Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

JK tak masalah syarat 'tidak tercela' caketum Golkar dihapus

JK tak masalah syarat 'tidak tercela' caketum Golkar dihapus Wapres JK. ©2016 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyatakan tidak mempermasalahkan syarat calon ketua umum Golkar 'tidak tercela' dihapus. Malahan, dia mengapresiasi penghapusan tersebut.

"Ya bagus," ujarnya di JCC, Senayan, Jakarta, Selasa (3/5).

Meski penghapusan tersebut berimplikasi mempermudah salah satu calon Ketua Umum Partai Golkar, Setya Novanto. Namun, JK‎ menilai tidak mempersalahkan itu. Sebab siapa saja bisa menjadi pemimpin partai berlambang beringin tersebut.

‎"Bisa (Setnov). Siapa saja boleh," tutupnya.

Diberitakan sebelumnya, Pendaftaran akan dibuka mulai tanggal 3 hingga 4 Mei 2016, pukul 10.00 WIB-13.00 WIB di kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar, Ruang Karya II, Jalan Anggrek Nelly Murni, Slipi, Jakarta Barat. Ada berbagai syarat menjadi calon ketua umum. Salah satunya ialah tak terlibat dengan peristiwa 1965.

"Tidak pernah terlibat G30S yang dibuktikan dengan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK)," kata Ketua Komite Pemilihan Munaslub Golkar Rambe Kamarul Zaman di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta, Senin (2/5).

Selain itu calon ketua umum harus pernah menjadi pengurus Partai Golkar baik di tingkat pusat atau tingkat provinsi, pernah menjadi pengurus pusat organisasi pendiri yang didirikan selama satu periode penuh yang dibuktikan dengan SK.

"Aktif terus menerus menjadi anggota Partai Golkar sekurang-kurangnya 5 tahun dan tidak pernah menjadi anggota partai politik lain, yang tertuang dalam surat pernyataan," tuturnya.

Kemudian pernah mengikuti pendidikan dan latihan kader yang dibuktikan dengan copy sertifikat. Lalu memiliki prestasi, dedikasi, disiplin, loyalitas, tidak tercela, memiliki kapabilitas, dan akseptabilitas.

"Bersedia meluangkan waktu dan sanggup bekerjasama secara kolektif dalam Partai Golkar," ungkapnya.

Kewajiban lain ialah mendaftarkan diri sebagai bakal calon ketua umum pada komite pemilihan Munaslub Partai Golkar sesuai jadwal yang ditentukan. Sehat jasmani dan rohani, yang dibuktikan dengan surat keterangan sehat dari rumah sakit pemerintah.

"Bebas narkoba, yang dibuktikan dengan Surat Keterangan Bebas Narkoba dari Rumah Sakit Pemerintah atau BNN," ungkapnya.

Selain itu menyerahkan laporan pajak terakhir dari kantor pajak. Menyerahkan laporan harta kekayaan negara (pejabat negara). Lalu menyerahkan pokok-pokok pikiran untuk membangun Partai Golkar ke depan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi partai politik. Menyerahkan komposisi dan personalia tim sukses bakal calon ketua umum yang ditandatangani bakal calon ketua umum bersangkutan.

"Menyerahkan foto berwarna setengah badan Bakal Calon Ketua Umum ukuran 4x6, masing-masing sebanyak 5 lembar beserta soft copy-nya," ujarnya.

Tak kalah pentingnya, mengikuti sosialisasi dan kampanye bakal calon ketua umum di seluruh zona yang ditetapkan oleh komite sosialisasi dan kampanye Munaslub Partai Golkar. Juga mengikuti debat publik yang pelaksanaannya di ditetapkan oleh komite sosialisasi dan kampanye Munaslub Partai Golkar.

"Mengisi formulir pendaftaran dan surat pernyataan yang disediakan oleh Komite Pemilihan," pungkasnya.

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Senyum Lebar Sekjen PDIP Hasto Saat Dengar MK Ubah Aturan Pilkada
Senyum Lebar Sekjen PDIP Hasto Saat Dengar MK Ubah Aturan Pilkada

Sekjen PDIP Hasto menyampaikan terima kasih kepada MK.

