Jokowi bantah perang dingin dengan Megawati
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membantah hubungannya merenggang dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Meski saat menghadiri acara Munas Partai Hanura keduanya yang duduk berdampingan tampak kaku dan jarang berbicara.
Pada acara Munas Hanura di Diamond Solo Convention Center itu Jokowi duduk diapit Megawati di samping kiri dan Ganjar Pranowo di sebelah kanan. Namun Jokowi lebih sering berkomunikasi dengan Gubernur Jawa Tengah tersebut.
Ditemui wartawan usai acara pembukaan munas, Jokowi membantah hubungannya tidak harmonis dengan Megawati. Mantan wali kota Solo tersebut justru mengaku sering bertemu dengan putri proklamator itu.
-
Siapa yang bertemu dengan Presiden Jokowi? Dalam lawatannya ke Jakarta, Paus Fransiskus bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta.
-
Siapa yang Jokowi temui? Jokowi bersama Ibu Negara Iriana terlebih dahulu menyapa anak-anak di tenda pengungsian. Jokowi dan Iriana membagikan makan siang, susu, makanan ringan, hingga buku kepada anak-anak yang ada di posko tersebut.
-
Siapa yang menemui Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Siapa yang akan bertemu Jokowi? 'Rencana nanti pak RT, pak RW dan sebagian warga mau sowan ke rumahnya. Mungkin satu minggu setelah ini, kalau hari-hari seperti ini masih ramai,' katanya.
-
Siapa yang ingin bertemu Megawati? Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan keinginan untuk melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
-
Siapa yang mendampingi Jokowi dalam pertemuan? Sementara, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi lebih dulu datang di istana Kepresidenan. Budi ikut mendampingi Jokowi dalam pertemuan bersama Satya.
"Siapa bilang ada perang dingin? Saya tiap hari bertemu Bu Mega," kata Jokowi sembari tersenyum, usai memberikan sambutan pada pembukaan Munas II Partai Hanura di Diamond Convention Center, Solo, Jumat (13/2/2015).
Isu kerenggangan hubungan keduanya berawal saat sejumlah elite PDIP yang berniat mencoba menggeser 'Trio Macan' yakni Kepala Staf Kepresidenan Luhut Panjaitan, Menteri BUMN Rini Soemarno, dan Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto dari Istana Negara.
Meski sebelumnya Plt Sekjen PDIP juga menepisnya, namun saat menghadiri pembukaan Munas Hanura, Jokowi yang datang beriringan dengan Megawati tak terlihat berkomunikasi. Bahkan hingga acara selesai keduanya sama sekali tidak berbicara.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kabar tersebut dihembuskan oleh Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku belum ada rencana pertemuan dengan Megawati.
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan justru jika Jokowi dan Megawati tak pernah bertemu akan menimbulkan pertanyaan besar.
Baca SelengkapnyaBahlil mengaku tidak tahu apabila ada upaya mengalangi pertemuan antara Jokowi dengan Megawati.
Baca SelengkapnyaAri membantah pertemuan dalam rangka langkah politik terkait dengan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaAri Dwipayana menjawab soal kabar Jokowi meminta Sri Sultan Hamengku Buwono X memfasilitasi pertemuan dengan Ketum PDIP Megawati
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo mengungkapkan respons Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri saat mendengar kabar Presiden Jokowi ingin bertemu.
Baca SelengkapnyaGugatan ini buntut kasus Perbuatan Melawan Hukum dengan sangkaan menghina Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaPDIP ibaratkan hubungan Jokowi dan Megawati ibarat ibu dan anak, yang pastinya sering terjadi perbedaan pendapat.
Baca SelengkapnyaHasto menyebut, kedatangan Presiden Jokowi nanti akan didampingi oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani hingga Menteri PURP Basuki Hadimuljono.
Baca SelengkapnyaJokowi mendapat pertanyaan dari wartawan apakah dirinya ikut menjembatani pertemuan antara Megawati dan Prabowo.
Baca SelengkapnyaKetua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri merasa tersentil dengan situasi yang seolah-olah partainya dalam kondisi panik karena Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya