Jokowi Ajak Masyarakat Bali Tak Golput di Pilpres 2019
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta masyarakat Bali untuk tidak Golput pada pelaksanaan Pilpres dan Pileg tanggal 17 April 2019 mendatang. Karena keputusan dalam satu hari itu menentukan arah negara Indonesia ke depan.
"Saya titip, 26 hari lagi sudah Pilpres dan Pileg. Saya ingin bapak dan ibu sekalian kita semuanya mengajak (untuk) berbondong-bondong, saudara kita, handatalauni kita, dan teman sekampung kita untuk datang ke TPS menggunakan hak pilihnya," katanya di Kota Denpasar, Jumat (22/3) malam.
Selain itu, Jokowi menjelaskan, mendekati Pilpres dan Pileg banyak kabar bohong dan fitnah yang bertebaran. Dan kabar bohong itu, dia menjelaskan, dapat menyebabkan perpecahan.
-
Apa yang dibilang Jokowi soal kampanye? 'presiden boleh berkampanye.''
-
Apa yang dibicarakan Jokowi dengan PKB? Menurut dia, Jokowi memuji raihan suara PKB dalam Pileg 2024.
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
-
Mengapa Jokowi ingin Pemilu 2024 Jurdil dan Luber? Jokowi ingin Pemilu Serentak 2024 ini berlangsung jujur, adil, langsung, umum, dan rahasia (jurdil dan luber) sehingga membawa kegembiraan bagi masyarakat.
-
Apa yang dilakukan Presiden Jokowi di pernikahan? Presiden Jokowi tanda tangan sebagai saksi akad nikah.
-
Apa yang dibahas Jokowi dengan Parmusi? Dalam pertemuan itu, Jokowi membahas mengenai pemilu 2024 dan masalah Rempang.
"Sekarang ini, sudah mulai banyak di media sosial, mulai banyak dari rumah ke rumah. Apa itu? Kabar fitnah, kabar bohong, hoaks. Mulai bertebaran isu-isu yang bisa memecah kita," jelasnya.
"Jangan takut harus diluruskan, harus di lawan dan harus diberitahu. Harus berani mengatakan yang benar itu benar yang salah itu salah. Karena isunya sudah kemana-mana," sambung mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Jokowi mengungkapkan, saat ini ada isu pemerintah yang baru akan menghapus pendidikan agama dan melegalkan perkawinan sejenis. Kabar tersebut sebenarnya akan mendiskreditkan pasangan Capres dan Cawapres yang ada.
"Ada isu kriminalisasi ulama. Hal-hal seperti ini harus dihentikan. Bangsa ini adalah bangsa yang penuh etika, bangsa ini adalah bangsa yang penuh tata krama, sopan santun, kita semua mempunyai budi pekerti yang baik," ujarnya.
Dia mengingatkan, jangan sampai pemilihan kepada daerah yang awalnya baik malah berujung pada perpecahan antar saudara.
"Jangan sampai antar saudara kita, pilihan Bupati, pilihan Wali Kota, Pileg atau Pilpres, kita tidak saling sapa antar tetangga, antar kampung, antar saudara. Kita lupa, bahwa kita bangsa besar dari Sabang sampai Merauke adalah saudara sebangsa dan setanah air," tutup Jokowi.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di Bali, Kaesang juga membagikan kaus Pecinta Belimbing Sayur saat Kampanye
Baca SelengkapnyaSelain pesan dari Jokowi, De Gadjah juga membeberkan pesan dari Wakil Ketua DPR sekaligus Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad.
Baca SelengkapnyaMahasiswa di Bali Tuntut Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari Mundur
Baca SelengkapnyaDe Gadjah menyatakan tidak ada target kemenangan di Pilgub Bali.
Baca SelengkapnyaEros Djarot menilai sikap Jokowi terkait pencalonan Gibran sebagai cawapres Prabowo melawan hukum.
Baca SelengkapnyaLalu, di sisi tengah ada gambar wajah Presiden Jokowi antara Prabowo dan Gibran.
Baca Selengkapnya"Sesama tetangga tidak saling sapa, tidak boleh. Sesama ibu pengajian tidak saling sapa tidak boleh," kata Jokowi
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menjawab mengenai dukungannya ke PDIP dan Ganjar Pranowo di 2024.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui Pemilu 2024 menimbulkan adanya gesekan perbedaan pilihan di masyarakat.
Baca SelengkapnyaIstana meluruskan ucapan Presiden Jokowi soal presiden boleh kampanye dan memihak.
Baca SelengkapnyaPakar Hukum Tata Negara Feri Amsari menyoroti penyataan Jokowi soal Presiden boleh kampanye dan memihak.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi merespons serangan negatif selama ini yang ditujukan kepadanya.
Baca Selengkapnya