Baca Selengkapnya
Senior Golkar Kritik JK Tolak Munaslub, Ingatkan Kasus Hukum Setya Novanto
Senior Golkar Kritik JK Tolak Munaslub, Ingatkan Kasus Hukum Setya Novanto

Sikap JK dinilai senior Golkar terkait munaslub tidak konsisten kepada Airlangga dan Setya Novanto.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Saya Tidak Ada Intervensi Seleksi Capim KPK
Jokowi: Saya Tidak Ada Intervensi Seleksi Capim KPK

Jokowi menegaskan tak mengintervensi seleksi calon pimpinan (capim) KPK.

Baca Selengkapnya
Jusuf Kalla: Ada Orang Dalam Undang Pihak Luar Kuasai Golkar, Mengkhianati Partai!
Jusuf Kalla: Ada Orang Dalam Undang Pihak Luar Kuasai Golkar, Mengkhianati Partai!

Internal Golkar kembali panas jelang Munas pemilihan ketua umum

Baca Selengkapnya
Bamsoet Pastikan Dinamika Ketum Golkar Tak Ganggu Pencalonan Pilkada 2024
Bamsoet Pastikan Dinamika Ketum Golkar Tak Ganggu Pencalonan Pilkada 2024

Airlangga Hartarto mengundurkan diri dari Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar) sejak 10 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya
Jokowi soal Isu Munaslub Golkar: Itu Urusan Internal, Tak Ada Hubungan dengan Kita
Jokowi soal Isu Munaslub Golkar: Itu Urusan Internal, Tak Ada Hubungan dengan Kita

Jokowi membantah ikut cawe-cawe soal isu Munaslub Golkar.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Disebut Cawe Cawe ke Golkar hingga Airlanggga Mundur, Bola Erat di Tangan Jokowi
VIDEO: Disebut Cawe Cawe ke Golkar hingga Airlanggga Mundur, Bola Erat di Tangan Jokowi

Presiden Jokowi merespons soal mundurnya Airlangga Hartarto dari kursi Ketua Umum Golkar. Jokowi mengatakan mundurnya Airlangga merupakan urusan internal partai

Baca Selengkapnya
Jusuf Kalla Tolak Munaslub Golkar Melengserkan Airlangga: Partai Diganggu Lagi, Makin Kacau Negeri Ini
Jusuf Kalla Tolak Munaslub Golkar Melengserkan Airlangga: Partai Diganggu Lagi, Makin Kacau Negeri Ini

JK mengatakan, apabila Golkar pecah, tidak akan bisa menang pada Pemilu 2024 mendatang.

Baca Selengkapnya
JK: Golkar Sangat Tergantung Penguasa Cari Koalisi, Bahaya Kalau Begini Terus
JK: Golkar Sangat Tergantung Penguasa Cari Koalisi, Bahaya Kalau Begini Terus

JK sebut Golkar telat dalam menentukan arah koalisi pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Baca Selengkapnya
Airlangga Mundur dari Ketum, DPD Golkar Sumsel dan Jateng Yakin Rekomendasi Cakada Tak Berubah
Airlangga Mundur dari Ketum, DPD Golkar Sumsel dan Jateng Yakin Rekomendasi Cakada Tak Berubah

Pengurus DPD Golkar yakin rekomendasi yang telah dikeluarkan untuk calon kepala daerah tidak akan terdampak dari keputusan Airlangga mengundurkan diri.

Baca Selengkapnya
Ramai Dibicarakan, Ini 4 Fakta Partai Golkar yang Jarang Diketahui Orang
Ramai Dibicarakan, Ini 4 Fakta Partai Golkar yang Jarang Diketahui Orang

Golkar tengah menjadi perbincangan hangat usai Ketua Umum partai berlogo beringin ini mundur. Ini sejumlah fakta menarik Partai Golkar.

Baca Selengkapnya
Istana Jawab Pengakuan Agus Rahardjo Pernah Diperintah Jokowi Hentikan Penyidikan Kasus Korupsi e-KTP
Istana Jawab Pengakuan Agus Rahardjo Pernah Diperintah Jokowi Hentikan Penyidikan Kasus Korupsi e-KTP

Agus Rahardjo sebelumnya menyebut pernah dipanggil ke Istana dan diminta presiden menghentikan kasus korupsi e-KTP melibatkan mantan ketua DPR Setya Novanto.

Baca Selengkapnya