Jokowi Gempur Jabar dengan 23 Kepala Daerah, Prabowo akan Pelototi TPS
Merdeka.com - Tim kampanye Joko Widodo di Jawa Barat percaya bahwa konfigurasi dan kekuatan politik sudah berubah signifikan dibanding Pilpres 2014. Sebaliknya, dari kubu Prabowo tetap optimistis bisa mengalahkan petahana yang dinilai punya kekuatan dan didukung oleh puluhan kepala daerah.
Sekretaris Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Maruf Amin Jabar, Abdy Yuhana menegaskan, semua relawan dan pendukung Capres 01 sudah makin mencengkram Jawa Barat. Ia bahkan mengklaim sudah menguasai hampir seluruh daerah di Jawa Barat.
Menurutnya, semua itu tidak terlepas dari intensitas kunjungan cukup tinggi Joko Widodo ke daerah Jawa Barat, ditambah program yang ditawarkan untuk lima tahun ke depan yang menarik untuk masyarakat.
-
Siapa yang ingin Prabowo menangkan di Jawa Timur? AHY mengungkapkan Prabowo memberikan tugas khusus kepada Demokrat untuk bisa memenangkan dirinya di Jawa Timur.
-
Siapa yang percaya diri Prabowo Subianto menang di Jember? Emil Erlestianto Dardak, Wakil Gubernur Jawa Timur sekaligus Ketua Partai Demokrat Jawa Timur, percaya diri pasangan calon (Paslon) Presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabumi Raka akan menang tebal di Jember Jawa Timur.
-
Bagaimana pengaruh Jokowi terhadap Pilgub Jateng? Responden yang puas dengan kinerja presiden Jokowi mendukung Kaesang dengan 33,8 persen. Di posisi kedua Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi 29,1 persen dan diposisi ketiga Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul 14,8 persen.
-
Kenapa Prabowo kokoh di Pilpres 2024? Posisinya sebagai ketua umum partai, membuat Prabowo kokoh dibanding calon lainnya.
-
Apa yang membuat Prabowo unggul? Survei yang selesai mereka lakukan pada 6 Februari atau delapan hari jelang pemungutan suara itu menemukan bahwa elektabilitas Prabowo-Gibran sebesar 53,5 persen. Pasangan tersebut unggul telak dibanding dua kompetitornya, Anies-Muhaimin yang elektabilitasnya 21,7 persen dan Ganjar-Mahfud dengan tingkat keterpilihan 19,2 persen.
Sosok Ma'ruf Amin yang didapuk sebagai calon wakil presiden berpengaruh besar untuk meraih suara masyarakat agamis di priangan Timur dan Barat. Faktor lain yang membuatnya optimistis adalah dukungan dari sejumlah tokoh dan 23 Bupati/Walikota di wilayah Jabar.
"Banyak tokoh yang mendukung dengan mengekspresikannya di bebagai macam media, seperti baliho. Ada Prof. Didi Turmudzi dengan Jokowi. Itu makna simbolik dukungan politik. tokoh agama banyak menampakan dukungannya. Pada saatnya akan diumumkan resmi ke publik," terangnya.
"Pak Jokowi juga kan didukung 23 kepala daerah di Jabar," sambungnya.
Selain itu, Jokowi juga didukung oleh tokoh Jabar Solihin GP. Abdy tidak menjelaskan rinci berapa hasil elektabilitas yang tertuang dalam survei internal.
"Pilpres 2019 ini ada perubahan konfigurasi politik. Partai yang bergabung (dalam koalisi pendukung Jokowi) semakin mencengkram Jawa Barat," katanya saat dihubungi, Kamis (14/2).
Meski mengalami tren yang baik dalam elektabilitas, yang menjadi catatan dari kubu ini adalah merebut suara di basis Prabowo yang berada di wilayah perbatasan dengan Ibu Kota, di antaranya Bogor dan Bekasi.
Abdy menilai, kawasan yang disebut masuk sebagai Megapolitan ini perlu mendapat pendekatan yang berbeda, rasional dan lebih konkret. Semisal, dalam sosialisasi maupun kampanye harus memberikan contoh capaian kerja berbasis data.
"Tren (perolehan suara di Jabar untuk Jokowi) semakin baik. Target selanjutnya adalah wilayah perbatasan, seperti Bogor. Masih ada waktu dua bulan bagi kami untuk meninggalkan pasangan nomer 02 (Prabowo-Sandi)," terangnya.
