Jokowi kemungkinan lawan dua jenderal, PPP bilang 'kita sersan saja'
Merdeka.com - Sekjen Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani mengaku tak khawatir dengan koalisi yang dibangun oleh Partai Gerindra dan Partai Demokrat. Dengan bergabungnya Gerindra-Demokrat, artinya Jokowi berpotensi menghadapi dua mantan jenderal yakni Prabowo Subianto dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Arsul mengaku mendapat pesan dari Jokowi dalam menyikapi koalisi yang dibangun Prabowo Subianto dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu. Yang pertama, kata Arsul, Jokowi menyampaikan agar para partai koalisi pendukung tetap berkonsentrasi jelang pileg dan pilpres.
"Kita sersan saja lah, serius tetapi santai," ungkap Arsul usai menggelar pertemuan dengan Jokowi di Grand Garden Resto, Kebun Raya Bogor, Jawa BArat, Selasa (31/7) malam.
-
Bagaimana cara Jokowi mempersiapkan Prabowo? 'Jadi, Mas Bowo berangkat ke sini ketemu ini jadi beliau yang saya siap pak siap bener saya ke Tiongkok atas petunjuk beliau saya ke Jepang saya sekarang di perintahkan untuk ke Timur Tengah karena sangat penting,' imbuh dia.
-
Apa yang dibicarakan Jokowi dengan PKB? Menurut dia, Jokowi memuji raihan suara PKB dalam Pileg 2024.
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Siapa yang akan menjembatani Jokowi dan PDIP? 'Pak Prabowo yang akan bisa menjembatani kembali, merajut kembali hubungan Pak Jokowi dengan PDIP. Kita tahulah, dalam hati mereka masing-masing sebenarnya sih sangat mungkin ketemu. Kenapa? Ya Pak Jokowi juga kan besar di PDI-P dan PDI-P juga kan pernah ikut dibesarkan Pak Jokowi,' kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/3).
-
Siapa yang Jokowi instruksikan untuk menggandeng pihak lain? Jokowi berharap ITDH menjadi tak hanya sekadar pusat uji sertifikasi perangkat teknologi. Tetapi, mesti menjadi pusat inovasi dan penelitian. Jokowi menginstruksikan Kominfo untuk menggandeng perguruan tinggi, perusahaan rintisan atau startup, serta UMKM dalam mendorong riset dan paten, serta mendukung pengembangan dan sertifikasi produk-produk lokal.
-
Apa yang dipesan Jokowi ke TNI-Polri? 'TNI Polri harus berani masuk ke hal-hal yang berkaitan dengan teknologi. Pesawat tempur perlu, iya. Tank perlu, iya. Tapi hati-hati juga dengan drone.' kata Jokowi.
Kemudian yang kedua, sambung Arsul, Jokowi juga berpesan untuk tetap tenang menjelang pendaftaran calon presiden dan wakil presiden pada 4-10Agustus 2018 mendatang. Sehingga, koalisi yang sudah dibangun tetap solid hingga pelaksanaan Pileg dan Pilpres.
"Kontestasinya harus serius tetapi tidak boleh tegang. Jadi harus ada ketawanya, harus ada ruang untuk saling berkomunikasi dengan enak," ucap Arsul.
Reporter: Hanz SalimSumber: Liputan6.com
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PDIP menegaskan tidak punya niatan untuk membubarkan koalisi lain.
Baca SelengkapnyaJokowi membantah berkomunikasi dengan Golkar dan PAN sebelum kedua partai itu mendeklarasikan dukungan untuk Prabowo.
Baca SelengkapnyaJokowi beralasan, fokusnya bekerja saat ini juga dilandasi kekhawatiran situasi global yang tidak menentu.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie mengusulkan, Presiden Jokowi memimpin Parpol koalisi pengusung Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaPlus satu yang dimaksud bukan partai, melainkan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menjawab mengenai dukungannya ke PDIP dan Ganjar Pranowo di 2024.
Baca SelengkapnyaTerlebih, menurut Mardani, pernyataan Jokowi disampaikan di hadapan para relawan pendukungnya.
Baca SelengkapnyaHasto menyebut, dalam kabinet Jokowi ada menteri powerfull dan menteri super powerfull.
Baca SelengkapnyaTercatat sudah dua relawan Jokowi disambangi Relawan Prabowo 08 yakni Relawan Pro Jokowi (Projo) dan Barisan Rakyat Jokowi Presiden (Bara JP).
Baca SelengkapnyaDia mengungkapkan bahwa Jokowi sempat heran soal namanya ramai masuk Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaGanjar dan Prabowo saling klaim mendapat dukungan Presiden Jokowi
Baca Selengkapnya