Jokowi kangkangi para capres dari ketum partai
Merdeka.com - Hasil survei yang dirilis oleh Saiful Mujani Research dan Consulting (SMRC) menunjukkan elektabilitas Gubernur DKI Joko Widodo sebagai calon presiden masih tertinggi ketimbang tiga ketua umum partai politik. Jokowi mendapatkan dukungan 20 persen.
"Bila pemilihan presiden diadakan sekarang yang dipilih top of mind (spontan) sebagai presiden adalah Joko Widodo," kata Direktur Riset SMRC, Djayadi Hanan dalam diskusi 'Tren Dukungan Pada Calon Presiden Ketua Umum Partai' di Hotel Four Seasons, Kuningan, Jakarta, Rabu (29/1).
Djayadi menambahkan, di bawah Jokowi posisi itu ditempati Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra , Prabowo Subianto yang hanya mencapai 8,1 persen. Lalu diikuti Ketum Partai Golkar Aburizal Bakrie 5,0 persen.
-
Siapa yang usulkan Jokowi jadi pemimpin? Usulan tersebut merupakan aspirasi dan pendapat dari sejumlah pihak.
-
Siapa yang menang Pilpres 2014? Hasil pilpres 2014 menunjukkan bahwa Joko Widodo dari PDIP memenangkan pemilu mengalahkan lawannya Prabowo Subianto.
-
Siapa yang dipilih di Pilkada? Pilkada adalah proses pemilihan demokratis untuk memilih kepala daerah dan wakil kepala daerah.
-
Siapa yang menilai Jokowi layak jadi Wantimpres? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menilai, Presiden Joko Widodo (Jokowi) layak untuk menjadi bagian dari Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
-
Siapa yang dipilih dalam Pilkada? Pilkada adalah proses di mana masyarakat memilih pemimpin lokal, seperti gubernur, bupati, atau wali kota, yang akan memegang kendali atas pemerintahan daerah mereka selama beberapa tahun ke depan.
-
Kapan pemilu presiden? Indonesia bakal menggelar pesta demokrasi pada 14 Februari 2024.
"Sedangkan Ketum Partai Hanura Wiranto urutan ke 4 yang mencapai 4,2 persen. Sementara Megawati hanya 3,0 di bawah Wiranto, disusul Rhoma Irama 2,1 persen dan Jusuf Kalla 2,1. Sisanya tidak tahu dan tidak jawab atau rahasia 51,0 persen," terangnya.
Djayadi menjelaskan, bahwa survei top of mind yang disodorkan ke responden itu tanpa memberi opsi siapa saja nama capres yang ada. Namun bila semi terbuka alias menyebutkan nama-nama capres, Jokowi tetap di urutan teratas dengan persentase 33,3 persen.
"Sedangkan Prabowo 11,4 persen, Aburizal Bakrie 10,0 persen, Megawati 8,3 persen, Wiranto 6,4 persen, Jusuf Kalla 4,0 persen, Rhoma Irama 3,5 persen dan tidak tahu 16,4 persen," jelasnya.
Metodologi yang digunakan mereka dari pemilih berusia 17 tahun, dengan jumlah sampel 1.220 responden dengan margin of error 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Responden terpilih diwawancarai tatap muka, setiap pewawancara bertugas untuk 10 responden.
"Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel. Dengan waktu wawancara 19-27 Desember 2013 lalu," pungkasnya.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) menyatakan dukungan kepada Cagub-Cawagub Ridwan Kamil dan Suswono untuk Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP, MH Said Abdullah, mengatakan pihaknya tidak mempermasalahkan bila Jokowi turun gunung berkampanye.
Baca SelengkapnyaKaesang mengaku tak ingin mencampuri urusan sang ayah.
Baca SelengkapnyaSelain Pilgub Jakarta, Kaesang juga santer maju di Pilgub Jateng.
Baca SelengkapnyaIsu Jokowi masuk dalam bursa ketua umum Partai Golkar semakin kencang. Jokowi akhirnya merespons isu tersebut.
Baca SelengkapnyaJokowi menegaskan, presiden tidak mengurusi soal pencalonan presiden atau wakil presiden.
Baca SelengkapnyaIstana meluruskan ucapan Presiden Jokowi soal presiden boleh kampanye dan memihak.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi merespons serangan negatif selama ini yang ditujukan kepadanya.
Baca SelengkapnyaNiat pensiun dari percaturan politik Tanah Air, Jokowi malah muncul kembali di Pilkada 2024 dengan 'open jastip' dukungan kepada calon kepala daerah.
Baca SelengkapnyaRelawan Nasional Pro Prabowo-Gibran (Pa-Gi) mendorong Kaesang maju Pilkada Kota Bekasi.
Baca SelengkapnyaDia mengungkapkan bahwa Jokowi sempat heran soal namanya ramai masuk Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaSampai saat ini Jokowi belum pernah mengumumkan akan mendukung parpol atau capres.
Baca Selengkapnya