Seperti diketahui, bahwa dalam Pilpres 2014, Prabowo Subianto yang saat itu berpasangan dengan Hatta Rajasa meraih 59,78 persen dari pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla yang meraih 40,22 persen.
Angka itu didapatkan dari 23.990.089 pemilih, dengan toral suara sah dari kedua pasangan tersebut ialah 23.697.696. Prabowo-Hatta menang di 22 kabupaten/kota di Jabar. Sementara itu, Jokowi-JK hanya unggul di empat kabupaten/kota di Jabar, yakni Kabupaten Subang, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Cirebon, dan Kota Cirebon.
Sementara itu, politisi Gerindra sekaligus Wakil Ketua Tim Pemenangan Daerah (BPD) Prabowo-Sandiaga Uno, Bucky Wikagoe mengakui, jika petahana memiliki kekuatan dalam berbagai sektor. Namun, pihaknya dan partai yang tergabung dalam koalisi memiliki sejarah menjungkirbalikan prediksi maupun survei.
Seperti diketahui, dalam survei yang dirilis Indopolling Network periode Januari 2019, Jokowi memperoleh elektabilitas sebesar 41,7 persen. Sementara Prabowo sebesar 37,996. Pemilih yang merahasiakan jawaban dan belum menentukan pilihan (undecided voters) masih sebesar 20,4 persen.
"Kami punya pengalaman mengatasi survei. Tapi kalau berbicara survei internal, suara Prabowo di Jawa Barat itu sudah 61 persen," katanya saat ditemui di kawasan Jalan Pelajar Pejuang, Kota Bandung.
Menurutnya, upaya Jokowi dan menterinya yang cukup intens datang ke Bandung merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan elektabilitas. Secara tidak langsung, kubu Jokowi sadar bahwa raihan suaranya belum baik.
"Dengan datangnya mereka (kubu Jokowi) ke Jawa barat segencar itu, ada indikasi (menambah elektabilitas). Kita tidak menuduh, tapi kan kita terbiasa berpikir abstrak. Kita baca tanda. Masyarakat juga sudah paham memaknai itu kan," jelas Bucky.
Dengan demikian, pola sosialisasi yang menyentuh langsung ke masyarakat yang selama ini dilakukan tetap akan dijaga. Saat ini, fokus kubu Prabowo adalah mencari formula menjaga surat suara setelah masa pencoblosan.
"Persoalan pemilu akan muncul di TPS (tempat pemungutan suara). Kami akan mengawal TPS. Relawan, mungkin setiap TPS dijaga lima orang. Hujan mereka enggak boleh beranjak. Kita akan lebih hebat. Apalagi kita dibantu PKS, Demokrat dan PAN," pungkasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Yusak, situasi Prabowo dalam menatap 2024 jauh berbeda dengan sebelumnya. Pada Pilpres 2019, Prabowo menghadapi banyak rintangan.
Baca SelengkapnyaPartai Gerindra optimistis bisa menjadikan Jawa Barat sebagai lumbung suara partai
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto dinilai memiliki keunggulan yang signifikan di wilayah Jawa Timur jelang Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Puan Maharani menargetkan Jawa Tengah tetap menjadi kandang banteng di tengah blusukan Jokowi dan Prabowo-Gibran
Baca SelengkapnyaPKB: Semua Partai Bisa Gabung Koalisi Prabowo, Tapi Tak Bisa Lengkapi Kebutuhan Gerindra
Baca SelengkapnyaPKB tidak yakin Ganjar Pranowo bisa menembus suara di Jawa Timur dengan menggandeng Mahfud MD.
Baca Selengkapnya"Ini de Javu gitu pengulangan pada 2014 ketika pak Jokowi dikeroyok oleh partai politik koalisi besar melawan koalisi kecil gitu,"
Baca SelengkapnyaPeta koalisi jelang Pilpres 2024 semakin jelas. Prabowo menjadi bakal capres yang mendapat sokongan terbanyak dari parpol parlemen.
Baca SelengkapnyaKesepakatan itu muncul dari hasil Rakerwil Gelora Jateng dan akan diajukan ke tingkat pusat atau pimpinan DPN Gelora.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengaku diyakinkan oleh anak-anak muda Partai Gerindra untuk menerima tawaran bergabung dengan pemerintahan Jokowi.
Baca SelengkapnyaDi Magelang, Jawa Tengah, pada Senin (29/1), Jokowi dan Prabowo meresmikan graha utama Akademi Militer.
Baca SelengkapnyaUjang Komarudin memprediksi semua relawan Pro Jokowi akan dukung Prabowo.
Baca Selengkapnya