Jokowi Dinilai Berpotensi jadi King Maker di Pilpres 2024
Merdeka.com - Faktor Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menentukan dukungan kepada Capres 2024 dinilai berpengaruh. Dari survei hasil survei Akar Rumput Strategic Consulting (ARSC), mayoritas responden menjawab setuju Jokowi sebaiknya mendukung figur untuk Capres 2024.
Pertanyaan yang diajukan adalah 'Jokowi sebaiknya menyatakan dukungan kepada salah satu sosok calon presiden yang akan meneruskan program-programnya selama ini?'.
Survei ARSC tersebut melibatkan 1.200 responden di 34 provinsi yang dilakukan selama periode 26 April-8 Mei 2021.
-
Siapa yang unggul dalam survei Pilkada Jabar? 'Ini nama nama yang muncul di kalangan elite, Dedi Mulyadi muncul dari internal Gerindra, Ilham Akbar Habibie dari Nasdem, Ridwan Kamil dari Golkar,' kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam paparan surveinya pada 4 Juli 2024 lalu.
-
Siapa yang mendukung Prabowo di Pilpres 2024? Pengamat Politik Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Moch Mubarok Muharam menyebut Prabowo Subianto sudah mendapatkan dukungan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk maju pada Pilpres 2024.
-
Apa harapan Jokowi untuk Pemilu 2024? 'Ya ini adalah pesta demokrasi kita berharap ini betul-betul jadi pesta rakyat, dan juga berlangsung dengan jurdil, luber dan diiktui oleh seluruh rakyat Indonesia dengan kegembiraaan karena ini adalah pesta rakyat. Pesta demokrasi,' jelasnya.
-
Bagaimana pengaruh Jokowi terhadap Pilgub Jateng? Responden yang puas dengan kinerja presiden Jokowi mendukung Kaesang dengan 33,8 persen. Di posisi kedua Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi 29,1 persen dan diposisi ketiga Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul 14,8 persen.
-
Siapa yang menilai Jokowi layak jadi Wantimpres? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menilai, Presiden Joko Widodo (Jokowi) layak untuk menjadi bagian dari Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
-
Bagaimana survei ini dilakukan? Survei dilakukan di seluruh Indonesia melibatkan 1.262 responden secara nasional, dan 4.000 responden di Jawa.
Metode survei yang dipakai adalah multistage random sampling dan dilakukan melalui sambungan telepon. Adapun margin error plus minus 2,9 persen.
Hasilnya, 74,13% responden menjawab setuju. Sementara, 23,88% tidak setuju dan tidak tahu 1,65%.
"'Faktor Jokowi' menjadi faktor yang krusial dalam menentukan konfigurasi sumber-sumber kepemimpinan nasional Pilpres 2024 mendatang," kata peneliti ARSC Bagus Balghi dalam paparan 'Sumber Kepemimpinan Nasional: Menuju 2024' pada Sabtu (22/5).
Di kesempatan sama, Elite Partai NasDem Saan Mustopa menilai penting Jokowi menyokong seseorang untuk menjadi Capres di Pilpres 2024. Menurutnya, kepala negara yang menjabat dua periode punya kekuatan elektoral.
"Penting juga catatan terkait dengan endorsement Pak Jokowi, siapapun presiden yang akan mengakhiri masa jabatannya di periode kedua, tentu dia juga punya kekuatan untuk mengendorse," kata Saan.
Menurutnya, sokongan Jokowi akan memberikan efek elektoral terhadap calon presiden yang diendorse. Calon yang didukung Jokowi juga bisa berkesinambungan dalam kepemimpinan nasionalnya saat ini.
"Jadi kesinambungan pemerintahan terkait dengan program-program nasional agar ke depan tetap ada kontinuitas jadi hal ini menjadi hal-hal yang sangat penting di posisi Pak Jokowi terhadap siapa yang akan diendorse sebagai calon presidennya," pungkas anggota DPR RI ini.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Burhanuddin menyebutkan, kepuasan terhadap kinerja Presiden mayoritas tercatat di tiap segmen demografi warga dan setiap wilayah.
Baca SelengkapnyaPengamat menilai, Jokowi cenderung mendukung Prabowo di Pilpres 2024 karena ingin menjadi kingmaker.
Baca SelengkapnyaHanya 61,0 persen responden akan mempertimbangkan sosok didukung Jokowi.
Baca Selengkapnya"Mayoritas warga cukup/sangat puas atas kinerja Joko Widodo sebagai Presiden, 75,8%," tulis dalam survei tersebut
Baca Selengkapnyasurvei dilakukan Indikator Politik Indonesia dalam rentang 25 Agustus – 3 September 2023, menempatkan 1.200 responden.
Baca Selengkapnya21,2 persen responden memilih Ganjar-Mahfud dan 10,6 persen memilih Anies-Muhaimin.
Baca SelengkapnyaTingginya approval rating tersebut pun membuat rebutan capres.
Baca Selengkapnya52,2 persen publik tidak tahu KPU sudah memutukan hasil Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator ini dilakukan pada tanggal 18-21 Februari 2024 kemarin.
Baca SelengkapnyaApabila dirinci sebanyak 17,4 persen responden merasa sangat puas dan 69,1 persen responden cukup puas.
Baca SelengkapnyaTingkat kepuasan kinerja pemerintah mempengaruhi pilihan capres-cawapres di Pemilu 2024.
Baca Selengkapnyapihak yang paling potensial melakukan kecurangan berdasarkan survei adalah partai politik dengan presentase 17,1 persen.
Baca Selengkapnya