Jokowi dikritik iklan bioskop, PDIP ungkit pembagian bansos era SBY
Merdeka.com - Bakal calon presiden petahana Joko Widodo dikritik 'mempolitisasi bioskop' karena menampilkan iklan pembangunan infrastruktur di bioskop-bioskop. Parpol oposisi meminta pemerintah menurunkan iklan tersebut.
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menanggapi tudingan Jokowi curi start kampanye dengan iklan pemerintah yang diputar di bioskop. Hasto mengungkit periode pertama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang mengkampanyekan dana bantuan langsung tunai (BLT) menjelang Pilpres 2009.
"Zaman SBY jadi presiden saat itu ada politik bansos yang berdasarkan penelitian dari tahun 2008 sampai Februari 2009 itu jumlahnya miliaran," kata Hasto di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (13/9).
-
Apa yang dikatakan Hasto soal Jokowi? Lebih lanjut Hasto menyatakan, Jokowi ingin mempertahankan kekuatan politik dengan menguasai parpol. Tidak hanya PDIP namun juga Partai Golkar pimpinan Airlangga Hartarto, salah satu pembantunya di Kabinet Indonesia Maju.
-
Apa yang dibilang Jokowi soal kampanye? 'presiden boleh berkampanye.''
-
Gimana caranya Jokowi ikut kampanye? Pasal 281 mensyaratkan pejabat negara yang ikut berkampanye dilarang untuk menggunakan fasilitas negara atau mereka harus cuti di luar tanggungan.
-
Bagaimana cara Setyo Wahono berkampanye? Dalam berkampanye, Wahono sering mengadakan blusukan ke pasar-pasar yang ada di Bojonegoro. Di sana dia dengan sabar mendengarkan keluhan para pedagang, mengadakan diskusi, hingga membagikan cinderamata.
-
Bagaimana Prabowo berkampanye? Prabowo bakal menghadiri Waktunya Indonesia Maju di Sentul International Convention Center (SICC)
-
Kenapa Jokowi dibolehkan ikut kampanye? Undang-Undang Pemilu tidak melarang seorang presiden untuk ikut kampanye, apakah untuk pemilihan presiden atau pemilihan legislatif. Beleid yang sama juga tidak melarang kepala negara untuk berpihak atau mendukung salah satu pasangan calon presiden.
Sekretaris Koalisi Indonesia Kerja itu mempertanyakan pihak-pihak yang mempersoalkan iklan capaian kinerja pemerintah. Hasto mengingatkan, ada perbedaan penyalahgunaan kekuasaan (abuse of power) dan menggunakan kekuasaan (use of power).
"Abuse of power itu contohnya ketika ada salah satu pimpinan yang minta anaknya difasilitasi pada saat keluar negeri," kata dia.
Menurutnya, iklan pemerintah yang diputar di bioskop adalah wajar disampaikan ke publik. Sebab, masyarakat perlu tahu ke mana uang pajak dipakai pemerintah. Karena itu perlu disosialisasikan keberhasilan pemerintah yang telah dikerjakan.
"Dalam konteks penyampaian keberhasilan ya itu merupakan posisi strategis yang dimiliki incumbent di manapun," jelasnya.
Sebelumnya, media sosial ramai membincangkan iklan pemerintah terkait pembangunan bendungan. Iklan berjudul '2 musim, 65 bendungan' itu diputar sebelum penayangan film di bioskop. Iklan tersebut dibuat oleh Kominfo.
Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon ikut mengomentari. Dia mendesak agar segera dicopot. "Sebaiknya iklan ini dicopot dari bioskop," kata Fadli melalui akun Twitter-nya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pernyataan Jokowi boleh mendukung capres menimbulkan sentimen negatif
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyoroti lokasi saat Presiden Jokowi menyatakan Presiden boleh kampanye dan memihak.
Baca SelengkapnyaHasto menilai hal itu membuktikan antara Ganjar dan Presiden Jokowi terbiasa untuk melakukan blusukan yang juga menjadi kebiasaan para kader-kader banteng.
Baca SelengkapnyaHasto menyebut ada paket bansos yang ditumpuk di Kantor DPD Golkar Yogyakarta.
Baca SelengkapnyaHasto juga blak-blakan menjawab isu-isu panas terkini.
Baca SelengkapnyaMereka merasa banyak pihak yang mempolitisasi kebijakan pemerintah dan adanya intimidasi.
Baca SelengkapnyaFoto-foto adanya penumpukan bansos itu merupakan bukti kuat.
Baca SelengkapnyaMenurut Raja Juli, presiden maupun menteri merupakan warga negara yang memiliki hak politik untuk mendukung kandidat pilpres.
Baca SelengkapnyaSekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto, menilai pemilihan umum (Pemilu) 2024 bukan sekedar Jokowi effect.
Baca SelengkapnyaPanel Barus menyebut PDIP tengah memainkan taktik bambu
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menggelontorkan bansos baru berupa beras 10 kilogram dan BLT dengan anggaran sebesar Rp11,2 triliun. Kebijakan ini lantas menuai polemik.
Baca SelengkapnyaAnggaran tersebut dipotong guna memenuhi kebutuhan penyediaan Bansos.
Baca Selengkapnya