Jokowi-Ma'ruf Unggul Versi LSI, Politikus PDIP Nilai Prabowo-Sandi Makin Kedodoran
Merdeka.com - Politikus PDIP Charles Honoris mengatakanPrabowo Subianto-Sandiaga Uno mulai panik melihat keunggulan elektabilitas Joko Widodo-Ma'ruf Amin di survei. Menurutnya, keunggulan Jokowi-Ma'ruf sebesar 28 persen versi survei LSI akan membuat Prabowo-Sandi makin kedodoran.
"Hasil survei LSI yang menunjukkan keunggulan Jokowi-KMA sekitar 28 persen atas Prabowo-Sandi tentu akan membuat panik paslon 02. Sebab, dalam waktu 1,5 bulan jelang pencoblosan ini, penantang yang sudah sejak awal tertinggal (sekitar 20 persen) bukannya mempersempit ketertinggalannya, malah semakin kedodoran," kata Charles kepada wartawan, Selasa (5/3).
Dia menilai penampilan Jokowi saat debat capres kedua turut berpengaruh memperlebar jarak suara dengan Prabowo. Apalagi, kata dia, Prabowo beberapa kali melakukan blunder ketika merespons isu soal unicorn dan kepemilikan ratusan ribu lahan HGU.
-
Apa yang membuat Prabowo unggul? Survei yang selesai mereka lakukan pada 6 Februari atau delapan hari jelang pemungutan suara itu menemukan bahwa elektabilitas Prabowo-Gibran sebesar 53,5 persen. Pasangan tersebut unggul telak dibanding dua kompetitornya, Anies-Muhaimin yang elektabilitasnya 21,7 persen dan Ganjar-Mahfud dengan tingkat keterpilihan 19,2 persen.
-
Bagaimana efek persatuan Jokowi dan Prabowo? “Efek persatuan mereka itu luar biasa, telah melahirkan kebijakan-kebijakan yang akan menjadi game changer, perubahan yang punya efek dahsyat pada perekonomian dan masyarakat secara umum,“ sambungnya.
-
Kenapa LSI prediksi Prabowo-Gibran pasti maju? Dengan posisi pasangan nomor urut dua Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dipastikan melaju ke putaran kedua. Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI) Djayadi Hanan menyampaikan alasan tersebut, karena melihat elektabilitas tiga pasangan calon capres- cawapres yang saat ini belum ada melebihi 50 persen.
-
Kenapa elektabilitas Prabowo naik? Menurut Saifullah Yusuf, elektabilitas Prabowo terus naik karena cawapres Muhaimin dan PKB tidak efektif mendulang suara.
"Sebaliknya, sejumlah blunder Prabowo dalam debat kedua (jawaban atas unicorn, kepemilikan lahan, dan sebagainya) membuat jurang elektabilitas semakin lebar," ujar Charles.
Anggota Komisi I DPR ini menyebut ketertinggalan Prabowo atas Jokowi juga diakibatkan aksi kampanye hitam dari relawan pendukungnya, relawan Partai Emak-emak Pendukung Prabowo-Sandiaga (Pepes). Relawan Peper berkampanye door to door menyebut Jokowi akan menghapus azan dan melegalkan perkawinan sejenis jika terpilih lagi menjadi Presiden.
"Publik juga menyadari blunder tidak hanya dilakukan oleh Prabowo, tetapi juga oleh relawan 02, PEPES, yang kedapatan melakukan fitnah terhadap paslon 01. Namun, kita bersyukur publik sudah cerdas dan tidak terpengaruh kampanye hitam tersebut. Sebaliknya, masyarakat justru antipati terhadap cara-cara hitam seperti itu, sehingga stagnansi elektabilitas paslon 02 ini seperti 'hukuman' dari publik yang mendambakan kampanye damai dan beradab," tegas dia.
Sebelumnya, Jokowi-Ma'ruf Amin masih unggul atas pasangan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. Hal ini terlihat dalam survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, per bulan Februari 2019. Jarak Jokowi dengan Prabowo berkisar 27,8 persen.
Pasangan calon inkumben Jokowi-Ma'ruf Amin mendapatkan elektabilitas sebesar 58,7 persen. Sedangkan Prabowo-Sandiaga memiliki suara 30,9 persen.
"Jokowi-Amin tetap unggul, dengan selisih tetap sekitar 20%," ujar peneliti LSI Ardian Sopa di kantornya, Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (5/3).
Survei elektabilitas capres-cawapres menggunakan simulasi surat suara. Besaran responden 1.200 yang diwawancarai tatap muka dalam rentang waktu 18-25 Februari 2019.
Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error sebesar kurang lebih 2,9 persen.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
LSI Denny JA merilis Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka berada di urutan teratas dengan 42,9%.
Baca SelengkapnyaHasil survei LSI Denny JA menunjukkan elektabilitas Prabowo lebih unggul dari Ganjar.
Baca SelengkapnyaJarak elektabilitas keduanya melebar hingga dua digit.
Baca SelengkapnyaLembaga Survei Indonesia (LSI) merilis survei terbarunya tentang elektabilitas para bakal Capres di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPresiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) menanggapi hasil survei Pilkada Jateng terbaru yang dirilis SMRC.
Baca SelengkapnyaAdapun survei yang dilakukan pada awal Desember 2023
Baca SelengkapnyaPrabowo lebih unggul ketimbang dan Ganjar dengan selisih 10,4 persen.
Baca SelengkapnyaDukungan kuat dari para pemilih loyalnya semenjak Pilpres 2019 silam, membuat elektabilitas Menteri Pertahanan tersebut terus menguat.
Baca SelengkapnyaDalam surveinya, LSI Denny JA mengungkap pemilih dari Partai Demokrat lebih banyak mendukung Prabowo.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto dinilai mendapatkan ‘Jokowi Effect’ yang membuat elektabilitasnya kian tinggi jelang Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaDinamika elektabilitas masih terus terjadi jelang kampanye dimulai.
Baca SelengkapnyaEektabilitas Prabowo berada di angka 39,7 persen naik dibanding Agustus 2023
Baca Selengkapnya