Jokowi: Coba di Negara Mana Ada Presiden Lewat Dicegat Warga

merdeka.com Sekitar 5 Tahun yang lalu

Merdeka.com - Calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo atau Jokowi bercerita tentang perjalanannya dicegat warga sebanyak enam kali saat berangkat dari bandara Bandar Udara Domine Eduard Osok menuju Gedung Aimas Convention Center, Kabupaten Sorong.

Saat itu, Jokowi berencana menemui para pendukungnya yang telah menunggu sejak sore sekitar pukul 15.00 WIT. Ini disampaikan Jokowi saat bertemu warga Ngawi di GOR Bung Hatta Jawa Timur, Selasa (2/4).

"Untuk menuju ke gedung (Aimas Convention Center, Kabupaten Sorong) 12 kilo, harusnya 15 menit sampai. Tetapi jadinya sampai 1,5 jam karena di jalan dicegat sama masyarakat," kata Jokowi.

Orang lain juga bertanya?

Menurut mantan Wali Kota Solo ini, sepanjang jalanan Kota Sorong dipadati warga yang ingin bertemu dirinya. Bahkan setiap menempuh perjalanan kurang lebih satu km, mobil yang ditumpanginya disetop warga.

"Maju, maju sekilo dicegat, maju sekilo lagi dicegat. Coba di negara mana yang ada presiden lewat dicegati, coba. Mboten iku, mboten enten," ujar dia.

"Biasanya kalau presiden mau lewat itu jalan bersih, nguing nguing nguing. Ya ini dicegat, dicegat, dicegat. Ini pripun, sampai geleng-geleng ini pripun malah dicegat," sambungnya.

Lantaran melihat antusias warga Sorong yang ingin bersalaman dengannya, Jokowi tak berdiam diri di dalam mobil. Jokowi memilih turun untuk menyapa warga sambil berjabat tangan.

Akibatnya, Jokowi baru bisa sampai Gedung Aimas Convention Center, Kabupaten Sorong sekitar pukul 23.00 WIT.

"Saya sampai di gedung jam 11.05 malam. Harusnya jam 11 sudah tidak boleh kampanye. Saya tanya pak Seskab (Pramono Anung) 'tanyakan ke Bawaslu sudah jam 11 lebih masih bisa ngomong enggak?'. Jauh-jauh dari Jakarta-Manado ke Sorong enggak bisa bicara gimana, ngapain. Boleh katanya tapi jangan panjang-panjang. Ya sudah, saya bicara pendek, 15 menit rampung, selesai," jelas Jokowi.

Jokowi memang melakukan kampanye terbuka di Kota Sorong pada Senin, 1 April 2019. Kampanye tersebut dilakukan usai mengunjungi lokasi banjir di Sentani, Kabupaten Jayapura.

(mdk/ray)