Jokowi Beri 1 Kursi Untuk PPP, PDIP dan Golkar Berapa?
Merdeka.com - Dalam sebulan terakhir, partai-partai pendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin aktif bermanuver meminta jatah menteri. Beberapa partai telah menyetor nama-nama kader terbaik yang dianggap layak mengisi kabinet. Permintaan itu dianggap konsekuensi logis atas keberhasilan mereka mengantarkan Jokowi kembali berkuasa.
Presiden Joko Widodo masih pilah pilih nama plus pembagian porsi menteri untuk barisan partai pendukungnya. Pembagiannya untuk partai koalisi dan profesional. Kabarnya, baru satu partai yang sudah diberitahu Jokowi jatah kursi yang mereka dapat. Partai itu adalah Partai Persatuan Pembangunan.
Kasak kusuk di internal koalisi Jokowi, partai berlambang Ka'bah mendapatkan satu pos menteri. Jumlah tersebut tampaknya disesuaikan dengan perolehan suara PPP di Pemilu 2019 lalu. PPP nyaris gagal lolos ke DPR dengan hanya meraup 4,52 persen dan berada di urutan ke-9.
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Siapa yang mengklaim telah menyatu dengan Jokowi? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan.
-
Siapa saja yang mendampingi Jokowi? Jokowi tampak didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
-
Bagaimana tanggapan Jokowi soal Kabinet Prabowo? Jokowi mengaku tak memberi masukan kepada Prabowo soal penambahan kementerian. 'Kabinet yang akan datang ditanyakan dong kepada presiden terpilih. Tanyakan kepada presiden terpilih. Tanyakan pada presiden terpilih,' kata Jokowi kepada wartawan di Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi, Depok, Jawa Barat, Selasa (7/5).
-
Apa yang dibicarakan Jokowi dengan PKB? Menurut dia, Jokowi memuji raihan suara PKB dalam Pileg 2024.
-
Apa usulan PKS untuk Jokowi? Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi atau Habib Aboe mengusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang bakal capres Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto untuk makan siang di Istana Kepresidenan.
"Rahasia," kata Sekjen PPP Arsul Sani sembari mengakui bahwa Jokowi telah memberi tahu jumlah kursi menteri untuk partainya.
Info dari sumber merdeka.com, Jokowi sudah menentukan proyeksi partai pendukungnya di kabinet mendatang. PDIP, sebagai partai pemenang dan pengusung utama Jokowi bakal mendapatkan jatah terbanyak yakni 6-7 kursi menteri, Golkar di urutan berikutnya mendapat 4 kursi, PKB dan NasDem masing-masing 3 kursi dan PPP 1 kursi.
Sementara, nasib partai pendukung yang gagal ke Senayan seperti Partai Hanura, PSI, Perindo, PKPI dan PBB pun masih dikaji. 4 Partai kabarnya sedang dicarikan tempat lain oleh Jokowi.
Di lain pihak, Sekretaris Jenderal Partai NasDem Johnny G Plate ogah buka suara. Dia menyebut, urusan jatah menteri pasti akan disampaikan langsung oleh Jokowi. Namun, sampai hari ini pertemuan antar pimpinan koalisi belum juga terlaksana.
"Ya belum ada pembicaraan. Belum ada pembicaraan kemarin dari Pak Jokowi sejauh ini belum ada pembicaraan. Masih lama kan itu," ujar Plate.
Dikonfirmasi terpisah, Golkar menyatakan belum ada pembicaraan apapun baik bersifat formal dan informasl soal urusan menteri dengan Presiden Jokowi. Ketum Airlangga juga bersikap pasif alias menyerahkan Jokowi untuk menentukan kader yang bakal ditunjuk.
Dari sumber di internal Golkar, sejauh ini partai beringin diberikan tiga jatah kursi menteri. Dua di antaranya sudah milik Airlangga Hartarto dan Agus Gumiwang Kartasasmita.
"Satu lagi milik Satya Yudha yang kabarnya sudah dipanggil," kata sumber di DPP Golkar itu.
Terkait hal itu, Golkar juga belum mau buka suara. Partai pimpinan Airlangga itu menyerahkan sepenuhnya kepada Jokowi sebagai pemegang hak prerogatif.
"Belum ada pembicaraan yang disampaikan kepada kita ya soal itu," tegas Ketua Bidang PP Sumatera IV Partai Golkar Bobby Adityo Rizaldi.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengingat PPP saat ini mendukung pemerintahan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi merupakan kader PDIP, mengapa memilih mengendors partai lain.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie mengusulkan, Presiden Jokowi memimpin Parpol koalisi pengusung Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaJokowi membantah berkomunikasi dengan Golkar dan PAN sebelum kedua partai itu mendeklarasikan dukungan untuk Prabowo.
Baca SelengkapnyaMomen pertemuan itu diunggah Kaesang Pangarep dengan caption 'Pelatih sedang memberikan arahan'
Baca SelengkapnyaJokowi sempat meluangkan waktu untuk ngeteh bersama PSI di Braga.
Baca SelengkapnyaBahkan, relawan Jokowi juga sudah merapat ke PSI dan memberikan dukungan agar lolos ke DPR.
Baca SelengkapnyaNamun Kaesang menegaskan tidak ingin mencampuri urusan dapur partai lain.
Baca SelengkapnyaKaesang mengatakan, bahwa saat dirinya bertemu dengan Presiden Jokowi obrolannya dan arahannya juga banyak.
Baca SelengkapnyaJokowi yakin PSI lolos ke senayan karena kader partai yang dipimpin Kaesang itu berani mengkritik.
Baca SelengkapnyaSandiaga Uno mengaku sempat berkomunikasi dengan sejumlah parpol, termasuk Demokrat.
Baca SelengkapnyaWalaupun belum keluar dari PDIP, Jokowi dinilai sudah sangat erat dengan PSI.
Baca Selengkapnya