'Jokowi-JK, pimpinan tertinggi negara tak punya basis kursi parpol'
Merdeka.com - Cendekiawan muslim Komaruddin Hidayat mengatakan Presiden Joko Widodo tak punya basis untuk mempertahankan pemerintahan. Hal itu berbeda dengan pemerintahan orde baru yang dipimpin Presiden Soeharto yang mempunyai basis militer untuk dijadikan alat kekuasaan.
"Plus minus bagi pemerintah tak begitu solid menteri, bagi rakyat ini indikasi berbagai pilar kurang sehat, partai politik kurang sehat, kader partai politik kurang sehat, ini tidak mendukung kabinet kerja belum lagi bicara anggaran yang datang belakangan, belum lagi orangnya, ekonomi kreatif baru dilantik," kata Komaruddin dalam acara diskusi 'Perombakan Kabinet Kerja: Antara Perbaikan Kerja atau Konsolidasi Politik' di Rumah Kebangsaan, Jalan Pattimura, Jakarta, Rabu (29/7).
Kendati demikian, menurut Komaruddin, Presiden Jokowi harus melakukan reshuffle kabinet kerja. Sebab, kinerja para menteri kurang terlihat maksimal. Menteri yang pantas terkena reshuffle yaitu bidang ekonomi.
-
Apa tanggapan PDIP soal Jokowi di Golkar? 'Dari manuver-manuver ini kan terbaca bahwa series cawe-cawe yang berlangsung selama ini dan kemungkinan ke depan, tidak lebih tidak kurang dari cara bagaimana agar bisa tetap berkuasa baik itu secara langsung maupun tidak langsung,' imbuh dia.
-
Apa usulan PKS untuk Jokowi? Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi atau Habib Aboe mengusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang bakal capres Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto untuk makan siang di Istana Kepresidenan.
-
Apa yang dibicarakan Jokowi dengan PKB? Menurut dia, Jokowi memuji raihan suara PKB dalam Pileg 2024.
-
Siapa yang akan menjembatani Jokowi dan PDIP? 'Pak Prabowo yang akan bisa menjembatani kembali, merajut kembali hubungan Pak Jokowi dengan PDIP. Kita tahulah, dalam hati mereka masing-masing sebenarnya sih sangat mungkin ketemu. Kenapa? Ya Pak Jokowi juga kan besar di PDI-P dan PDI-P juga kan pernah ikut dibesarkan Pak Jokowi,' kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/3).
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
"Pak Jokowi-JK dua orang pimpinan tertinggi negara tapi enggak punya basis kursi parpol sekarang era demokrasi kekuasaan digenggam Parpol, JK mantan politikus Partai Golkar, Jokowi hanya dijagokan PDIP saja," kata Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini.
Sementara di tempat yang sama, Pengamat Politik Fadjroel Rahman mengatakan Presiden Jokowi perlu melakukan konsolidasi politik ketimbang reshuffle menteri kabinet kerja. Karena, kata dia, Presiden Jokowi terlihat yang mengerjakan program nawa cita dalam pembangunan nasional.
"Presidennya bagus tapi peran menteri yang kurang. Kalau dilihat menterinya tak sanggup mengimbangi kerjanya Pak Jokowi begitu cepat," kata Fadjroel.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Isu Jokowi masuk dalam bursa ketua umum Partai Golkar semakin kencang. Jokowi akhirnya merespons isu tersebut.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, Presiden Jokowi merupakan tokoh nasional.
Baca SelengkapnyaJK mengingatkan jika bergabung dengan Partai Golkar tidak serta-merta bisa menjadi pengurus apalagi menjadi ketua umum.
Baca SelengkapnyaJokowi menegaskan, presiden tidak mengurusi soal pencalonan presiden atau wakil presiden.
Baca SelengkapnyaPuan menegaskan Jokowi bukan ketua umum partai politik dan ketua koalisi.
Baca SelengkapnyaJokowi, Komarudin juga menegaskan bahwa Gibran Rakabuming Raka juga bukan lagi kader PDIP
Baca SelengkapnyaKoordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menyebut, desas-desas Jokowi akan menjadi ketum parpol sudah lama digulirkan.
Baca SelengkapnyaWalaupun belum keluar dari PDIP, Jokowi dinilai sudah sangat erat dengan PSI.
Baca SelengkapnyaPDIP tidak mengundang Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke HUT PDIP.
Baca SelengkapnyaSelain Pilgub Jakarta, Kaesang juga santer maju di Pilgub Jateng.
Baca SelengkapnyaTernyata, isu Jokowi ingin gabung ke partai politik bukan hanya menuju ke Golkar saja
Baca SelengkapnyaKalau pertemuan itu dilaksanakan antar institusi. Misalnya kemarin Mbak Puan selaku ketua DPR bertemu degan Bapak Jokowi sebagai presiden.
Baca Selengkapnya