Jokowi Mau Tabok Penyebar Isu PKI, PKS Nilai Cuma Gimmick Alihkan Isu
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin tabok orang yang menuduh dirinya PKI di media sosial. Sampai-sampai, politikus PDIP itu ingin mencari orang yang menyebarkan isu fitnah tersebut.
Menanggapi hal itu, Direktur Pencapresan PKS, Suhud Alyuddin menilai, apa yang diungkapkan Jokowi hanya sekadar gimmick. Lagipula, dia yakin, tak sulit menangkap orang yang menuduh Jokowi PKI.
"Saya kira itu gimmick saja. Jika itu betul, mudah bagi dia untuk mencari dan menangkap orang-orang yang menuduh dia PKI," kata Suhud kepada merdeka.com, Jumat (23/11).
-
Mengapa Jokowi digugat? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Apa yang dibicarakan Jokowi dengan PKB? Menurut dia, Jokowi memuji raihan suara PKB dalam Pileg 2024.
-
Siapa yang menggugat Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI)
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Apa usulan PKS untuk Jokowi? Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi atau Habib Aboe mengusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang bakal capres Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto untuk makan siang di Istana Kepresidenan.
-
Siapa yang ditugaskan PDIP untuk melobi PKB? Pada tanggal 8 Juni 2024 itu, saya ditugaskan oleh DPP PDIP untuk menjalin komunikasi dengan PKB. Saya lalu bertemu dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. PDIP dan PKB lalu bersepakat menjalin kerja sama di Pilkada Jakarta. PKB akan mendukung Anies Baswedan sebagai calon gubernur, kami meminta posisi wakil gubernur,' kata Basarah dalam keterangannya diterima di Jakarta, Minggu (17/11).
Suhud malah curiga ungkapan 'tabok' Jokowi ini menjadi bagian dari strategi. Salah satunya mengalihkan isu ekonomi.
"Kami curiga Pak Jokowi melakukan itu untuk mengalihkan perhatian publik dari hal yang serius, seperti paket kebijakan ekonomi yang dikecam banyak pihak," tambah Suhud.
Dia pun meminta Jokowi sebagai presiden dan capres tak lagi mengeluarkan ungkapan yang buat kontroversial. Dia mengajak Jokowi dan timnya fokus terhadap hal-hal yang berkaitan langsung dengan kesejahteraan rakyat.
"Saatnya setop melontarkan diksi dan pernyataan-pernyataan kontroversial, mari fokus pada hal-hal yang substantif dan menyentuh persoalan bangsa," tutup Suhud.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo kembali menyinggung informasi bohong dan fitnah yang beredar di media sosial memasuki tahun politik. Salah satunya, isu yang menyebutkan bahwa Jokowi merupakan aktivis Partai Komunis Indonesia (PKI).
Ini disampaikan Jokowi saat membagikan 1.300 sertifikat tanah untuk warga Lampung Tengah di Lapangan Tenis Indoor Gunung Sugih, Lampung Tengah, Jumat (23/11).
"Coba lihat di medsos, Presiden Jokowi itu PKI. Fitnah-fitnah seperti itu," kata dia.
Jokowi berulang kali membantah bahwa dia bukan aktivis PKI. PKI sudah dibubarkan pada 12 Maret 1966, sedangkan Jokowi baru dilahirkan 21 Juni 1961.
"Saat PKI dibubarkan saya baru 4 tahun. Kok bisa diisukan Jokowi aktivis PKI, masak ada PKI balita," ujarnya.
Selama empat tahun menjadi Presiden, Jokowi mengaku selalu dikaitkan dengan PKI. Jokowi tak bisa lagi menyembunyikan kekesalannya. Kepala Negara menyatakan bakal mencari siapa yang menyebar isu bohong.
"Ini yang kadang-kadang haduh. Mau saya tabok orangnya di mana, saya cari betul," kata Jokowi.
"Saya ini sudah 4 tahun digini-giniin. Sabar, sabar ya Allah, sabar, sabar. Tapi sekarang saya berbicara karena jangan sampai ada 9 juta orang percaya terhadap berita-berita begini," sambungnya.
Tak hanya soal PKI, Jokowi juga menjawab isu pro asing. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menegaskan dirinya justru telah merebut aset Indonesia yang selama ini dikuasai asing. Misalnya Blok Mahakam dan Blok Rokan yang kini di bawah kendali Pertamina. Sebelumnya, Blok Mahakam dikuasai oleh Prancis dan Jepang, sedangkan Blok Rokan dikuasai Amerika.
"Freeport juga yang sejak 1970 kita hanya dapat 9 persen dan diam saja, sekarang kita sudah dapat 51 persen. Antek asing yang mana?" ucap dia.
Selanjutnya Jokowi membantah tuduhan telah mengkriminalisasi ulama. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menegaskan dirinya tidak pernah mengkriminalisasi ulama.
Jokowi justru memiliki kedekatan dengan ulama, hal itu ditandai dengan seringnya Kepala Negara bersilaturahmi ke Pondok Pesantren.
"Saya setiap hari, setiap minggu ketemu ulama. Kriminalisasi yang mana? Masyarakat jangan mudah percaya," ucapnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rocky Gerung dinilai PDIP telah memfitnah Presiden Jokowi saat bertemu buruh di Bekasi.
Baca SelengkapnyaSemua spanduk yang terpasang di beberapa lokasi itu dengan tulisan atau isi yang sama, namun berlatar warna yang berbeda-beda.
Baca SelengkapnyaReaksi Dingin Puan Ditanya Isu Manuver Jokowi Rebut Kursi Ketum PDIP
Baca SelengkapnyaTuduhan itu, diantaranya skenario tiga periode dan ingin merebut partai politik lain.
Baca SelengkapnyaPanel Barus menyebut PDIP tengah memainkan taktik bambu
Baca SelengkapnyaBeredar video dengan klaim Jokowi dipolisikan Anies Baswedan dan Ketum Partai NasDem Surya Paloh
Baca SelengkapnyaJokowi sebelumnya disebut Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengirim menteri untuk menjembatani pengambilalihan kursi ketum PDI Perjuangan.
Baca SelengkapnyaKetua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri bersuara keras terkait kasus dugaan berita bohong yang menjerat Aiman Witjaksono.
Baca SelengkapnyaBeberapa pernyataan Rocky yang menjadi catatan Johannes, diantaranya soal penundaan pemilu.
Baca SelengkapnyaKemudian, Jokowi bicara mengenai ketentuan Undang-undang Pemilu yang lagi ramai baru baru ini.
Baca SelengkapnyaRocky heran kasusnya masih dilanjutkan, padahal Jokowi menanggapi santai kritriknya.
Baca SelengkapnyaPDIP tak terima Rocky Gerung mengkritik Jokowi dengan kata kasar.
Baca Selengkapnya