Jokowi harus cari cawapres yang bisa tangkal hoax
Merdeka.com - Berdasarkan hasil kajian Lembaga Survei Independen Nusantara (LSIN) ada tiga nama Calon Wakil Presiden (Cawapres) yang berpotensi mendampingi Joko Widodo di Pilpres 2019. Mereka adalah Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Romahurmuziy, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar, dan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Muhammad Zainul Majdi.
Pakar Komunikasi Politik, Emrus Sihombing mengatakan tiga figur tersebut memiliki peluang yang sama untuk menjadi Cawapres Jokowi di Pilpres 2019. Sebab ketiga sosok itu berlatar belakang santri.
"Saya kira tiga tokoh ini sudah memenuhi syarat," ucapnya di Jakarta, Minggu (11/2).
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
-
Siapa yang menilai Jokowi layak jadi Wantimpres? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menilai, Presiden Joko Widodo (Jokowi) layak untuk menjadi bagian dari Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
-
Apa yang dibilang Jokowi soal kampanye? 'presiden boleh berkampanye.''
-
Siapa yang mengusulkan Jokowi undang capres? Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi atau Habib Aboe mengusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang bakal capres Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto untuk makan siang di Istana Kepresidenan.
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Gimana caranya Jokowi ikut kampanye? Pasal 281 mensyaratkan pejabat negara yang ikut berkampanye dilarang untuk menggunakan fasilitas negara atau mereka harus cuti di luar tanggungan.
Meski demikian, Emrus menyarankan agar Jokowi betul-betul memilih figur santri yang bisa menghargai pluralisme dan menjunjung tinggi Pancasila sebagai ideologi negara.
"Kita memang harus membangun bangsa ini di tengah pluralisme karena setiap manusia adalah pluralis. Tidak ada yang ekslusif dan inklusif dari sektor apa pun," katanya.
Emrus juga menyarankan, Jokowi memilih sosok Cawapres yang bisa memberangus perilaku koruptif, penggunaan narkoba dan penyebaran hoax di Tanah Air. Menurutnya, masalah-masalah tersebut harus menjadi perhatian serius dan jadi pertimbangan khusus sebelum Jokowi menunjuk Cawapresnya.
"Ini menjadi hal yang paling utama untuk presiden untuk memilih pasangannya untuk menjadi calon wakil presiden akan datang. Sehingga bangsa kita ke depan, lima tahun masa jabatan presiden jokowi kedua, andaikan terpilih ini bisa terselesaikan," ujar dia.
Senada dengan Emrus, Pengamat Politik Pangi Syarwi Chaniago mengatakan Romahurmuziy, Muhaimin Iskandar, dan Muhammad Zainul Majdi memiliki peluang yang sama untuk menjadi Cawapres Jokowi. Selain berlatar belakang santri, ketiganya juga merupakan kader partai.
"Tinggal Jokowi memilih sosok yang bisa mendongkrak elektabilitas atau menjadi bobot elektoral yang bagus bagi Jokowi," kata Pangi.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi menyebut masih banyak media online yang tidak memiliki dewan redaksi.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta kode etik jurnalistik terus dipegang teguh.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo secara terang-terangan mengaku cawe-cawe.
Baca SelengkapnyaPesan tegas itu terkait jangan memilih calon yang memiliki rekam jejak pelanggar HAM dan potongan diktator
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menegaskan akan mengevaluasi perwira tinggi TNI yang menduduki jabatan sipil.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, setiap lima tahun sekali dipastikan Pemilu akan terus terjadi.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan setuju dengan pendapat Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) dituding cawe-cawe lantaran menyodorkan nama putra bungsunya Kaesang Pangarep untuk diusung pada Pilkada Jakarta 2024
Baca SelengkapnyaHasto pun mengaku, jika Megawati Soekarnoputri tengah melakukan kontemplasi serta pengkajian.
Baca SelengkapnyaSelain itu, dia juga meminta agar pengusaha berhati-hati memilih pemimpin Indonesia Selanjutnya.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengatakan sudah ada pengawasan yang berlapis-lapis selama penyelenggaraan pemilu
Baca SelengkapnyaEros Djarot menilai sikap Jokowi terkait pencalonan Gibran sebagai cawapres Prabowo melawan hukum.
Baca Selengkapnya