Jokowi bisa evaluasi kabinet dengan dua cara ini
Merdeka.com - Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research dan Consulting (SRMC) menilai rencana perombakan Kabinet Kerja hendaknya dilakukan setelah pemerintah menyusun daftar agenda prioritas. Setelah itu, barulah dilakukan evaluasi.
"Jokowi tidak jelas bentuk reshuffle seperti apa. Harusnya mempertegas kembali agenda prioritasnya seperti apa," kata Djayadi Hanan dalam diskusi di Jakarta, Kamis (9/7).
Soal evaluasi kabinet, menurut Djayadi, bisa dilakukan dua cara, yakni melalui teknokrasi dan politik. Cara teknokrasi yakni melihat kapasitas kerja dalam kabinet dan solidaritas bersama presiden menjalankan program pemerintah.
-
Kenapa Jokowi reshuffle kabinetnya? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle kabinet menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
-
Kenapa Jokowi tidak ikut campur dalam kabinet? 'Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024,' kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Bagaimana Jokowi melakukan reshuffle? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
-
Siapa menteri Jokowi yang dipanggil MK? Empat menteri itu meliputi Menteri Koordinator (Menko) Pembangunan Manusia, dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy, Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dan Menteri Sosial Tri Rismaharini.
-
Siapa menteri Jokowi yang terlibat korupsi? Para Menteri Jokowi yang Terjerat Kasus Korupsi Dua periode pemerintahan Presiden Jokowi setidaknya ada bebarapa menteri yang terjerat kasus korupsi.
-
Kenapa menteri Jokowi korupsi? Di mana para menteri yang terjerat korupsi adalah kader partai pendukung pemerintah.
"Serta evaluasi politik, jangan sampai ada menteri menjalankan kekuasaannya sendiri. Mereka juga harus paham politik dan hukum," jelas dia dalam diskusi tersebut.
Dalam kesempatan yang sama, pengamat politik Salim Said justru menyerahkan kebijakan reshuffle berdasarkan keinginan dan kebutuhan pimpinan negara.
"Itu tergantung kesenangan beliau butuh atau tidak. Saya melihatnya, reshuffle sebagai sesuatu yang dipaksakan. Karena banyak menteri yang disodorkan kepada beliau, tanpa pilihan dari Presiden," kata Salim.
Salim melihat pemilihan menteri justru datang dari keinginan para pemimpin partai pendukung. Bagi dia, Jokowi seharusnya berani memilih dan menjadi dirinya sendiri.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dave menilai, Jokowi sebagai presiden ada baiknya saling diskusi dengan Prabowo yang bakal melanjutkan pemerintahannya.
Baca SelengkapnyaJokowi menegaskan penyusunan kabinet adalah hak prerogatif presiden.
Baca SelengkapnyaPengamat Politik Ujang Komarudin menilai, Jokowi tidak perlu untuk cawe-cawe
Baca SelengkapnyaBegitu juga dengan menteri disebut Jokowi boleh berkampanye
Baca SelengkapnyaHasto ungkap hasrat Jokowi yang terus ingin berkuasa meski sudah tak lagi menjadi presiden.
Baca SelengkapnyaWakil Presiden ke-12 RI Jusuf Kalla menjelaskan proses pembagian kursi menteri saat pemerintahannya.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi mengklaim tak ikut campur atau cawe-cawe dalam penyusunan kabinet Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaAndi Gani memastikan Jokowi tak ikut campur dalam kisruh internal Kadin.
Baca SelengkapnyaRespons Jokowi soal Rencana Prabowo Tambah Jumlah Kementerian Jadi 40
Baca SelengkapnyaHasto menduga terjadi fragmentasi atau perpecahan di jajaran menteri KIM.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, semua menteri bahkan presiden boleh berkampanye atau mendukung salah satu kandidat pada Pemilu 2024.
Baca Selengkapnya