Jokowi: Dibilang boneka nggak apa-apa, saya bonekanya rakyat

Merdeka.com - Bakal calon presiden dari PDI Perjuangan (PDIP) Joko Widodo (Jokowi) tidak masalah jika dirinya dianggap sebagai calon presiden boneka dengan mengenakan pakaian kotak-kotak. Sindiran ini disampaikan oleh salah satu kader Partai Gerindra Fadli Zon.

Namun, Jokowi menambahkan, ia bersedia menjadi boneka bukan untuk kepentingan politik, melainkan kepentingan rakyat.

"Saya dibilang boneka nggak apa-apa tapi saya bonekanya Rakyat," jelasnya di Jalan Petogogan, Jakarta Selatan, Kamis (3/4).

Sedangkan gencarnya serangan politik dari Partai Gerindra, tidak menjadi masalah bagi Jokowi. Bahkan, ia tidak mempermasalahkan adanya serangan tersebut. "Saya nggak apa," tutupnya singkat.

Seperti diketahui, setelah menulis beberapa puisi menyindir PDIP, Megawati dan Jokowi, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon kini membuat sajak baru berjudul: 'Sajak tentang Boneka'. Isinya berupa sindiran tentang sebuah boneka yang tak mampu berbuat apa-apa.

Fadli mengibaratkan, bahwa sebuah boneka tersebut berbaju kotak-kotak. Boneka itu tak mampu berkata-kata banyak dalam berbicara.

Tidak hanya itu, dia juga menyebut boneka tak punya harga diri dan hati nurani. Menurut Fadli, boneka tak bisa berbuat apa-apa kecuali mengikuti keinginan pemiliknya.

Berikut sajak lengkap dari anak buah Prabowo ini:

Sajak tentang boneka

sebuah boneka

berbaju kotak merah muda

rebah di pinggir kota

boneka tak bisa bersuara

kecuali satu dua kata

boneka tak punya wacana

kecuali tentang dirinya

boneka tak punya pikiran

karena otaknya utuh tersimpan

boneka tak punya rasa

karena itu milik manusia

boneka tak punya hati

karena memang benda mati

boneka tak punya harga diri

apalagi nurani

dalam kamus besar boneka

tak ada kata jujur, percaya dan setia

boneka bebas diperjualbelikan

tergantung penawaran

boneka jadi alat mainan

bobok-bobokan atau lucu-lucuan

boneka mengabdi pada sang tuan

siang dan malam

boneka bisa dipeluk mesra

boneka bisa dibuang kapan saja

sebuah boneka

tak punya agenda

kecuali kemauan pemiliknya