Jokowi Dua Kali Gagal, Kini Sang Menantu Taklukkan Kota Medan
Merdeka.com - Hitung cepat sejumlah lembaga survei terhadap Pilkada Kota Medan memenangkan pasangan nomor urut 1, M Bobby Afif Nasution-Aulia Rachman. Jika hasil ini tak meleset, artinya Bobby sudah berhasil menaklukkan kota yang tak mampu dikuasai mertuanya Joko Widodo (Jokowi) pada dua kali pemilihan presiden.
Berdasarkan hitung cepat yang dilakukan Charta Politika dan Populi Center pasangan nomor urut 2, Bobby Nasution dan Aulia Rahman, unggul dengan persentase 55,2 persen, berbanding 44,8 persen untuk pasangan nomor urut 1 Akhyar Nasution-Salman Alfarisi.
Kemenangan Bobby-Aulia juga menjadi hasil hitung cepat Populi Center. Hasil quick count pada pukul 20.25 WIB menunjukkan, pasangan calon Bobby Afif Nasution – Aulia Rachman unggul dengan 53,28 persen. Meninggalkan pasangan Akhyar Nasution – Salman Alfarizi dengan 46,72 persen.
-
Siapa yang unggul dalam survei Pilkada Jabar? 'Ini nama nama yang muncul di kalangan elite, Dedi Mulyadi muncul dari internal Gerindra, Ilham Akbar Habibie dari Nasdem, Ridwan Kamil dari Golkar,' kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam paparan surveinya pada 4 Juli 2024 lalu.
-
Siapa yang Bobby Nasution ajak untuk menjaga aset kota Medan? Bobby Nasution mengajak seluruh pihak untuk sepakat dan menjaga komitmen untuk mengamanka seluruh aset daerah.
-
Bagaimana Bobby Nasution ingin menjaga aset kota Medan? “Investor akan berpikir, sedangkan aset daerah saja bisa hilang, apalagi aset swasta. Jangan sampai pikiran ini muncul,“ ungkapnya.
-
Siapa yang dipilih di Pilkada? Pilkada adalah proses pemilihan demokratis untuk memilih kepala daerah dan wakil kepala daerah.
-
Siapa yang dipilih dalam Pilkada? Pilkada adalah proses di mana masyarakat memilih pemimpin lokal, seperti gubernur, bupati, atau wali kota, yang akan memegang kendali atas pemerintahan daerah mereka selama beberapa tahun ke depan.
-
Siapa yang mendukung Bobby Nasution? “Bagian berikutnya adalah Bobby ini kan rupanya punya banyak pendukung bukan hanya dari partai politik ya tetapi juga dari kalangan Relawan. Dan lagi-lagi itu kan bagian dari contohnya Pak Jokowi di mana Pak Jokowi itu kekuatannya bukan cuma dari segi partai politik tapi juga dari relawan gitu loh,“
Sementara mertuanya, Jokowi tidak pernah menang di Kota Medan. Pada Pilpres 2014, Jokowi yang berpasangan dengan Jusuf Kalla (JK) tidak mampu mengungguli pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa di Kota Medan. Jokowi-JK hanya mendapat 486.395 suara atau 47,84 persen, sedangkan Prabowo-Hatta mendapatkan 530.243 atau 52,16 persen.
Jokowi-JK hanya unggul di 9 kecamatan, yakni: , Medan Timur, Medan Helvetia, Medan Barat, Medan Kota, Medan Polonia, Medan Baru, Medan PetisahMedan Tuntungan, dan Medan Selayang. Sementara Prabowo-Hatta unggul di 12 kecamatan, yakni: Medan Denai, Medan Maimun, Medan Tembung, Medan Perjuangan, Medan Amplas, Medan Area, Medan Sunggal, Medan Belawan, Medan Johor, Medan Marelan, Medan Labuhan, dan Medan Deli.
Pada Pilpres 2019, Jokowi bersama pasangannya KH Ma'ruf Amin kalah dari Prabowo-Sandiaga Uno. Jokowi-Ma’ruf hanya meraih 542.221 suara, sedangkan Prabowo-Sandi meraih 645.209 suara.
Dari 21 kecamatan di Medan, Prabowo-Sandi menang di 14 kecamatan, yakni: Medan Perjuangan, Medan Timur, Medan Labuhan, Medan Tembung, Medan Maimun, Medan Marelan, Medan Belawan, Medan Amplas, Medan Area, Medan Sunggal, Medan Deli, Medan Helvetia, Medan Denai, dan Medan Johor.
Sementara Jokowi - Ma'ruf hanya menang di tujuh kecamatan, yaitu: Medan Petisah, Medan Polonia, Medan Baru, Medan Barat, Medan Tuntungan, Medan Kota, dan Medan Selayang.
Jika hasil pilkada Kota Medan sesuai dengan hasil hitung cepat, Bobby mampu menaklukkan Kota Medan, hal yang tidak mampu dilakukan mertuanya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bobby tetap berpeluang menang meski harus melawan petahana yakni Mantan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi.
Baca SelengkapnyaBobby menegaskan percaya mendukung Prabowo untuk meneruskan kerja-kerja dilakukan Presiden Jokowi
Baca SelengkapnyaBobby Nasution memimpin quick count Pilkada Sumut dengan perolehan 62,79 persen, sementara Edy Rahmayadi percaya bahwa real count akan menentukan kemenangan.
Baca SelengkapnyaJokowi buka suara terkait sindiran terkait pengaruhnya pada pencalonan menantunya Bobby Nasution sebagai calon Gubernur Sumut.
Baca SelengkapnyaMenurut Djarot, Jokowi sengaja menggunakan cara kotor, seperti membagikan bansos untuk mendapat suara
Baca SelengkapnyaPartai Golkar mendukung Bobby di Pilgub Sumut lantaran pengalamannya selama menjadi Wali Kota Medan.
Baca SelengkapnyaEdy Rahmayadi menilai hasil quick count tidak menjadi landasan untuk memenangkan pemilihan kepala daerah.
Baca SelengkapnyaBobby Nasution menyampaikan tidak mempermasalahkan siapapun lawan majunya di Pilkada Sumut nanti.
Baca SelengkapnyaDjarot menegaskan, Bobby sudah secara otomatis bukan lagi menjadi kader PDIP.
Baca SelengkapnyaKomarudin mengaku memahami perasaan Bobby yang tetap ingin berada di PDIP.
Baca SelengkapnyaWali Kota Medan, Bobby Nasution membenarkan bahwa dirinya sudah menjadi kader partai Golkar.
Baca SelengkapnyaWali Kota Solo yang juga Wapres terpilih, Gibran Rakabuming Raka, memberikan tanggapannya.
Baca Selengkapnya