Jokowi gandeng KH Ma'ruf Amin, PDIP sindir kubu Prabowo tak bisa main isu identitas
Merdeka.com - Ketua DPP PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira mengatakan isu politik identitas bakal hilang pada Pilpres 2019. Sebab, kini calon presiden petahana Joko Widodo (Jokowi) menggandeng tokoh ulama KH Ma'ruf Amin.
"Pak Ma'ruf bisa menjawab politik identitas. Sementara selamat tinggal politik identitas," kata Andreas dalam diskusi di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (20/8).
Dia menyindir kubu lawan mereka yang tak lagi bisa memainkan isu politik identitas. Menurutnya, kalau sampai dimainkan malah menjadi bumerang.
-
Siapa yang akan menjembatani Jokowi dan PDIP? 'Pak Prabowo yang akan bisa menjembatani kembali, merajut kembali hubungan Pak Jokowi dengan PDIP. Kita tahulah, dalam hati mereka masing-masing sebenarnya sih sangat mungkin ketemu. Kenapa? Ya Pak Jokowi juga kan besar di PDI-P dan PDI-P juga kan pernah ikut dibesarkan Pak Jokowi,' kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/3).
-
Siapa yang ingin diusung oleh PDIP? 'Kalau memang misalnya Pak Anies berpasangan dengan kader kami jadi wagubnya,' Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto kepada wartawan.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Kenapa PDIP baru pecat Jokowi setelah Pilpres? Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memutuskan untuk menunda pengumuman terkait pemecatan. Langkah ini diambil demi menjaga kehormatan Jokowi sebagai Presiden dan untuk menghindari munculnya spekulasi negatif yang bisa berpengaruh selama masa kontestasi politik.
"Siapa yang bahas politik identitas jadi boomerang, artinya kubu pak Ferry (Waketum Gerindra Ferry Julianto) kehilangan isu. Kehilangan isu untuk bicara politik identitas," imbuhnya.
Pernyataan Anreas itu langsung menuai reaksi dari Ferry. Politisi Gerindra itu membantah menggunakan politik identitas dalam menyerang lawan. Hal itu, kata dia, dibuktikan dengan Gerindra pernah mengusung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam Pilkada 2012.
Menurutnya, politik identitas tidak dipahami secara utuh. Dia menjelaskan hal tersebut muncul saat Pilkada DKI Jakarta 2014 lalu. Ahok, kata Ferry, banyak tak disukai lantaran melakukan penggusuran dan proyek pembangunan reklamasi yang merugikan.
Lantas, dinamika berkembang sampai pada kasus penistaan agama dalam pidatonya di pulau Pramuka.
"Puncaknya adalah Basuki sebagai kepala daerah masuk ke ranah agama orang lain. Di situ isu primordial muncul dan jadi protes dan demontrasi," imbuhnya.
Padahal menurutnya, politik identitas itu wajar dipakai dalam politik. Dia mencontohkan pemilihan presiden di Amerika Serikat dimana Obama maju mewakili kulit hitam dan Donald Trump dengan kebijakan anti imigran.
"Padahal isu agama, suka dan ras itu wajar di negara lain. Yang di kita tidak setuju adalah kekerasan verbal menggunakan itu. Kita tidak setuju. Tapi itu SARA di semua negara lazim digunakan," katanya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi menegaskan, presiden tidak mengurusi soal pencalonan presiden atau wakil presiden.
Baca SelengkapnyaJokowi, Komarudin juga menegaskan bahwa Gibran Rakabuming Raka juga bukan lagi kader PDIP
Baca SelengkapnyaGerindra: Prabowo yang Akan Bisa Menjembatani Hubungan Jokowi dengan PDIP
Baca SelengkapnyaGolkar di bawah kepemimpinan Airlangga saat ini layaknya menjaga rumah kosong. Karena KIB sudah tidak lagi berjalan.
Baca SelengkapnyaAda sejumlah alasan yang membuat isu pemakzulan terhadap Jokowi kembali mencuat.
Baca SelengkapnyaJokowi akhirnya merespons pernyataan PDIP bahwa dirinya bukan lagi kader partai berlambang banteng hitam moncong putih itu.
Baca SelengkapnyaJokowi menitip salam untuk Cak Imin, melalui dua menteri dari PKB
Baca SelengkapnyaJokowi awalnya tiba di lokasi didampingi Prabowo dan Habib Luthfi.
Baca SelengkapnyaCak Imin mengaku belum melihat Jokowi memihak kepada salah satu pasangan calon.
Baca SelengkapnyaPrabowo menyebut, bahwa dirinya dan koalisi memahami masalah bangsa.
Baca SelengkapnyaPartai Gerindra melangsungkan apel pada Sabtu (31/8). Acara tersebut dihadiri Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
Baca SelengkapnyaKalau pertemuan itu dilaksanakan antar institusi. Misalnya kemarin Mbak Puan selaku ketua DPR bertemu degan Bapak Jokowi sebagai presiden.
Baca Selengkapnya