berpeluang untuk saling mengungguli. Selain faktor popularitas calon, faktor Jokowi Effect, melalui tingkat kepuasan kepada presiden dapat berpengaruh,' imbuh dia.
-
Apa saja faktor yang mempengaruhi hasil pemilu? Hasil pemilu dipengaruhi oleh berbagai faktor yang kompleks dan bervariasi tergantung pada konteks politik suatu negara. Beberapa faktor yang umumnya dapat memengaruhi hasil pemilu meliputi: 1. Kandidat dan Partai Politik, 2. Isu Pemilu, 3. Faktor Ekonomi, 4. Media Massa, 5. Partisipasi Pemilih, 6. Sistem Pemilu, 7. Peraturan Pemilu, 8. Sentimen Publik, 9. Dukungan Elektoral, 10. Perubahan Demografis.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Apa yang dibilang Jokowi soal kampanye? 'presiden boleh berkampanye.''
"Setiap masalah yang negatif tentu ada pengaruhnya, seberapa besar pasti ada pengaruhnya, kita tidak tahu (seberapa besar pengaruh kepada elektabilitas Jokowi-Maruf Amin," ucapnya.
Dikaitkan dengan efek terhadap PPP, JK pun meyakini ada efek serupa. Pernyataan itu didasarkan pada pengamatannya terhadap kasus korupsi yang menjerat kader beberapa partai politik.
"Kira-kiranya ada yang kena (OTT KPK) begitu, sama dengan beberapa partai dulu Golkar, Demokrat, PKS, itu terjadi ada efek (elektabilitas)," jelasnya.
Disinggung mengenai pembahasan bersama Tim Kampanye Nasional mengenai penangkapan Rommahurmuziy itu, JK menyebut belum ada strategi lanjutan.
"Belum, belum (ada pembahasan dengan TKN)," pungkasnya.
Sebelumnya, Romahurmuziy ditetapkan sebagai tersangka dugaan beli jabatan bersama dua orang lainnya, yaitu Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Gresik, Muhammad Muafaq Wirahadi (MFQ) dan Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenag Provinsi Jawa Timur (Jatim), Haris Hasanuddin (HRS). Keduanya diduga sebagai pemberi suap terhadap Rommy.
Juru bicara KPK, Febri Diansyah, menyebut OTT terhadap Rommy terkait pengisian jabatan di kantor wilayah Kementerian Agama di daerah atau pusat. Tersangka disebut beberapa kali terlibat tindak pidana suap promosi jabatan.
Hasil rapat pengurus harian Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) diketahui mengganti posisi Rommahurmuziy sebagai ketua umum PPP oleh Suharso Monoarfa sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PPP yang akan dikukuhkan dalam Musyawarah Kerja Nasional.
Kemungkinan posisi Romarhurmuziy sebagai Dewan Penasihat di Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf bakal pun digantikan oleh Suharso Monorfa.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurutnya, pengaruh Jokowi masih dinilai kuat sehingga diprediksi mampu menarik ceruk pemilih yang belum menentukan pilihan atau undecided voters pada Pilkada
Baca SelengkapnyaSurvei terbaru Indikator Politik Indonesia menyatakan elektabilitas Ridwan Kamil dan Pramono Anung selisih tipis 3 persen saja.
Baca SelengkapnyaElektabilitas Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres naik signifikan mengalahkan Mahfud MD dan Cak Imin.
Baca SelengkapnyaGerindra merespons soal elektabilitas Ridwan Kamil sebagai calon gubernur Jakarta masih kalah dari Anies
Baca SelengkapnyaYusril pun membandingkan pasangan calon lain yang juga didukung oleh tokoh-tokoh berpengaruh lain.
Baca SelengkapnyaYusril menanyakan, apa masalahnya jika Jokowi mendukung pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaAirlangga menjelaskan bahwa pilkada melibatkan 508 kabupaten/kota dan 37 provinsi.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil mengklaim pernyataan Jokowi adalah bentuk kejelasan dukungan kepadanya di Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaPoltracking mencatat elektabilitas Prabowo-Gibran mengalahkan Ganjar-Mahfud dan Anies-Cak Imin dengan selisih suara yang besar.
Baca Selengkapnya“PDIP perlu waspada, karena ‘Jokowi Effect’ di Pilpres itu pernah nyata terjadi,” ungkap Luthfi.
Baca SelengkapnyaHabiburokhman menyebut sosok Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep memenuhi syarat maju Pilkada.
Baca SelengkapnyaJokowi effect diyakini mampu mendongkrak elektabilitas Prabowo-Gibran
Baca Selengkapnya